71 Tabel 7. Persentase kadar kalsium dan fosfor tulang tikus ovariektomi selama
masa pemberian ESP. Grup
Kadar Kalsium
Fosfor OV-0 sham
32,66 ± 0,96 18,48 ± 0,90
a a
OV-1tanpa ESP 27,37 ± 0,99
16,98 ± 0,23
c
OV-2
b
30,05 ± 0,64 17,23 ± 0,62
b
OV-3
b
29,69 ± 0,32 17,12 ± 0,23
b
OV-4
b
29,34 ± 0,75 17,22 ± 0,22
b b
OV-0= grup sham; Tikus ovariektomi yang tidak diberi ESP OV-1, yang diberi ESP selama 120 hari OV-2, 90 hari OV-3, dan 60 hari OV-4. Angka yang diikuti oleh
huruf yang berbeda pada kolom yang sama menunjukkan hasil uji berbeda nyata P0,05.
4.3.4. Gambaran Radiografi Tulang
Radiografi terhadap tulang tibia tikus sham OV-0, kontrol OV-1 maupun tikus perlakuan OV-2, OV-3, dan OV-4 dilakukan untuk menganalisis
densitas massa tulang. Pada tikus yang diberi ESP, secara umum menunjukkan intensitas radiografi yang lebih padat radiopaque dibandingkan dengan tikus
kontrol OV-1, tetapi tidak berbeda dengan tikus OV-0. Tulang tibia tikus yang diberi ESP selama 120 hari menunjukkan massa tulang yang lebih radiopaque
dibandingkan dengan tulang tibia tikus perlakuan lainnya termasuk tikus kontrol Gambar 33.
4.3.5. Densitas Osteoblas dan Osteoklas
Pada daerah metafisis ditemukan jaringan sumsum merah yang terdiri atas berbagai bentuk sel-sel darah dari hasil proses diferensiasi sel-sel
hemositoblas. Pada daerah metafisis ini, banyak juga ditemukan osteoblas aktif maupun osteoblas pasif. Secara mikroskopis di bagian epifisis dan metafisis
tulang tibia tikus yang diberi ESP 120 hari, sel-sel tulang, sumsum tulang, dan osteoblas baik yang aktif maupun yang pasif tampak lebih padat dibandingkan
pada tikus kontrol. Adanya osteoblas aktif menandakan tulang dalam kondisi bekerja sedangkan adanya osteoblas pasif menunjukkan tulang dalam kondisi
istirahat dalam pembentukan tulang. Densitas osteoblas aktif dan pasif pada tikus OV-2, masing-masing: 57,19 ± 18,67, dan 67,31 ± 18,45, lebih padat
dibandingkan dengan densitas osteoblas aktif dan pasif pada tikus kontrol masing-masing: 28,17 ± 14,79, dan 38,00 ± 14,52 P0,05 Tabel 8.
72 Gambar 33. Gambaran radiografi tulang tibia tikus ovariektomi dengan perlakuan
pemberian ESP pada umur 90,120, dan 150 hari. Inset: Tanda panah memperlihatkan radiolusen OV-1’, dan radiopaque
OV-2’, dengan derajat radiopaque yang menurun pada OV-3’- OV- 4’ bila dibandingkan dengan OV-2’. Bar: 5 mm
OV-0 = sham, tidak diberi ESP dan diovariektomi OV-1, yang diberi ESP mulai umur 90 hari OV-2, 120 hari OV-3 ,dan 150 hari OV-4.
Tabel 8. Densitas osteoblas aktif dan pasif, osteoklas dan buluh darah pada tulang tibia tikus ovariektomi yang diberi ESP pada umur 90, 120, dan
150 hari.
grup Osteoblas
Osteoklas Buluh darah
Aktif Pasif
OV-0 30,75±19,16
41,79±17,37
c
3,21±2,19
b
8,04±3,59
c b
OV- 1 28,17±14,79
38,00±14,52
c
16,00±3,32
b
8,50±2,60
a
OV- 2
ab
57,19±18,67 67,31±18,45
a
6,68±3,35
a
11,17±5,57
b
OV- 3
a
38,46±8,36 45,75±10,45
b
7,67±2,59
b
10,75±3,37
b
OV- 4
a
28,39±15,55 36,39±16,97
c
9,06±3,67
b
8,71±4,61
b ab
OV-0 = Tikus sham; Tikus yang diovariektomi tidak diberi ESP OV-1, Tikus diovariektomi diberi ESP selama 120 hari OV-2, 90 hari OV-3, dan 60 hari OV-4.
OV-0 OV-1
OV-2
OV-3 OV-4
OV-0’ OV-1’
OV-2’ OV-3’
OV-4’
73 Banyaknya osteoblas aktif pada tikus ovariektomi yang diberi ESP selama
90 hari adalah sebesar 38,46 ± 8,36 sedangkan yang pasif adalah 36 45,75 ± 10,45. Pada tikus OV-3, yang diberi ESP selama 90 hari memperlihatkan
penurunan jumlah osteoblas baik yang aktif maupun yang pasif, tetapi densitas osteoblas tikus OV-3 tersebut lebih tinggi dibandingkan dengan tikus kontrol
P0,05. Selanjutnya, densitas osteoblas aktif pada tikus OV-4 terlihat juga adanya penurunan menjadi 28,39 ± 15,55 dan osteoblas pasif sebesar
36,39 ± 16,97 tetapi masih menyamai tikus kontrol P0,05 Gambar 34. Sementara itu, densitas osteoklas meningkat sejalan dengan rentang
waktu pemberian ESP yang lebih pendek Tabel 8 dan Gambar 35. Tikus ovariektomi yang diberi ESP 120 hari menunjukkan densitas osteoklas paling
rendah 6,68 ± 3,35 dibandingkan tikus kontrol 16,00 ± 3,32, maupun tikus perlakuan lainnya OV-3 dan OV-4 P0,05. Tikus ovariektomi yang diberi ESP
mulai umur 90 hari OV-3 dan umur 60 hari OV-4 menunjukkan densitas osteoklas sebesar 7,67 ± 2,59, namun demikian densitas osteoklas OV-3 dan
OV-4 ini masih lebih rendah dibandingkan dengan tikus kontrol P0,05. Pada tikus pemberian ESP selama 60 hari di samping terlihat sumsum tulang yang
jarang juga trabekula yang menipis dan menunjukkan peningkatan densitas osteoklas Tabel 8.
Densitas pembuluh darah arteriol dalam sumsum tulang akan mengikuti aktivitas tulang. Dari semua tikus perlakuan, tikus yang diberi ESP, secara relatif
menunjukkan kondisi pembuluh darah arteriol yang banyak sejalan dengan lamanya pemberian ESP. Tikus yang diberi ESP 120 hari OV-2 memiliki
arteriol paling banyak bila dibandingkan dengan tikus kontrol OV-1 maupun tikus perlakuan OV-3 dan OV-4 Tabel 8.
4.3.6. Gambaran Mikroskopis Trabekula dan Buluh Darah Tulang Tibia.