Pengukuran Panjang Tulang Femur Kadar Kalsium dan Fosfor Darah.

49 Gambar 14. Gambaran pertumbuhan bobot badan tikus yang ditimbang setiap 15 hari sekali dari umur 30 hingga 180 hari pada grup NOV-0, NOV-1, NOV-2, NOV-3, dan NOV-4. NOV-0 = Tikus kontrol; Tikus perlakuan diberi ESP selama 150 hari NOV-1, 120 hari NOV-2, 90 hari NOV-3, dan 60 hari NOV-4. Angka yang diikuti oleh huruf yang berbeda pada kolom yang sama menunjukkan hasil uji berbeda nyata P0,05. pada umur 105 hari memiliki bobot badan masing-masing 116,40 g, 108,68 g, dan 109,95 g yang semuanya lebih tinggi dibandingkan tikus kontrol P 0,05. Pada akhir perlakuan umur 180 hari, tikus NOV-1 memiliki bobot badan sebesar 173,20 g atau 26,84 lebih berat dibandingkan tikus kontrol. Tikus NOV-2 dan NOV-3 masing-masing 16,40 dan 17,01 lebih berat dibandingkan dengan tikus kontrol, sedangkan tikus NOV-4 mempunyai bobot badan sebesar 149,88 g atau 9.76 lebih berat dari kontrol. Pertambahan bobot bobot akhir dikurang bobot awal dari pemberian ESP grup perlakuan ESP selama 150 hari adalah sebesar 78,47 g dibandingkan dengan tikus kontrol yang hanya 42,7 g, diikuti tikus yang diberi ESP selama 120 hari, 90 hari, dan 60 hari masing-masing sebesar 65,2 g, 65,83 g, dan 56,5 g.

4.2.2. Pengukuran Panjang Tulang Femur

Dari hasil pengukuran panjang tulang femur di akhir perlakuan pada tikus NOV-1 sebesar 31,88 mm, yang diikuti NOV-2 29,64 mm, NOV-3 29.44 mm, dan NOV-4 29,26 lebih panjang dibandingkan dengan kontrol yang hanya 28.74 mm 70 80 90 100 110 120 130 140 150 160 170 180 1 30 45 60 75 90 105 120 135 150 165 180 B o b o t b ad an g r Umur tikus hari NOV-0 NOV-1 NOV-2 NOV-3 NOV-4 173,20 20,75 a 159,78 20,26 ab 158,95 17,06 ab 149,88 7,44 ab 136,55 7,68 b 1 50 Gambar 15. Tikus yang diberi ESP selama 150 hari NOV-1 memiliki pertambahan ukuran tulang femur paling panjang yaitu sebesar 3,09 mm meningkat 10,76 diikuti tikus NOV-2, NOV-3 dan OV-4 masing-masing 0,91 mm 3,17 , 0,71 mm 2,47 dan 0,53 mm 1,84 dibandingkan dengan panjang tulang femur pada tikus NOV-0 P0,05. Gambar 15. Diagram ukuran panjang tulang femur tikus setelah masa perlakuan selama 180 hari. Ukuran tulang femur pada NOV-1 lebih panjang dibandingkan pada kontrol NOV-0 dan perlakuan lainnya yaitu NOV-2, NOV-3, dan NOV-4.

4.2.3. Kadar Kalsium dan Fosfor Darah.

Pada tikus NOV-0, kadar kalsium darah cenderung konstan berkisar antara 11,0-11,72 mgdl. Kadar kalsium tikus yang diberi ESP selama 150 hari pada awal pemberian ESP sebesar 11,58 mgdl dan kemudian meningkat pada akhir perlakuan menjadi sebesar 12,10 mgdl meningkat 4,49 . Tikus yang diberi ESP selama 150 hari inilah yang memiliki konsentrasi kalsium tertinggi dibandingkan tikus perlakuan lainnya. Kadar kalsium darah pada tikus yang diberi ESP selama 120 hari, 90 hari, dan 60 hari lebih rendah dibandingkan dengan pemberian ESP 150 hari. Tikus-tikus yang diberi ESP selama 120 hari memiliki kadar kalsium yang meningkat sebesar 4,92 dan diikuti oleh tikus 10 20 30 40 NOV-0 NOV-1 NOV-2 NOV-3 NOV-4 28.73 0.13 a 31.82 1.26 b 29.64 1.15 a 29.26 0.14 29.44 1.44 a P anj ang T ul ang m m Grup 51 Gambar 16. Gambaran kadar kalsium serum darah tikus yang diberi ESP mulai umur 30, 60, 90, dan 120 hari. . NOV-0 = Tikus kontrol; Tikus perlakuan diberi ESP selama: 150 hari NOV-1, 120 hari NOV-2, 90 hari NOV-3, dan 60 hari NOV-4. Angka yang diikuti oleh huruf yang berbeda pada kolom yang sama menunjukkan hasil uji berbeda nyata P0,05. Gambar 17. Gambaran kadar fosfor serum darah tikus yang diberi ESP mulai umur 30, 60, 90, dan 120 hari. NOV-0 = Tikus kontrol; Tikus perlakuan diberi ESP selama 150 hari NOV-1, 120 hari NOV-2, 90 hari NOV-3, dan 60 hari NOV-4. Angka yang diikuti oleh huruf yang berbeda pada kolom yang sama menunjukkan hasil uji berbeda nyata P0,05. 9 9,5 10 10,5 11 11,5 12 12,5 K adar k al s ium d arah 12,10 0,45 a 11,70 0,53 b 11,72 0,53 b 11,36 0,37 b 11,18 0,68 b mgdl 7,5 7,55 7,6 7,65 7,7 7,75 7,8 7,85 30 60 90 120 150 180 K adar fos for darah Umur tikus hari NOV-0 NOV-1 NOV-2 NOV-3 NOV-4 7,80 0,11 a 7,74 0,20 a 7,74 0,23 a 7,73 0,30 a 7,71 0,40 a mgdl 52 perlakuan ESP 90 hari sebesar 4,89 , dan 60 hari sebesar 0,26 Tabel 3. Dengan demikian, hasil analisis terhadap parameter kadar kalsium darah secara umum menunjukkan peningkatan pada seluruh tikus-tikus perlakuan dibandingkan tikus kontrol P 0,05 Gambar 16. Kadar fosfor darah pada tikus yang diberi ESP 150 hari, 120 hari, 90 hari, dan 60 hari menunjukkan peningkatan selama masa pemberian ESP walaupun pada akhir perlakuan, kadar fosfor tikus perlakuan ESP 150 hari, 120 hari, 90 hari, dan 60 hari tidak setinggi kadar fosfor tikus kontrol Gambar 17. Kadar fosfor darah dari tikus yang diberi ESP selama 150 hari pada hari ke-180 mengalami peningkatan sebesar 1,84, tikus yang diberi ESP selama 120 hari sebesar 2,24, tikus yang diberi ESP 90 hari dan 60 hari masing-masing sebesar 2,65 dan 1,98 Tabel 3. Hasil analisis statistik terhadap kadar fosfor dalam darah tidak berbeda nyata pada semua tikus-tikus perlakuan. Tabel 3. Persentase perubahan kadar kalsium dan fosfor serum darah tikus di awal dan di akhir pemberian ESP. Perlakuan Lama pemberian ESP Kalsium mgdl Fosfor mgdl awal akhir Kenaikan awal akhir Kenaikan NOV-0 Kontrol 11,78± 0,33 11,70± 0,53 -0,67 7,62±0,17 7,80±0,11 2,36 NOV-1 150 hari 11,58± 0,40 12,10± 0,45 4,49 7,60±0,18 7,74±0,20 1,84 NOV-2 120 hari 11,17± 1,26 11,72± 0,53 4,92 7,57±0,24 7,74±0,23 2,24 NOV-3 90 hari 10,83± 0,66 11,36 ± 0,37 4,89 7,53±0,47 7,73±0,30 2,65 NOV-4 60 hari 11,15± 0,50 11,18 ± 0,68 0,26 7,56±0,47 7,71±0,40 1,98 NOV-0 dan NOV-1= umur 30 hari; umur 60 hari NOV-2, umur 90 hari NOV-3, dan umur 120 hari NOV-4. Dari analisis terhadap kadar kalsium dan fosfor tulang tikus perlakuan ditemukan adanya hasil yang relatif sama dengan tikus kontrol P0,05. Kadar kalsium grup pemberian ESP selama 150 hari, 120 hari, 90 hari, dan 60 hari berturut-turut, yaitu sebesar 31,85 31,46 , 30,30 , dan 30,71 serta kadar kalsium tikus kontrol sebesar 32.41 Tabel 4. Untuk kadar fosfor tulang tikus- tikus perlakuan juga memberikan hasil yang tidak berbeda dibandingkan tikus kontrol P0,05. Kadar fosfor grup pemberian ESP selama 150 hari, 120 hari, 53 90 hari, dan 60 hari berturut-turut sebesar 18,48 , 18,23 , 18,21 , dan 17,85 , dan tikus kontrol sebesar 18,89 Tabel 4. Ternyata perbedaan lama pemberian ESP dalam perlakuan tidak merpengaruhi pada kadar fosfor dalam tulang. Tabel 4. Persentase kadar kalsium dan fosfor tulang tikus selama masa pemberian ESP. Perlakuan Kadar Kalsium Fosfor NOV-0 32,41±1,37 18,89±1,12 a NOV-1 31,85±0,83 18,48±0,22 ab NOV-2 31,46±0,20 18,23±0,82 abc NOV-3 30,30±0,54 17,85±0,56 bc NOV-4 30,71±0,37 18,21±0,41 c NOV-0 = Tikus kontrol, NOV-1= perlakuan 30 hari, NOV-2= perlakuan 60 hari, NOV-3 = perlakuan 90 hari, NOV-4 = perlakuan 120 hari. Angka yang diikuti oleh huruf yang berbeda pada kolom yang sama menunjukkan hasil uji berbeda nyata P0,05.

4.2.4. Gambaran Radiografi Tulang

Dokumen yang terkait

Uji Aktivitas Ekstrak Etanol 70% Kulit Batang Kapuk Randu (Ceiba pentandra (L.) Gaertn) Sebagai Penghambat Pembentukan Batu Ginjal Pada Tikus Putih Jantan

0 16 79

EFEKTIVITAS SALEP EKSTRAK BATANG PATAH TULANG (Euphorbia tirucalli) PADA PENYEMBUHAN LUKA SAYAT TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus)

1 17 61

Aktivitas ekstrak etanol batang sipatah patah (Cissus quadrangula salisb) sebagai antiosteoporosis pada tikus (Rattus norvegicus)

0 9 145

Efek Pemberian Ekstrak Batang Sipatah-patah (Cissus quadrangula Salisb.) terhadap Proliferasi dan Diferensiasi Sel Tulang Tikus secara In Vitro

0 10 93

Efek Toksik Pemberian Ekstrak Batang Sipatah-patah (Cissus quadrangula Salisb.) Terhadap Gambaran Histologi Hati dan Ginjal Mencit | Sari | Journal of BioLeuser 8304 18667 1 SM

0 0 7

PERUBAHAN STRUKTUR MIKROSKOPIS HATI DAN GINJAL MENCIT YANG DIBERI EKSTRAK BATANG SIPATAH-PATAH (Cissus quadrangula Salisb.)

0 1 7

EFEK TOKSIK PEMBERIAN EKSTRAK BATANG SIPATAH-PATAH (Cissus quadrangula Salisb.) TERHADAP GAMBARAN HISTOLOGI HATI DAN GINJAL MENCIT

0 0 7

EKSTRAK ETANOL SELEDRI (Apium graveolens) SEBAGAI ANTI- ATHEROGENIK PADA TIKUS (Rattus norvegicus) YANG DIINDUKSI HIPERLIPIDEMIA

0 0 18

Aktivitas Ekstrak Etanol Kulit Batang Kayu Jawa (Lannea coromandelica) terhadap Penyembuhan Luka Sayat pada Tikus Putih (Rattus Norvegicus L.)

0 0 6

EFEKTIVITAS SALEP EKSTRAK ETANOL BATANG PATAH TULANG (Euphrobia tirucalli) TERHADAP PENYEMBUHAN LUKA BAKAR PADA TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus) - repository perpustakaan

0 0 17