Pertumbuhan Bobot Badan Tikus.

48 Dari keseluruhan senyawa fitokimia ESP, kelompok steroid merupakan kelompok yang paling dominan, yang terdiri atas 14 senyawa fitokimia dan tujuh di antaranya adalah senyawa fitoestrogen, dengan kumpulan persen puncak area paling besar yaitu 74,52 . Komposisi terbanyak senyawa steroid ini adalah A-norcholestan-3-one, 5-ethenyl 22,67 , Stigmast-5-en-3-ol 3 beta 15,52 , Stigmast-4- en-3-one CAS 8,53 , dan Lup-2029-en-3- ol 3.beta 7,94 , Senyawa fitokimia yang menempati urutan kedua terbanyak 9,81 adalah kelompok Asam karboksilat 9,81 dengan komponen yang paling dominan adalah 1,2-benzenedicarboxylic acid 5,87 , 9-octadecenoic acid z, Methyl asam oleat 1,91 , dan Octadecanoic acid asam stearat 1.1 . Kelompok triterpenoid juga banyak ditemukan pada ekstrak sipatah- patah 8,49 , terdiri atas 2-hexadecen-1-ol,3,7,11,15-tetramethyl atau Phytol 4,54 , 2,6,10,14,18,22-tetracosahexaene 1,59 , Aristolone 1,02 , dan beberapa komponen fitokimia lain yang kadarnya di bawah 1 . Selain ketiga kelompok utama komponen fitokimia di atas, masih ditemukan pula kelompok hidrokarbon 1,82 dan kelompok ester dan keton 3,98 .

4.2. Pengaruh Pemberian ESP pada Kelompok Tikus Nonovariektomi

4.2.1. Pertumbuhan Bobot Badan Tikus.

Pemberian ESP pada tikus betina dengan berbagai tingkatan umur menunjukkan adanya pengaruh pada pertumbuhan bobot badan antarperlakuan Gambar 14. Secara umum, pemberian ESP menyebabkan pertumbuhan bobot badan lebih tinggi dibandingkan dengan tikus kontrol. Berdasarkan hasil analisis statistik ditemukan bahwa bobot badan tikus kontrol lebih rendah dari tikus yang diberi ESP selama 150 hari maupun dengan tikus yang diberi ESP 120 hari, 90 hari, dan 60 hari P0,05. Pertumbuhan bobot badan tikus yang diberi ESP selama 150 hari adalah paling tinggi dibanding dengan grup yang lain. Tikus yang diberi ESP 120 hari juga lebih berat dibandingkan dengan tikus yang diberi ESP 90 hari, 60 hari maupun tikus kontrol. Dengan demikian maka pertumbuhan bobot badan semakin besar sejalan dengan lama durasi pemberian ESP. Perbedaan tingkat pertumbuhan bobot badan antara tikus kontrol dan tikus perlakuan tampak setelah umur 105 hari. Pada umur 105 hari ini, tikus NOV-1 mempunyai bobot badan 119,25 g, lebih tinggi dibandingkan tikus kontrol 106,78 g. Demikian juga dengan tikus NOV-2, NOV-3, dan NOV-4 49 Gambar 14. Gambaran pertumbuhan bobot badan tikus yang ditimbang setiap 15 hari sekali dari umur 30 hingga 180 hari pada grup NOV-0, NOV-1, NOV-2, NOV-3, dan NOV-4. NOV-0 = Tikus kontrol; Tikus perlakuan diberi ESP selama 150 hari NOV-1, 120 hari NOV-2, 90 hari NOV-3, dan 60 hari NOV-4. Angka yang diikuti oleh huruf yang berbeda pada kolom yang sama menunjukkan hasil uji berbeda nyata P0,05. pada umur 105 hari memiliki bobot badan masing-masing 116,40 g, 108,68 g, dan 109,95 g yang semuanya lebih tinggi dibandingkan tikus kontrol P 0,05. Pada akhir perlakuan umur 180 hari, tikus NOV-1 memiliki bobot badan sebesar 173,20 g atau 26,84 lebih berat dibandingkan tikus kontrol. Tikus NOV-2 dan NOV-3 masing-masing 16,40 dan 17,01 lebih berat dibandingkan dengan tikus kontrol, sedangkan tikus NOV-4 mempunyai bobot badan sebesar 149,88 g atau 9.76 lebih berat dari kontrol. Pertambahan bobot bobot akhir dikurang bobot awal dari pemberian ESP grup perlakuan ESP selama 150 hari adalah sebesar 78,47 g dibandingkan dengan tikus kontrol yang hanya 42,7 g, diikuti tikus yang diberi ESP selama 120 hari, 90 hari, dan 60 hari masing-masing sebesar 65,2 g, 65,83 g, dan 56,5 g.

4.2.2. Pengukuran Panjang Tulang Femur

Dokumen yang terkait

Uji Aktivitas Ekstrak Etanol 70% Kulit Batang Kapuk Randu (Ceiba pentandra (L.) Gaertn) Sebagai Penghambat Pembentukan Batu Ginjal Pada Tikus Putih Jantan

0 16 79

EFEKTIVITAS SALEP EKSTRAK BATANG PATAH TULANG (Euphorbia tirucalli) PADA PENYEMBUHAN LUKA SAYAT TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus)

1 17 61

Aktivitas ekstrak etanol batang sipatah patah (Cissus quadrangula salisb) sebagai antiosteoporosis pada tikus (Rattus norvegicus)

0 9 145

Efek Pemberian Ekstrak Batang Sipatah-patah (Cissus quadrangula Salisb.) terhadap Proliferasi dan Diferensiasi Sel Tulang Tikus secara In Vitro

0 10 93

Efek Toksik Pemberian Ekstrak Batang Sipatah-patah (Cissus quadrangula Salisb.) Terhadap Gambaran Histologi Hati dan Ginjal Mencit | Sari | Journal of BioLeuser 8304 18667 1 SM

0 0 7

PERUBAHAN STRUKTUR MIKROSKOPIS HATI DAN GINJAL MENCIT YANG DIBERI EKSTRAK BATANG SIPATAH-PATAH (Cissus quadrangula Salisb.)

0 1 7

EFEK TOKSIK PEMBERIAN EKSTRAK BATANG SIPATAH-PATAH (Cissus quadrangula Salisb.) TERHADAP GAMBARAN HISTOLOGI HATI DAN GINJAL MENCIT

0 0 7

EKSTRAK ETANOL SELEDRI (Apium graveolens) SEBAGAI ANTI- ATHEROGENIK PADA TIKUS (Rattus norvegicus) YANG DIINDUKSI HIPERLIPIDEMIA

0 0 18

Aktivitas Ekstrak Etanol Kulit Batang Kayu Jawa (Lannea coromandelica) terhadap Penyembuhan Luka Sayat pada Tikus Putih (Rattus Norvegicus L.)

0 0 6

EFEKTIVITAS SALEP EKSTRAK ETANOL BATANG PATAH TULANG (Euphrobia tirucalli) TERHADAP PENYEMBUHAN LUKA BAKAR PADA TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus) - repository perpustakaan

0 0 17