73 Banyaknya osteoblas aktif pada tikus ovariektomi yang diberi ESP selama
90 hari adalah sebesar 38,46 ± 8,36 sedangkan yang pasif adalah 36 45,75 ± 10,45. Pada tikus OV-3, yang diberi ESP selama 90 hari memperlihatkan
penurunan jumlah osteoblas baik yang aktif maupun yang pasif, tetapi densitas osteoblas tikus OV-3 tersebut lebih tinggi dibandingkan dengan tikus kontrol
P0,05. Selanjutnya, densitas osteoblas aktif pada tikus OV-4 terlihat juga adanya penurunan menjadi 28,39 ± 15,55 dan osteoblas pasif sebesar
36,39 ± 16,97 tetapi masih menyamai tikus kontrol P0,05 Gambar 34. Sementara itu, densitas osteoklas meningkat sejalan dengan rentang
waktu pemberian ESP yang lebih pendek Tabel 8 dan Gambar 35. Tikus ovariektomi yang diberi ESP 120 hari menunjukkan densitas osteoklas paling
rendah 6,68 ± 3,35 dibandingkan tikus kontrol 16,00 ± 3,32, maupun tikus perlakuan lainnya OV-3 dan OV-4 P0,05. Tikus ovariektomi yang diberi ESP
mulai umur 90 hari OV-3 dan umur 60 hari OV-4 menunjukkan densitas osteoklas sebesar 7,67 ± 2,59, namun demikian densitas osteoklas OV-3 dan
OV-4 ini masih lebih rendah dibandingkan dengan tikus kontrol P0,05. Pada tikus pemberian ESP selama 60 hari di samping terlihat sumsum tulang yang
jarang juga trabekula yang menipis dan menunjukkan peningkatan densitas osteoklas Tabel 8.
Densitas pembuluh darah arteriol dalam sumsum tulang akan mengikuti aktivitas tulang. Dari semua tikus perlakuan, tikus yang diberi ESP, secara relatif
menunjukkan kondisi pembuluh darah arteriol yang banyak sejalan dengan lamanya pemberian ESP. Tikus yang diberi ESP 120 hari OV-2 memiliki
arteriol paling banyak bila dibandingkan dengan tikus kontrol OV-1 maupun tikus perlakuan OV-3 dan OV-4 Tabel 8.
4.3.6. Gambaran Mikroskopis Trabekula dan Buluh Darah Tulang Tibia.
Secara mikroskopis, kondisi pertulangan antara lain ditentukan oleh densitas trabekula, osteoblas, dan osteoklas yang terdapat di bagian diafisis
maupun metafisis tulang. Trabekula merupakan jaringan ikat berupa anyaman- anyaman yang terbentuk dari sasaran epifisis yang mengalami osifikasi ke arah
distal. Trabekula umumnya memanjang sejajar dengan sumbu tulang dan memberikan warna biru menandakan masih mengandung tulang rawan
sedangkan warna merah menandakan tulang yang sudah padat dengan pewarnaan MT Gambar 36.
74 Gambar 34. Distribusi osteoblas aktif dan pasif pada tulang tibia tikus ovariektomi
umur 210 hari pada tikus kontrol dan yang diberi ESP pada umur 90,120, dan 150 hari.
Inset: OV-2’ pemberian ESP selama 120 hari dengan jumlah osteoblas yang meningkat. Osteoblas aktif panah hitam osteoblas
pasif segitiga, ost: osteosit panah merah. Pewarnaan HE. Bar: 50 µm OV-0, OV-1, OV-2,, 20 µm OV-0’, OV-1’, OV-2’,.
75 Gambar 35. Densitas osteoklas tulang tibia tikus ovariektomi yang diberi ESP
pada umur 90,120, dan 150 hari. Inset: mempelihatkan sel osteoklas. OV-0’: sham, OV-1’: Tikus
perlakuan yang diovariektomi tidak diberi ESP menunjukkan peningkatan sel osteoklas: OV-2’, pemberian ESP selama 120
hari, osteoklas panah hitam, osteosit panah merah. Pewarnaan HE. Bar: 50 µm OV-0, OV-1, OV-2, dan 20 µm OV-0’, OV-1’,
OV-2’. ost
ost ost
76
77 Gambar 36. Gambaran trabekula pada potongan memanjang dan sketsa
densitas trabekula tulang tibia setelah pembuangan bone marrow dari tikus ovariektomi yang diberi ESP selama 120, 90, dan 60
hari. Terjadi peningkatan trabekula panah hitam selama pemberian pada grup OV-2- OV-4 dibandingkan dengan kontrol
OV-1. OV-0 = Tikus sham; Tikus yang diovariektomi tidak diberi ESP OV-1,
Tikus diovariektomi diberi ESP selama 120 hari OV-2, 90 hari OV-3, dan 60 hari OV-4. Pewarnaan MT. Bar: 50 µm
Tikus yang diberi ESP selama 120 hari OV-2 memiliki trabekula dengan intensitas warna biru lebih pekat dibandingkan dengan tikus kontrol OV-1,
maupun tikus-tikus perlakuan lainnya OV-3 dan OV-4. Trabekula pada tulang tibia tikus OV-2 juga tampak lebih padat dan tebal baik di daerah diafisis maupun
metafisis. Demikian juga dengan trabekula pada tikus OV-3 yang memberikan intensitas warna biru yang lebih pekat dibandingkan dengan intensitas warna
trabekula pada tikus kontrol dan tikus perlakuan lainnya. Walaupun demikian,
78 pada tikus OV-3 trabekulanya tampak lebih tipis dan jarang dibandingkan dengan
tikus OV-2. Hal yang sama juga ditemukan pada tulang tibia tikus OV-4. Dengan pewarnaan MT ini, juga dapat diamati buluh darah terutama ditemukan
pada daerah metafisis. Buluh darah banyak ditemukan pada sumsum tulang tikus kontrol maupun tikus-tikus perlakuan tetapi pada OV-2 dan OV-4, buluh
darahnya tampak lebih banyak dibandingkan dengan tikus kontrol.
4.3.7. Gambaran Mikroskopis Kelenjar Paratiroid