Klasifikasi Biologi Buaya Air Tawar Irian Crocodylus novaeguineae

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Buaya Air Tawar Irian Crocodylus novaeguineae

2.1.1 Klasifikasi

Menurut Direktorat Jenderal PHPA 1985 Indonesia memiliki 5 lima jenis buaya, antara lain : 1. Buaya MuaraLautBekatak Crocodylus porosus, terdapat di Sumatera, Kalimantan, Jawa, Sulawesi, Halmahera, dan Irian Jaya, 2. Buaya air tawar Irian Crocodylus novaeguineae terdapat di Irian Jaya, 3. Buaya JulungSenyulong Tomistoma schlegelii terdapat di Sumatera dan Kalimantan, 4. Buaya Siam Crocodylus siamensis terdapat pada air tawar di Pulau Jawa, dan 5. Buaya Muara Crocodylus palustris di Jawa. Sedangkan Kurniati 2002 menyatakan bahwa di Indonesia terdapat 4 empat jenis buaya, yaitu Tomistoma schlegelii, Crocodylus siamensis, Crocodylus novaeguineae dan Crocodylus porosus. Sedangkan di Papua khususnya di TN. Wasur terdapat hanya 2 jenis buaya, yaitu Crocodylus porosus dan Crocodylus novaeguineae. Grzimek 1975 mengatakan klasifikasi dari buaya adalah sebagai berikut : Kingdom : Animalia Phylum : Vertebrata Class : Reptilia Ordo : Loricata atau Emidosauria Famili : Crocodylidae Subfamili : Crocodylinae Genus : Crocodylus Spesies : Crocodylus novaeguineae Schmidt Crocodylus porosus Schneider Crocodylus palustris Lesson Crocodylus siamensis Schneider

2.1.2 Biologi

Secara umum buaya mempunyai ciri-ciri khas, yaitu termasuk binatang bertulang belakang vertebrata, lubang dubur memanjang longitudinal dan bagian tubuh dilindungi oleh sisik yang berupa plat sisik dari zat tanduk pada bagian punggung. Kadang-kadang pada bagian perutnya disertai dengan sisik yang lebih kuat, mempunyai empat anggota badan, dan 2 dua kaki bagian depan dengan jari masing-masing 5 buah sedangkan 2 dua kaki bagian belakangnya masing-masing memiliki 4 empat jari dengan 3 tiga jari sebelah dalamnya berkuku. Ekornya sangat kuat dan panjang. Memiliki lubang-lubang dibagian anterior kepala, mata vertikal dan bagian telinganya dapat digerakan. Telur lonjong dan memanjang dengan kulit yang relatif keras. Untuk mengendalikan suhu tubuhnya, buaya selalu dapat beradaptasi dengan keadaan luar seperti cahaya matahari, air dan sebagainya Fahutan IPB PT. Inhutani II 1990. Menurut Whitaker 1980 dalam Harto 2002, Crocodylus novaeguineae Schmidt merupakan satu-satunya spesies yang baru ditemukan oleh Schmidt pada tahun 1928 dan relatif tidak pernah dipelajari. Ciri-ciri spesies ini adalah mempunyai 4-6 sisik post occipital yang besar. Tonjolan tulang di sisi depan rongga matanya tidak menyolok, dua tonjolan ada di tengah-tengah antara mata dan ujung moncongnya. Sisik perut besar dengan jumlah sisik 23-27, rata-rata 25 baris. Sisik dorsal rata-rata 8 baris. Warna biasanya kelabu atau kuning pudar, kehijauan dan hitam. Buaya ini berwarna gelap sesuai dengan umur, seperti pada buaya tua kelihatan hitam pekat. Selain itu, Kurniati 2002 mengatakan bahwa Crocodylus novaeguineae memiliki warna coklat muda atau abu-abu kehitaman pada punggungnya dan perut berwarna kuning. Terdapat garis-garis tebal dan bercak-bercak pada punggung serta ekor yang berwarna hitam. Jumlah baris sisik leher di bagian tenggorokan 37, dan panjang dewasa jenis buaya ini dapat mencapai 4 meter.

2.1.3 Perilaku buaya