hujan. Perairan Danau Rawa Biru bersifat asam pH=6-7 karena vegetasi sekitar danau adalah berupa rerumputan. Rerumputan ini mati ketika musim kering yang
kemudian membusuk dan mengendap ke dasar perairan. Pada musim basah, vegetasi rumput yang ada disekitar lokasi pengambilan sampel mulai tumbuh dan
ada yang membusuk sehingga memberikan sifat asam terhadap perairan disekitarnya. Berdasarkan laporan identifikasi dan inventarisasi pencemaran air
yang dilakukan oleh Balai Taman Nasional Wasur bekerjasama dengan UGM dan WWF kantor Merauke 2007 diketahui bahwa pada musim kering atau kemarau,
pH perairan Danau Rawa Biru mencapai 7,6. Nilai pH tersebut berada pada kisaran pH normal. Nilai pH hasil analisis sampel termasuk asam, tetapi
mendekati normal dan berfluktuasi tiap tahunnya diantara pH normal. Fluktuasi pH perairan Danau Rawa Biru berada pada pH perairan produktif dan ideal bagi
satwa air yang ada di danau tersebut, yaitu antara 6,5 – 8,5 Ricker 1973. Adapun hasil analisis sampel air yang dilakukan menggunakan pH paper sebenarnya
menunjukkan 6+ 6 lebih, tetapi kurang dari 7. Karena kesederhanaan alat yang dipakai, maka pH hasil analisis sampel dituliskan 6-7 yaitu lebih dari 6 tetapi
kurang dari 7. Keberadaan sarang dan individu buaya air tawar Irian itu sendiri menunjukkan bahwa perairan tersebut masih cocok untuk tempat hidup mereka.
Jenis buaya air tawar Irian Crocodylus novaeguineae tidak dapat hidup pada perairan yang terpengaruh air pasangair laut yang bersifat basa Dirjen PHPA
1996. Hasil analisis sampel air berdasarkan parameter kualitas air atau sifat
kimia air menunjukkan bahwa kondisi air di Danau Rawa Biru bersifat air tawar dan memiliki kualitas air yang baik sehingga dianggap tidak berpengaruh nyata
terhadap sebaran spasial buaya air tawar Irian pada tiap bagian Danau Rawa Biru.
B. Kondisi fisik perairan
Danau Rawa Biru termasuk ke dalam tipe perairan tergenang atau standing water
Lentic. Warna airnya kebiruan karena terdapat ganggang atau lumut di bagian dasar danau, yang dijadikan sebagai tempat bermain dan mencari makan
bagi ikan dan satwa air lainnya yang merupakan satwa mangsa buaya air tawar
Irian sehingga buaya air tawar Irian bertahan di Danau Rawa Biru. Danau Rawa Biru tersebut memiliki keliling 16.109,2 meter dan luas badan air 85,188 ha.
Tabel 7 Hasil pengukuran kedalaman dan kecerahan Danau Rawa Biru, Taman
Nasional Wasur
Kecerahan
No
Kedalaman meter
meter Lokasi
1
4.5 2.15 47.8 Hilir danau ujung selatan danau
2
5.1 2.40 47.1 Sebelum hilir danau bagian selatan, pengukuran
ditengah.
3
3.4 0.70 20.6 Kecerahan rendah karena bagian dasar danau ditumbuhi
lumut.
4
2.8 1.80 64.3 Dekat tempat berjemur lama
5
3.4 2.90 85.3 Dekat sarang ke-2
6
3.7 0.90 24.3 Bagian sisi danau, terdapat lumut-lumut.
7
5.1 3.20 62.8 Pengukuran di tengah danau, dekat lokasi
ditemukannya buaya
Pada tabel hasil penelitian di atas terlihat bahwa Danau Rawa Biru memiliki kedalaman antara 2,8 meter sampai 5,10 meter dan kecerahan 20.6 –
85.3. Kedalaman 2.80 – 3.70 meter terdapat pada bagian tepisisi danau,dekat dengan tempat berjemur dan jalurlorong menuju sarang. Kedalaman yang
≤ 4 meter ini dimanfaatkan buaya untuk mencari makan karena pada bagian atas
perairannya terdapat akar tebu rawa dan rumput pisau yang merupakan tempat mijah udang dan ikan mencari makan. Sedangkan kedalaman lebih dari 4 diukur
pada bagian tengah danau, biasa dimanfaatkan buaya sebagai tempat berlari atau bersembunyiberlindung dari bahaya dan ancaman.
Kecerahan air
tertinggi mencapai 85.3. Perairan Danau Rawa Biru
memiliki kecerahan yang tinggi karena air di sana berwarna biru jernih, sehingga bisa dilihat sampai permukaan dasar danau. Tetapi hampir di setiap bagian dasar
Danau Rawa Biru ditumbuhi oleh lumut. Perbedaannya adalah lumut-lumut yang ada dibagian dasar danau tersebut ada yang berukuran tinggi, ada pula yang
pendek. Kecerahan air yang rendah, yaitu 20.6 dan 24.3 terdapat dibagian tepisisi danau dengan lumut berukuran tinggi.
© Ajid Abdul M
Gambar 13 Profil Kedalaman Danau Rawa Biru.
5.2.3 Ketersediaan Makanan