Gangguan Habitat Interaksi Penduduk dengan Buaya .1 Kearifan Tradisional Masyarakat

disita sambil dijelaskan dan dinasehati dengan baik. Jika melakukan lagi maka akan diserahkan kepada pemerintah melalui pihak Balai Taman Nasional Wasur untuk diberlakukan hukum positif atau hukum pemerintah berdasarkan undang- undang.

5.3.2 Gangguan Habitat

Pada tahun 1997, luas badan air aktual Danau Rawa Biru adalah 100,2 ha WWF 1997. Berdasarkan hasil penghitungan menggunakan ArcView 3.2 yang diperoleh dari data hasil pemetaan GPS Global Positioning System dengan mengelilingi tepian Danau Rawa Biru didapatkan data bahwa luasan badan air aktual Danau Rawa Biru saat ini adalah 85,188 ha. Ini berarti selama sebelas tahun badan air Danau Rawa Biru mengalami penyempitan sebesar 15,012 ha, atau dengan laju penyempitan per tahun sebesar 1,365 ha. Jika badan air aktual Danau Rawa Biru mengalami laju penyempitan yang sama setiap tahunnya, maka diperkirakan dalam jangka waktu kurang lebih 63 tahun lagi atau sekitar tahun 2071 Danau Rawa Biru akan berubah menjadi padang rumput rawa yang didominasi oleh tumbuhan tebu rawa Hanguana malayana dan rumput pisau Pandanus sp. Penyempitan badan Danau Rawa Biru diakibatkan oleh proses eutrofikasi pendangkalan dan penyuburan tebu rawa Hanguana malayana dan rumput pisau Pandanus sp yang memiliki pertumbuahan relatif cepat dan merupakan vegetasi dominan di sekitar bagian tepi Danau Rawa Biru, diikuti oleh tumbuhan Bush Melaleuca sp. Keberadaan vegetasi tebu rawa Hanguana malayana dan rumput pisau Pandanus sp diperlukan untuk habitat bersarang dan berjemur buaya air tawar Irian, begitupun dengan badan air aktual atau bagian air bersih dari Danau Rawa Biru diperlukan untuk tempat berendam dan mencari makan. Ketika mencari mangsa, buaya air tawar Irian tidak melakukannya di dalam vegetasi tebu rawa Hanguana malayana dan rumput pisau Pandanus sp karena menyulitkan pergerakan tubuhnya akibat rapatnya daun dan perakaran kedua tumbuhan tersebut. Sehingga untuk mencari makan buaya melakukannya di bagian tepi badan air danau aktual karena lebih mudah pergerakannya dan ikan- ikan pun biasanya berkumpul dibagian tepi badan air aktual danau tersebut. Penyempitan badan air aktual Danau Rawa Biru ini merupakan gangguan terhadap habitat buaya air tawar Irian yang bersifat alami. Keberadaan dan proporsi antara vegetasi tebu rawa Hanguana malayana dan rumput pisau Pandanus sp dengan badan air aktual Danau Rawa Biru sangat dibutuhkan untuk eksistensi buaya air tawar Irian di tempat tersebut. Gangguan habitat buaya air tawar Irian yang lainnya adalah ditimbulkan oleh aktivitas manusia. Adanya perkebunan keladi Thyponium sp. di atas umbi tebu rawa Hanguana malayana dan rumput pisau Pandanus sp di danau Rawa Biru mengakibatkan terjadinya fragmentasi habitat. Tempat yang seharusnya menjadi habitat buaya air tawar Irian kini telah berubah menjadi kebun keladi milik masyarakat. Jika perkebunan ’terapung’ ini terus berlanjut bahkan menjadi lebih luas, maka keberadaan buaya air tawar Irian di Danau Rawa Biru akan semakin terancam yang mengakibatkan mereka akan berpindah ke wilayah lain atau bertahan dan menunggu jenisnya habis di danau tersebut. Gangguan lainnya yang ditimbulkan oleh aktivitas manusia adalah perburuan dan arus lalulintas kole-kole perahu tradisional masyarakat yang pulang-pergi ke kebun mereka yang berada di seberang sungai. Untuk perburuan, masyarakat berburu buaya kapan pun ketika mereka melihat atau menemukan buaya. Perburuan ini tidak memandang baik itu buaya yang masih anakan maupun buaya yang sudah dewasa. Perburuan ini dilakukan karena terstimulusnya masyarakat oleh uang dari hasil penjualan kulit buaya yang memiliki harga antara Rp. 30.000,- sampai Rp. 37.000,- perinci pada saat penelitian ini dilakukan. Sebenarnya masyarakat sendiri sudah memiliki suatu kearifan tradisional dalam hal pemanfaatan buaya. Tetapi saat ini kearifan yang telah nenek moyang mereka jadikan suatu peraturan yang tidak tertulis tersebut sangat lemah penerapannya. Hal ini mengakibatkan perburuan terhadap buaya menjadi dapat dilakukan kapanpun saat menemukan buaya. Ini merupakan suatu ancaman bagi populasi buaya air tawar Irian yang ada di Danau Rawa Biru. Gambar 16 Kebun keladi Thyponium sp. di habitat buaya air tawar Irian di Danau Rawa Biru.

5.3.3 Ancaman Populasi