BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Di Indonesia terdapat empat jenis buaya, yaitu buaya Sinyulong Tomistoma schlegelii, buaya Siam Crocodylus siamensis, buaya Muara
Crocodylus porosus, dan buaya air tawar Irian Crocodylus novaeguineae. Keempat jenis buaya tersebut dilindungi berdasarkan PP. No.7 Tahun 1999 yang
menyatakan bahwa pemanfaatan semua jenis buaya di Indonesia harus seijin Menteri Kehutanan Indonesia Kurniati 2002. Dua dari empat jenis buaya
tersebut, yaitu buaya Muara dan buaya air tawar Irian berada di Propinsi Papua. Buaya air tawar Irian merupakan jenis buaya yang hanya dapat dijumpai di
perairan air tawar di Papua. Satwa ini merupakan salah satu satwa endemik Papua yang dilindungi berdasarkan SK. Mentan No.327KptsUm51978. Saat ini
populasinya di alam mengalami penurunan. Akibat perburuan yang dilakukan masyarakat secara tradisional untuk dimanfaatkan, bahkan ada yang menjadikan
perburuan buaya sebagai mata pencaharian. Selain itu perubahan status buaya air tawar Irian bersama dengan buaya Muara dari CITES Apendiks I menjadi CITES
Apendiks II pada tahun 1990 dan SK Mentan yang menyatakan ranching sebagai strategi manajemen buaya menyebabkan pemanfaatan buaya untuk tujuan
komersial banyak dilakukan, kondisi ini mengakibatkan status populasinya di alam dapat terancam punah Kurniati 2002. Sementara itu data tentang habitat,
populasi, dan sifat buaya air tawar Irian di Indonesia belum banyak diketahui. Kurangnya tenaga ahli tentang buaya air tawar Irian pun merupakan tantangan
bagi usaha pembinaan maupun pemanfaatan jenis buaya tersebut sehingga dapat tetap lestari Sandjojo 1982.
Merauke adalah salah satu kota di Papua yang terkenal dengan kerajinan kulit buayanya. Di kota ini terdapat banyak pengrajin dan penjual kerajinan kulit
buaya. Mereka mendapatkan buaya dari wilayah Papua bagian atas wilayah Memberamo dan Kabupaten Merauke, terutama kawasan terdekat Kota Merauke.
Adalah Danau Rawa Biru, danau terbesar di Taman Nasional Wasur dan merupakan salah satu habitat buaya air tawar Irian yang letaknya dekat dengan
Kota Merauke. Populasi buaya air tawar Irian di tempat ini terus mengalami penurunan, terjadi perburuan, sangat sedikit data habitat, dan belum diketahui
persebarannya pada tiap bagian danau. Karena alasan tersebut maka dilakukanlah studi sebaran spasial dan karakteristik habitat buaya air tawar Irian di Taman
Nasional Wasur yang diharapkan mampu dijadikan sebagai bahan acuan dan pertimbangan dalam rangka konservasi jenis buaya air tawar Irian agar tetap
lestari, terutama di Danau Rawa Biru.
1.2 Tujuan