Zona Hulu Danau Rawa Biru Zona Tengah Danau Rawa Biru

5.1.2 Sebaran Spasial

Danau Rawa Biru memiliki bentuk fisik yang memanjang dengan luas 85,188 ha dan keliling 16.109,2 meter. Dalam penelitian ini danau tersebut dibagi menjadi 3 zona berdasarkan habitat, jejak dan perjumpaan buaya, intensitas gangguan, serta bentuk danau itu sendiri yang berbentuk memanjang ujung utara- tengah-ujung selatan, untuk memudahkan analisis data. Ketiga zona Danau Rawa Biru adalah zona hulu, yaitu bagian danau sebelah utara atau biasa disebut masyarakat arah kali mati. Kedua adalah zona tengah, dan ketiga adalah zona hilir atau bagian selatan danau yang biasa disebut masyarakat sebagai kepala danau. Ketiga zona Danau Rawa Biru tersebut dapat dilihat pada lampiran 5 peta zonasi lokasi penelitian di Danau Rawa Biru TN Wasur.

A. Zona Hulu Danau Rawa Biru

Pada zona hulu Danau Rawa Biru terdapat sarang dan tempat berjemur yang masih aktif. Tempat berjemur yang berhasil ditemukan memiliki jarak yang tidak jauh dari sarang. Pada zona hulu tersedia makanan bagi buaya berupa ikan sembilang berukuran sebesar pergelangan tangan orang dewasa, udang batu atau udang hitam dan ikan-ikan kecil. Satwa-satwa yang ada tersebut merupakan satwa yang biasa dimangsa buaya air tawar Irian baik yang anakan maupun yang dewasa. Zona hulu danau memiliki jarak yang cukup jauh dari pemukiman masyarakat dibandingkan zona hilir, sehingga wilayah ini jarang dikunjungi oleh masyarakat baik untuk pergi ke kebun atau mencari dan menangkap ikan. Kondisi lingkungan yang jarang dikunjungi manusia, vegetasi didominasi oleh tebu rawa Hanguana malayana dan rumput pisau Pandanus sp yang sering dijadikan sebagai tempat berlindung dan bersarang buaya serta tersedianya makanan merupakan tempat yang disukai oleh buaya terutama buaya air tawar Irian. Itulah sebabnya pada zona hulu Danau Rawa Biru terdapat sarang, tempat berjemur bahkan berhasil ditemukan secara langsung telur, anakan dan buaya air tawar Irian dewasa. Buaya yang berhasil ditemukan pada zona hulu danau sebanyak 4 ekor, terdiri dari 3 ekor buaya anakan dan 1 ekor buaya dewasa berukuran 2,5 meter. Gambar 5. Peta Zona Hulu Danau Rawa Biru.

B. Zona Tengah Danau Rawa Biru

Tempat berjemur buaya air tawar Irian yang sudah tidak aktif terdapat pada zona tengah Danau Rawa Biru. Selama penelitian, pada lokasi ini ditemukan ikan mujahir rawa Oreochromis mossambicus berukuran 36 x 16 cm dan 3 ekor kura-kura leher panjang Chelodina novaeguineae yang merupakan makanan buaya air tawar Irian dewasa. Dahulunya pada lokasi ini diperkirakan merupakan habitat buaya air tawar Irian untuk bersarang dan berjemur. Seiring dengan berjalannya waktu dan bertambahnya kebutuhan masyarakat terutama penduduk Kampung Rawa Biru, maka masyarakat sering pergi ke kebun yang berada jauh di seberang danau. Kejadian ini terus berulang sehingga menjadikan zona ini sebagai area lalulintas kole-kole perahu masyarakat yang hendak pergi dan pulang kebun. Bahkan sekarang zona ini sudah mulai digunakan sebagai kebun keladi. Masyarakat menanam keladi di atas umbi Tebu rawa Hanguana malayana. Adanya kebun keladi dan ramainya arus lalulintas masyarakat ke kebun di zona ini menyebabkan buaya air tawar Irian menjadi ketakutan karena merasa terancam sehingga mereka berpindah menuju bagian danau yang jarang dikunjungi manusia dengan tetap memperhitungkan ketersediaan makanan yang ada. Itulah sebabnya di zona tengah Danau Rawa Biru terdapat beberapa tempat berjemur buaya air tawar Irian yang sudah tidak aktif. Gambar 6 Peta Zona Tengah Danau Rawa Biru.

C. Zona Hilir Danau Rawa Biru