Representasi Sistem Dalam studi kestabilan peralihan sering diambil Persamaan Ayunan Misalkan:

87 akan berkurang secara mendadak, sedangkan daya generator yang jauh dari titik gangguan tidak begitu terpengaruh. Apakah sistem tetap stabil setelah terjadi gangguan tidak hanya tergantung dari type gangguan, lokasi gangguan dan kecepatan pengisolasian gangguan fault clearing.

B. Representasi Sistem Dalam studi kestabilan peralihan sering diambil

asumsi-asumsi sebagai berikut: a. Generator sinkron dipresentasikan sebagai reaktans reaktans peralihan terhubung seri dengan tegangan konstan dibelakang reaktans peralihan. b. Torsi redaman diabaikan c. Daya poros konstan d. Momentum sudut angular momentum konstan

C. Persamaan Ayunan Misalkan:

 s T torsi poros  e T torsi elektromagnetik  a T torsi percepatan  s P daya poros  e P daya elektromagnetis  a P daya percepatan s T f π 2  M = momentum sudut atau angular momentum H = Konstanta inersia   MVA generator al no daya joule Mega tersimpan energi min  I = inersia 88 Energi tersimpan Mw w I 2 1 2 1 2  Momentum sudut M dan konstanta inersia H dihubungkan dalam persamaan:         derajat ik joule Mega f GH M det 150 6.1 dimana G = daya nominal generator MVA e s a T T T   e s a P P P   α α M w I w T a   . 2 2 dt d I I T θ α   6.2 2 2 dt d θ α  = perceptatan sudut Dalam keadaan seimbang  a T , tidak ada percepatan atau terjadinya perlambatan. Karena θ berubah-rubah terus menerus seiring dengan waktu, maka θ dan w diukur terhadap sumbu stationer. Misalkan: δ θ   t w 1 t w 1   θ δ dimana  1 w kecepatan sudut sinkron pada keadaan normal. Turunan pertama dari δ terhadap waktu 1 w t d e d t d d   δ 2 2 2 2 t d d t d d θ δ  89 2 2 t d d I T θ  2 2 t d d I δ  e s a T T T    6.3 e s a P P P   t d d M θ α 2  2 2 t d d M δ 6.4 persamaan 6.4 dinamakan persamaan ayunan atau swing equation dan δ dinamakan sudut daya atau power angle. Pemecahan eksak dari persamaan ayunan diatas sangat sulit bila ada beberapa mesin \, bahkan bila P = 0 dan hanya ada 1 mesin berayun terhadap rel yang sangat besar infinite bus pemecahan persamaan itu harus menggunakan integral eliptik. Pemecahan yang umum dipakai dapat dibagi kedalam dua bagian. Golongan pertama adalah metode klasik yang terdiri dari : 1. Kriteria sama luas atau equal area criterion 2. Pemecahan langkah demi langkah atau step by step solution Dengan kriteria sama-luas dapat diperoleh sudut kritis, yaitu susdut terbesar yang diizinkan sebelum gangguan diisolasi sehingga sitem tetap stabil. Metode ini hanya dapat digunakan untuk sistem yang terdiri dari 2 mesin. 90 Pemecahan langkah-demi langkah dapat digunakan untuk sistem yang terdiri dari banyak mesin. Dengan metode ini diperoleh hubungan antara sudut daya  dan waktu t. Golongan kedua adalah metode modern dengan menggunakan komputer. Metode-metode ini diberi nama sesuai dengan model matematiknya dan yang umum digunakan adalah : 1. Metode Euler 2. Metode Runge-Kutta 3. Metode Liapunov Dalam buku ini hanya dibicarakan metode golongan pertama.

D. Satu Mesin Berayun Terhadap Rel Besar Infinite Bus