54
6. Besar sistem 7. Pemogramam
8. Sistem radial jumlah rel
Baik untuk
sistem kecil Mudah
Sering tidak
konvergen Tidak
tergantung jumlah rel
Baik untuk
sistem besar Sukar
Baik
J. Solusi Aliran Beban Decoupled
Langkah pertama dengan memisalkan semua rel adalah PQ, kecuali rel pedoman dan tahanan-
tahanan transmisi diabaikan, sehingga
pq pq
b j
y
θ θ
q pq
jbp y
θ θ
pq p
pq q
p pq
pq pq
y V
y V
V I
I I
pq p
pq pq
pq
I V
Q j
P S
θ pq
p p
pq q
p p
b j
V V
b j
V V
V
4.22
Daya kompleks yang diinjeksikan pada rel p diperoleh dengan menjumlahkan semua daya yang
memasuki saluran-saluran yang terhubung pada rel p.
q pq
p p
q p
p q
pq p
p p
jb V
V V
V V
b j
Q j
P S
θ
q
pq p
j q
p p
q pq
p
b j
V e
V V
V b
j Q
j P
q p
θ δ
δ
2 2
4.23 Jadi:
55
q p
q q
pq p
V b
P δ
δ
sin
4.24
q p
pq p
q p
q p
q pq
p
b b
V V
V b
Q
θ
δ δ
2
cos
4.25 dimana:
q pq
pq
b b
θ
= jumlah semua suseptansi yang terhubung rel p:
untuk sudut-sudut yang kecil maka: 6
π δ
δ
q p
maka persamaan menjadi:
q p
q p
q pq
p
V V
b P
δ δ
4.26 Selanjutnya bila dimisalkan bahwa:
al no
tegangan V
V V
q p
min
θ
maka
p q
q pq
p
b V
P
δ δ
θ
2
4.27 Persamaan 4.27 dapat lebih mudah diselesaikan
dengan metode iterasi Gaus-Sheidell sehingga persamaan dalam bentuk:
56
q pq
q q
pq p
p
b b
V P
δ δ
θ 2
4.28 Setelah
p
δ dihitung,
dilanjutkan dengan
persamaan 4.28 untuk memperoleh tegangan rel, sehingga persamaan dapat ditulis:
2
2 1
1 cos
q p
q p
δ δ
δ δ
maka persamaan 4.25 menjadi:
ps p
q p
q p
q pq
p p
b V
V V
b V
Q
2 2
2 1
1
δ δ
Dengan membuat
θ
V V
p
kecuali dalam bentuk
q p
V V
θ θ
θ
δ δ
p q
p q
pq p
q p
q pq
p
b V
b V
V V
b V
Q
2 2
2 1
4.29 Persamaan
4.29 dapat
dipecahkan secara
iterative dengan menuliskan
q pq
q q
pq p
p
b V
b Q
V
4.30
57
dimana:
c p
p p
q q
Q Q
2
1
2 2
q p
q pq
p
b V
q
δ δ
θ
p
q rugi-rugi daya reaktif yang diinjeksikan pada
sistem oleh suseptansi shunt saluran.
Contoh soal 4.3.
2
3
2 +j 1 pu 0 + j 2 pu
0,02 + j 0,08 pu
1,5 + j 0,6 pu 0,02 + j 0,08 pu
0,02 + j 0,08 pu
58
Gambar 4.4. Data-data kawat transmisi untuk contoh soal 4.3.
Tabel 4.3 . Data Pembangkitan, beban dan tegangan rel permulaan
Rel Tegangan
Beban Generator
Ketetangan P
G
Q
G
P
G
Q
G
1. 1,0 + j 0 2.
3. 1,0 + j 0
.. .
2 1,5
1 0,6
. 0,5
. 1,0
1,0 Rel pedoman
Rel PQ Rel PQ
Jawab:
Q
G3
= 1,0 pu, admitans diabaikan, berdasarkan persamaan 4.27
1
θ
V
3 23
2 22
1 21
23 22
21 2
2
δ δ
δ δ
b b
b b
b b
P
3 33
2 32
1 31
33 32
31 3
3
δ δ
δ δ
b
b b
b b
b P
528 ,
23
ii
b 764
, 11
ik
b
maka
3 2
764 ,
11 528
, 23
5 ,
δ δ
2 3
764 ,
11 528
, 23
5 ,
1
δ δ
rad
014 ,
2
δ rad
,
3
δ
9807 ,
07 ,
14 ,
764 ,
11 014
, 764
, 11
2 1
2 2
2
Q
353 ,
014 ,
07 ,
07 ,
764 ,
11 2
1 4
,
2 2
3
x Q
59 7447
, 12
764 ,
11 528
, 23
3 2
V V
117 ,
12 764
, 11
528 ,
23
2 2
V V
jadi
pu V
065 ,
1
2
pu
V 047
, 1
3
13 12
11 3
13 2
12 1
11 1
1
b b
b V
b V
b V
b Q
V
dimana
2 3
13 2
2 12
1 ,
1
2 1
δ δ
b b
Q Q
005 ,
764 ,
11 2
1
1
x Q
029 ,
1
Q
=
029 ,
1
1
G
Q
112 ,
2 764
, 11
029 ,
23 029
, 1
056 ,
47
1
x Q
G
pu
Q
G
288 ,
1
60
BAB V
STUDI HUBUNGAN SINGKAT TIGA FASA SIMETRIS
Tujuan Umum:
61
Mahasiswa dapat memahami arus hubng singkat satu fasa dan tiga fasa
.
Tujuan Khusus:
Mahasiswa dapat mengenal jenis-jenis hubung
singkat
Mahasiswa dapat menentukan dan menghitung arus hubung singkat.
Mahasiswa dapat membuat diagram ekivalen
dari hubung singkat untuk masing-masing kondisi
A. Pendahuluan Bila hubungan singkat terjadi pada suatu sistem