Satu Mesin Berayun Terhadap Rel Besar Infinite Bus Dua Mesin Yang terbatas Besarnya Suatu sistem yang terdiri dari dua mesin selalu

90 Pemecahan langkah-demi langkah dapat digunakan untuk sistem yang terdiri dari banyak mesin. Dengan metode ini diperoleh hubungan antara sudut daya  dan waktu t. Golongan kedua adalah metode modern dengan menggunakan komputer. Metode-metode ini diberi nama sesuai dengan model matematiknya dan yang umum digunakan adalah : 1. Metode Euler 2. Metode Runge-Kutta 3. Metode Liapunov Dalam buku ini hanya dibicarakan metode golongan pertama.

D. Satu Mesin Berayun Terhadap Rel Besar Infinite Bus

Satu rel besar infinite Bus mempresentasikan suatu istem yang sangat besar di mana frekuensi dan tegangan konstan. Atau dapat juga disebutkan sebagai suatu mesin dengan konstanta inersia H yang tak terhingga. Pada persamaan ayunan 6.4 dinayatakan bahwa, m a 2 2 p dt δ d  Kalikan ruas kiri dan ruas kanan dengan dt M dδ 2 maka diperoleh 2 dt dδ p m 2 dt dδ dt δ d a 2 2   atau d dδ M Pa 2 dt dδ 2      91 maka dδ M 2 dt dδ 2 2   δ γ a P dan dδ M 2 w dt dδ 2   δ γ a P 6.5 dimana, δ o = sudut daya sesaat sebelum gangguan w = perubahan kecepatan sudut terhadap kecepatan sinkron. Bila mesin itu tetap stabil terhadap rel besar setelah terjadi gangguan dan.setelah keadaan stasioner tercapai maka : dδ P M 2 a δ δ φ   atau dδ δ sin P P M 2 m s δ δ φ    Jadi syarat kestabilan adalah : 6.6 m δ = sudut akhir. d δ P a δ δ φ   P a P s A s1 P e 92 Gambar. 6.2 Lengkung daya terhadap sudut daya Integral diatas dapat di artikan sebagai daerah dibawah lengkung p a terhadap δ dengan δ dan m δ sebagai batas-batasnya, atau karena p a = p s p e dapat juga diartikan sebagai daerah antara p s dan δ dan antara p e dan δ Gambar 6.3 . Sehingga d δ δ δ φ   s P Maka A 1 + A 2 = 0 atau A 1 = - A 2 inilah asal- usul dari nama kriteria sama luas untuk kestabilan. Gambar 6.3Lengkung daya terhadap sudut daya.

E. Dua Mesin Yang terbatas Besarnya Suatu sistem yang terdiri dari dua mesin selalu

dapat diganti dengan satu mesin ekivalen dan satu rel besar. Persamaan ayunan untuk kedua mesin tersebut : A 1 = Energi Percepatan A 2 = Energi Perlambatan P P s A s1   m P e A 1 = Energi Percepatan A 2 = Energi 93 1 1 e 1 s 1 1 a 2 1 2 M P P M P dt δ d    dan 2 2 e 2 s 2 2 a 2 2 2 M P P M P dt δ d    6.7 Perbedaan sudut antara kadua mesin, δ 1 = δ 1 - δ 2 jadi, 2 2 s 1 1 s 2 2 2 2 1 2 2 2 M P M P dt δ d    dt d dt d δ δ atau 2 1 2 1 1 2 2 1 2 2 2 2 1 1 2 M M P P dt δ d M M     a a M M dt d M M δ 2 1 2 1 2 2 1 2 1 1 2 2 1 2 2 2 2 1 1 2 M M P P M M P P dt δ d M M        ea el a a M M M M dt d M M δ atau e s a P P P M    2 2 dt δ d dimana : 2 1 1 2 M M   M M M P s = 2 1 2 1 s1 2 M P M M P H e   P e = 2 1 2 1 s1 2 M P M M P H e   6.8 94

F. Persamaan Daya Sudut Suatu Sistem