Perbandingan Ketersediaan dan Konsumsi Daging Sapi 2020

forecasting konsumsi daging sapi tahun 2020 yang meningkat berarti hipotesis kedua diterima.

5.2.3 Perbandingan Ketersediaan dan Konsumsi Daging Sapi 2020

Ketersediaan daging sapi harus dikelola dengan baik, untuk dapat memenuhi kebutuhan daging sapi bagi masyarakat. Volume pangan bagi masyarakat harus cukup jumlah dan jenisnya, serta stabil penyediaannya dari waktu ke waktu. Untuk menjaga serta meningkatkan ketersediaan daging sapi tergolong sulit, dan untuk mengadakan swasembada sapi juga tergolong sulit karena beberapa faktor yang mengakibatkan masalah seperti konsumsi yang tinggi, produksi yang tergolong rendah, stok akan daging sapi lokal masih tidak memadai dan juga jumlah impor sapi dalam bentuk hewan hidup masih tinngi. Untuk mendapatkan nilai ketersediaan daging sapi lebih tinggi maka dibutuhkan produksi daging lokal dan stok daging sapi yang tinggi pula, serta nilai konsumsi lebih rendah dibandingkan dengan nilai produksi daging sapi. Dengan hal ini maka akan tercapai program peningkatakan ketersediaan daging sapi untuk swasembada daging sapi. Meramalkan ketersediaan daging sapi untuk beberapa tahun ke depan perlu dilakukan untuk mengetahui keadaan permintaan atau produksi daging sapi kedepannya sehingga dapat diatur strategi untuk mengatasi hal-hal yang mungkin saja akan terjadi. Dalam hal ini meramalkan ketersediaan saja tidaklah cukup, perlu juga diketahui forecasting konsumsi daging sapi sehingga dapat dibandingkan antara ketersediaan daging sapi dan konsumsi daging sapi. Apakah ketersediaan daging sapi lebih tinggi dibandingkan konsumsi daging sapi, atau malas sebaliknya. Tabel 7. Hasil Analisis Forecasting Total Ketersediaan dan Konsumsi Daging Sapi di Provinsi Sumatera Utara Tahun 2014-2020 No. Tahun Ketersediaan Ton Konsumsi Ton Rasio 1 2014 20.572,06 20.517,19 1,00 2 2015 21.692,19 21.630,93 1,00 3 2016 22.812,32 22.744,67 1,00 4 2017 23.932,45 23.858,41 1,00 5 2018 25.052,58 24.972,15 1,00 6 2019 26.172,71 26.085,89 1,00 7 2020 27.292,84 27.199,63 1,00 Sumber : Lampiran 7,8 dan 9 Dari Tabel 7 dapat dilihat pada tahun 2014 ketersediaan daging sapi lebih tinggi dibandingkan dengan konsumsi daging sapi dengan rasio sebesar 1, selisih antara ketersediaan daging sapi dengan konsumsi daging sapi sebesar 54,87 Ton. Ketersediaan daging sapi semakin meningkat diakibatkan oleh produksi daging sapi semakin meningkat ditiap kabupaten atau kota di tahun tersebut. Dalam hal ini sebaiknya ketersediaan dipertahankan atau bahkan ditingkatkan untuk dapat menambah stok daging sapi lokal. Dari Tabel 7 dapat dilihat pada tahun 2015 ketersediaan daging sapi lebih tinggi dibandingkan dengan konsumsi daging sapi dengan rasio sebesar 1, selisih antara ketersediaan daging sapi dengan konsumsi daging sapi sebesar 61,26 Ton. Ketersediaan daging sapi semakin meningkat diakibatkan oleh produksi daging sapi semakin meningkat ditiap kabupaten atau kota di tahun tersebut. Dalam hal ini sebaiknya ketersediaan dipertahankan atau bahkan ditingkatkan untuk dapat meningkatkan stok daging sapi lokal dan dapat dilihaat bahwa ketersediaan pada tahun 2015 lebih tinggi dibandingkan tahun 2014. Dari Tabel 7 dapat dilihat pada tahun 2016 ketersediaan daging sapi lebih tinggi dibandingkan dengan konsumsi daging sapi dengan rasio sebesar 1, selisih antara ketersediaan daging sapi dengan konsumsi daging sapi sebesar 67,65 Ton. Ketersediaan daging sapi semakin meningkat diakibatkan oleh produksi daging sapi semakin meningkat ditiap kabupaten atau kota di tahun tersebut. Dalam hal ini sebaiknya ketersediaan dipertahankan atau bahkan ditingkatkan untuk dapat mengurangi kekurangan stok daging sapi lokal dan dapat dilihaat bahwa ketersediaan pada tahun 2016 lebih tinggi dibandingkan tahun 2015. Dari Tabel 7 dapat dilihat pada tahun 2017 ketersediaan daging sapi lebih tinggi dibandingkan dengan konsumsi daging sapi dengan rasio sebesar 1, selisih antara ketersediaan daging sapi dengan konsumsi daging sapi sebesar 74,04 Ton. Ketersediaan daging sapi semakin meningkat diakibatkan oleh produksi daging sapi semakin meningkat ditiap kabupaten atau kota di tahun tersebut. Dalam hal ini sebaiknya ketersediaan dipertahankan atau bahkan ditingkatkan untuk dapat mengurangi kekurangan stok daging sapi lokal dan dapat dilihaat bahwa ketersediaan pada tahun 2017 lebih tinggi dibandingkan tahun 2016. Dari Tabel 7 dapat dilihat pada tahun 2018 ketersediaan daging sapi lebih tinggi dibandingkan dengan konsumsi daging sapi dengan rasio sebesar 1, selisih antara ketersediaan daging sapi dengan konsumsi daging sapi sebesar 80,43 Ton. Ketersediaan daging sapi semakin meningkat diakibatkan oleh produksi daging sapi semakin meningkat ditiap kabupaten atau kota di tahun tersebut. Dalam hal ini sebaiknya ketersediaan dipertahankan atau bahkan ditingkatkan untuk dapat mengurangi kekurangan stok daging sapi lokal dan dapat dilihaa bahwa ketersediaan pada tahun 2018 lebih tinggi dibandingkan tahun 2017. Dari Tabel 7 dapat dilihat pada tahun 2019 ketersediaan daging sapi lebih tinggi dibandingkan dengan konsumsi daging sapi dengan rasio sebesar 1, selisih antara ketersediaan daging sapi dengan konsumsi daging sapi sebesar 86,82 Ton. Ketersediaan daging sapi semakin meningkat diakibatkan oleh produksi daging sapi semakin meningkat ditiap kabupaten atau kota di tahun tersebut. Dalam hal ini sebaiknya ketersediaan dipertahankan atau bahkan ditingkatkan untuk dapat mengurangi kekurangan stok daging sapi lokal dan dapat dilihaa bahwa ketersediaan pada tahun 2019 lebih tinggi dibandingkan tahun 2018. Dari Tabel 7 dapat dilihat pada tahun 2020 ketersediaan daging sapi lebih tinggi dibandingkan dengan konsumsi daging sapi dengan rasio sebesar 1, selisih antara ketersediaan daging sapi dengan konsumsi daging sapi sebesar 93,21 Ton. Ketersediaan daging sapi semakin meningkat diakibatkan oleh produksi daging sapi semakin meningkat ditiap kabupaten atau kota di tahun tersebut. Dalam hal ini sebaiknya ketersediaan dipertahankan atau bahkan ditingkatkan untuk dapat mengurangi kekurangan stok daging sapi lokal dan dapat dilihaa bahwa ketersediaan pada tahun 2020 lebih tinggi dibandingkan tahun 2019. keadaan ketersediaan daging sapi lebih tinggi dibandingkan dengan konsumsi daging sapi 2020 berarti hipotesis kedua diterima. Gambar 5. Total Ketersediaan dan Konsumsi Daging Sapi Provinsi Sumatera Utara Tahun 2014-2020 Dari Gambar 5 dapat dilihat bahwa dari tahun 2014-2020 ketersediaan daging sapi lebih tinggi dibandingkan konsumsi daging sapi. Selain itu, ketersediaan daging sapi semakin meningkat setiap tahunnya. Tetapi seiring pertambahan ketersediaan daging sapi, perbadingan antara konsumsi dan juga ketersediaan daging sapi tipis. Sehingga pada tahun 2020 ketersediaan daging sapi mengalami surplus walaupun masih dalam kuantitas yang sedikit. Keadaan ini menunjukkan bahwa ketahanan pangan dalam komoditi sapi dari tahun ke tahun semakin membaik. pada tahun ini yang mana diketahui bahwa ketersediaan daging sapi lebih tinggi dibandingkan konsumsi daging sapi, maka dapat dilaksanakan swasembada daging sapi pada tahun yang telah diramalkan. 0,00 5.000,00 10.000,00 15.000,00 20.000,00 25.000,00 30.000,00 1 2 3 4 5 6 7 8 Konsumsi Ton Ketersediaan Ton 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan