BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Metode Lokasi Penelitian dan Pengumpulan Data
Penelitian ini dilakukan di Sumatera Utara. Daerah penelitian ini dipilih secara purposive atau sengaja yaitu ditentukan agar dapat mendukung ketersediaan data
untuk penelitian.
Metode pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan melalui studi pustaka dan dokumentasi. Studi pustaka dilakukan dengan mempelajari literatur-literatur
yang berkaitan dengan masalah yang sedang diteliti dan buku-buku yang bersangkutan dengan yang sedang diteliti. Sedangkan dokumentasi dilakukan
dengan cara mendokumentasikan data-data yang berkaitan dengan objek yang diteliti. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data
sekunder ini diperoleh dari buku-buku literatur, jurnal-jurnal menganai konsumsi dan produksi sapi dalam angka terbitan BPS dan Dinas Peternakan yang berkaitan
dengan penelitian ini. Dalam penelitian ini data yang digunakan adalah data tahun 1999-2013.
3.2 Metode Analisis Data
Untuk masalah 1 dapat menggunakan metode deskriptif dengan menyajikan data dalam bentuk tabel dan grafik sehingga dapat dilihat perbandingan antara
produksi daging sapi, konsumsi daging sapi dan impor daging sapi pada tahun 1999-2013.
Untuk menganalisis masalah 2 dan 3 akan menggunakan analisis data kuantitatif untuk forecasting dengan menggunanakan metode kuadrat terkecil, dengan data
yang diperoleh adalah data linier sehingga diperoleh trend linier. Trend linier merupakan model persamaan garis lurus yang terbentuk berdasarkan titik-titik
diagram pencar dari data selama kurun waktu tertentu. Adapun bentuk umum dari model trend linier untuk ketersediaan daging sapi 2020 dan konsumsi daging sapi
2020 ini dinyatan dengan persamaan:
Y = a + bX
Dimana : Y
= Ketersediaan daging sapi dan konsumsi ton X
= waktu tahun a dan b
= konstanta Supranto 1993.
Menurut Supranto 1993 untuk mencari garis trend berarti mencari nilai a dan b.
Dan apabila a dan b sudah diketahui, maka garis trend tersebut dapat dipergunakan untuk meramalkan Y. Untuk mengadakan perhitungan, maka
diperlukan nilai tertentu pada perubahan waktu X, sedemikian rupa sehingga jumlah nilai perubahan waktu = 0,
� �� = �
� �=�
Jika diperhatikan garis trend dimaksudkan untuk mewakili suatu scatter diagram. Tidak semua titik koordinat yang membentuk scatter diagram tersebut terletak
tepat pada garis trend tetapi ada yang di atas ada juga yang di bawahnya.Metode jumlah kuadrat terkecil least square method untuk mencari garis trend,
dimaksudkan suatu perkiraan atau taksiran mengenai nilai a dan b dari persamaan Y = a + bX yang didasarkan atas data hasil observasi, sedemikian rupa sehingga
jumlah kesalahan kuadrat terkecil minimum. Jadi persamaan garis trend asal tidak membingungkan dapat di tulis Y = a +bX. Perlu diperhatikan, bahwa
sebetulnya ada dua macam nilai Y. Rumus :
a = Y – bX , Y = 1n
∑ �
i
= rata-rata Y
X = 1n X
i
= rata-rata X
Sehingga untuk garis trend yang garis lurus, rumusnya sederhana menjadi, karena ΣX
i
= 0 danX = 1n ΣX
i
= 1n 0 = 0, dengan demikian untuk garis trend yang lurus rumusnya menjadi :
Dimana : Xi
= Waktu dalam bentuk bilangan Tahun, Bulan, Minggu, Hari Yi
= Data berkala Untuk masalah 4 dapat menggunakan metode deskriptif dengan menyajikan data
dalam bentuk tabel dan grafik sehingga dapat dilihat perbandingan antara ketersediaan dengan konsumsi daging sapi Sumatera Utara 2020.
nΣX
i
Y
i
– ΣX
i
Y
i
b = nΣX
2
i – ΣX
i 2
a = Y
ΣX
i
Y
i
b = ΣX
i 2
3.3 Definisi dan Batasan Operasional 3.3.1. Definisi