13
III. KERANGKA PEMIKIRAN
3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Strategi Pengembangan Bisnis
Strategi adalah alat untuk mencapai tujuan jangka panjang. Strategi bisnis dapat mencakup ekspansi geografis, diversifikasi, akuisisi, pengembangan
produk, penetrasi pasar, pengurangan bisnis, divestasi, likuidasi, dan joint venture. Strategi adalah tindakan potensial yang membutuhkan keputusan manajemen
tingkat atas dan sumberdaya perusahaan dalam jumlah yang besar David 2009. Alternatif strategi yang dipilih untuk usaha pengembangan dapat berupa
berbagai bentuk. Alternatif tersebut menurut David 2009, antara lain: strategi integrasi, strategi intensif, strategi diversifikasi dan strategi defensif. seperti yang
dapat dilihat di Tabel 4.
3.1.2. Manajemen Strategis
Manajemen strategis
didefinisikan sebagai seni dan pengetahuan untuk merumuskan, mengimplementasikan, dan mengevaluasi keputusan lintas
fungsional yang membuat organisasi mampu mencapai objektif. Tujuan manajemen strategis adalah untuk mengeksploitasi serta menciptakan berbagai
peluang baru dan berrbeda untuk esok; perencanaan jangka panjang, sebaliknya, berusaha untuk mengoptimalkan tren-tren sekarang ini untuk masa depan David
2009. Manajemen
strategis meliputi
pengamatan lingkungan, perusahaan strategi, dan evaluasi serta pengendalian. Manajemen strategis menekankan pada
pengamatan dan evaluasi peluang dan ancaman lingkungan dengan melihat kekuatan dan kelemahan perusahaan. Dapat dikatakan bahwa manajemen strategis
merupakan cara untuk mengelola semua sumberdaya guna mengembangkan keunggulan kompetitif dan membantu menciptakan kesuksesan di masa yang akan
datang. Proses manajemen strategis adalah alur dimana penyusunan strategi
menentukan sasaran dan menyusun keputusan strategi. Menurut David 2009 proses manajemen strategis terdiri dari tiga tahap, yaitu:
14 Tabel 4
. Strategi Generik David 2009
Strategi Generik Strategi Utama
Strategi Integrasi Vertikal Vertical Integration Strategy
Strategi Integrasi ke Depan Forward Integration Strategy
Strategi Integrasi ke Belakang Backward Integration Strategy
Strategi Integrasi Horisontal Horizontal Integration Strategy
Strategi Intensif Intensive Strategy
Strategi Pengembangan Pasar Market Development Strategy
Strategi Pengembangan Produk Product Development Strategy
Strategi Penetrasi Pasar Market Penetration Strategy
Strategi Diversifikasi Development Strategy
Strategi Diversifikasi Konsentrik Concentrik Deversification Strategy
Strategi Diversifikasi Konglomerat Conglomerate Deversification
Strategy Strategi Diversifikasi Horisontal
Horisontal diversification strategy
Strategi Bertahan Defensive Strategy
Strategi Usaha Patungan Join venture Strategy
Strategi Penciutan Biaya Retrachment Strategy
Strategi Penciutan Usaha Divestiture strategy
Strategi Likuidasi Liquidation Strategy
Sumber: David 2009
1. Formulasi strategi termasuk mengembangkan visi dan misi, mengidentifikasi
peluang dan ancaman eksternal perusahaan, menentukan kekuatan dan kelemahan internal, menetapkan tujuan jangka panjang, merumuskan
alternatif strategi, dan memilih strategi tertentu yang akan dilaksanakan. 2.
Implementasi strategi mensyaratkan perusahaan untuk menetapkan tujuan tahunan, membuat kebijakan, memotivasi karyawan dan mengalokasikan
sumberdaya sehingga strategi yang telah diformulasikan dapat dijalankan. Implementasi strategi termasuk mengembangkan budaya yang mendukung
strategi, menetapkan struktur organisasi yang efektif dan mengarahkan pemasaran, menyiapkan anggaran, mengembangkan dan memberdayakan
15 sistem informasi dan menghubungkan kinerja karyawan dengan kinerja
organisasi. 3.
Evaluasi strategi adalah tahap final dalam manajemen strategis. Tiga tahap aktivitas dasar evaluasi strategi adalah 1 meninjau ulang faktor eksternal dan
internal yang menjadi dasar strategi saat ini, 2 mengukur kinerja, dan 3 mengambil tindakan korektif.
3.1.3. Perumusan Strategi
Perumusan strategi
mencakup pengembangan visi dan misi, identifikasi
peluang dan ancaman eksternal suatu organisasi, kesadaran akan kekuatan dan kelemahan internal, penetapan tujuan jangka panjang, pencarian strategi-strategi
alternatif dan pemilihan strategi tertentu untuk mencapai tujuan David 2009. Suatu perusahaan atau organisasi harus memiliki tujuan dan filosofi dasar
yang akan membentuk sosok strategiknya. Visi adalah pandangan dan harapan akan sesuatu yang ditentukan oleh seberapa kuat keinginan untuk survive
bertahan hidup. Visi merupakan suatu sistem kehidupan yang menyusun langkah-langkah strategik dalam kehidupan berorganisasi dan harus didasari
dengan pandangan dan harapan yang terbaik akan sesuatu. Misi adalah pernyataan tujuan jangka panjang yang membedakan satu
perusahaan dengan perusahaan sejenis lainnya David 2009. Sedangkan menurut Pearce dan Robinson 1997, misi suatu perusahaan adalah tujuan unik yang
membedakannya dari perusahaan-perusahaan lain yang sejenis dan mengidentifikasi lokasi pangan.
Lingkungan jauh merupakan suatu lingkungan yang menyusun faktor- faktor yang memiliki ruang lingkup luas dan faktor-faktor tersebut di luar operasi
perusahaan. Lingkungan ini dapat membentuk suatu peluang dan ancaman yang dapt mempengaruhi keberlangsungan perusahaan. Faktor-faktor yang dapat dalam
lingkungan jauh antara lain: 1.
Faktor Ekonomi Sifat dan arah sistem ekonomi akan mempengaruhi kinerja organisasi yang
berada di wilayah tersebut. Faktor ekonomi diantaranya inflasi dan nilai tukar rupiah.
16 2.
Faktor Sosial, Budaya, Demografi dan Lingkungan Keyakinan, sikap, nilai, opini dan gaya hidup masyarakat di lingkungan luar
organisasi merupakan faktor sosial yang dapat mempengaruhi kinerja. Faktor- faktor tersebut biasanya dikembangkan dari kondisi kultural, demografis,
religious, etnis dan pendidikan. Perubahan faktor sosial dapat mengubah sikap dan permintaan konsumen terhadap produk organisasi atau perusahaan.
3. Faktor Politik, Pemerintah dan Hukum
Aktifitas politik memiliki dampak besar atas dua fungsi pemerintah yang
mempengaruhi lingkungan jauh, yakni: a.
Fungsi pemasok: keputusan pemerintah tentang aksesbilitas usaha swasta ke sumberdaya alam dan cadangan nasional hasil pertanian
milik pemerintah akan sangat mempengaruhi kelayakan strategi organisasi tertentu.
b. Fungsi pelanggan: kebutuhan pemerintah akan produk dan jasa dapat
menciptakan, mempertahankan, memperkuat atau meniadakan banyak peluang pasar.
c. Kebijakan pemerintah melalui peraturannya yang mengatur tentang
koperasi merupakan salah satu variabel yang sangat berpengaruh terhadap kegiatan koperasi. Pemerintah mempunyai kepentingan yang
sangat besar terhadap usaha koperasi dan lembaga keuangan mikro syariah.
4. Faktor Teknologi
Faktor teknologi pada saat ini berkembang demikian pesatnya diikuti dengan semakin majunya ilmu pengetahuan. Berbagai perangkat keras maupun lunak
yang mendukung kegiatan usaha kini semakin beraneka ragam. Adaptasi teknologi yang tepat guna, dapat membuka kemungkinan terciptanya produk
baru maupun penyempurnaan terhadap proses produksi dan produk yang sudah ada David, 2009.
Analisis lingkungan industri dipengaruhi oleh lima kekuatan utama Porter dimana kelima kekuatan tersebut secara bersama-sama akan menentukan
17 intensitas persaingan dan potensi kemampulabaan perusahaan dalam suatu
industri. Lima kekuatan tersebut antara lain: 5.
Ancaman Masuk Kehadiran pendatang baru ke suatu industri akan membawa kapasitas baru dan
keinginan untuk merebut bagian pasar. Besarnya ancaman masuk tergantung pada hambatan masuk yang ada, enam sumber hambatan masuk:
a. Skala ekonomi, memaksa pendatang baru untuk masuk pasar dengan
skala besar atau harus menanggung biaya tinggi. b.
Diferensiasi produk, memaksa pendatang baru untuk mengeluarkan biaya besar guna merebut kesetiaan pelanggan pada produk-produk
bermerek yang telah ada. c.
Kebutuhan modal, keharusan menanamkan modal sumberdaya keuangan yang besar agar dapat bersaing khususnya jika digunakan
untuk biaya yang sifatnya tidak akan kembali, misalnya riset dan pengembangan.
d. Hambatan biaya bukan karena skala. Pendatang baru belum memiliki
keunggulan biaya yang bersumber dari pengaruh kurva belajar, teknologi rahasia, akses ke sumber bahan baku, pembelian aset dengan
harga murah, subsidi atau lokasi yang strategis. e.
Akses ke saluran distribusi. Pendatang baru harus berupaya keras meraih pembeli di saluran distribusi yang telah lebih dulu dikuasai
produk lain atau harus mencari saluran distribusi yang berbeda. f.
Kebijakan pemerintah, dapat membatasi masuknya pendatang baru ke dalam industri melalui adanya berbagai regulasi.
6. Kekuatan Tawar Menawar Pemasok
Pemasok dapat memanfaatkan kekuatan tawar menawarnya dengan menaikkan harga atau menurunkan kualitas barang atau jasa yang dijual.
Pemasok akan kuat apabila: a.
Didominasi oleh sedikit perusahaan dan lebih terkonsentrasi. b.
Produk bersifat unik atau terdiferensiasi. c.
Tidak bersaing dengan produk-produk lain dalam industri.
18 d.
Memiliki kemampuan untuk melakukan integrasi maju, memaksa industri menerima syarat-syarat pembelian yang diajukan pemasok.
e. Industri bukan merupakan pelanggan penting bagi pemasok.
7. Kekuatan Tawar Menawar Pembeli
Pembeli atau pelanggan dapat menekan harga, menuntut kuantitas atau pelayanan lebih baik, maupun mengadu domba sesama industri sehingga dapat
menurunkan laba industri. Kelompok pembeli akan kuat jika: a.
Pembeli terkonsentrasi atau membeli dalam jumlah volume besar. b.
Produk yang dibeli bersifat standar atau tidak terdiferensiasi sehingga memungkinkan mencari pemasok lain.
c. Produk yang dibeli merupakan komponen penting dan komponen
biaya yang cukup besar. d.
Pembeli menerima laba yang rendah. e.
Produk industri tidak penting bagi kualitas produk atau jasa pembeli. f.
Produk industri tidak menghasilkan penghematan bagi pembeli. g.
Pembeli memiliki kemampuan untuk melakukan integrasi balik. 8.
Produk Substitusi Produk pengganti yang perlu diperhatikan adalah produk yang kualitasnya
mampu menandingi kualitas produk industri dan produk yang dihasilkan oleh industri yang menikmati laba tertinggi.
9. Persaingan Diantara Anggota Industri atau Organisasi
Persaingan ini bersumber dari faktor: a.
Jumlah peserta persaingan banyak yang kurang lebih setara dalam hal ukuran dan kekuatan.
b. Pertumbuhan industri lambat.
c. Produk atau jasa tidak terdiferensi atau tidak memerlukan biaya
pengalihan. d.
Biaya tetap tinggi atau produk bersifat mudah rusak, mendorong penurunan harga.
e. Penambahan kapasitas harus dalam jumlah besar.
f. Hambatan luar tinggi.
19 Lingkungan internal terdiri dari komponen-koponen atau variabel
lingkunagn yang berasal atau berada di dalam perusahaan. Komponen-komponen dari lingkungan internal cenderung lebih mudah dikendalikan. Lingkungan
internal koperasi dipengaruhi oleh beberapa elemen yang merupakan bagian penting dalam koperasi yang dapat menentukan formulasi strategi yang diambil.
Elemen lingkungan internal David 2009 diantaranya adalah: 1.
Manajemen Merupakan satu tingkatan sistem pengaturan organisasi yang mencakup sistem
produksi, pemasaran, pengelolaan sumberdaya manusia dan keuangan. Fungsi manajemen terdiri dari lima aktivitas dasar yaitu perencanaan,
pengorganisasian, pemberian motivasi, pengelolaan staf dan pengendalian. 2.
Pemasaran Aspek tempat dan promosi penting dalam elemen pemasaran. Promosi terdiri
dari: periklanan, kehumasan, promosi penjualan, promosi langsung, promosi tidak langsung dan lain-lain.
3. Keuangan
Kondisi keuangan dan rasio keuangan sering dianggap sebagai suatu ukuran terbaik untuk kompetitif dan daya tarik keseluruhan suatu koperasi.
Menentukan kekuatan keuangan suatu organisasi merupakan hal penting guna merumuskan strategi secara efekktif.
4. Produksi dan Operasi
Manajemen produksi dan operasi berhubungan dengan input, transformasi dan output yang bervariasi antar industri dan pasar.
5. Penelitian dan Pengembangan Litbang
Litbang dalam organisasi memiliki dua bentuk dasar yaitu: Litbang internal, dimana organisasi menjalankan litbangnya sendiri dan kontrak litbang, dimana
organisasi merekrut peneliti independen untuk mengembangkan produk spesifik.
6. Sumberdaya Manusia
Sumberdaya manusia SDM merupakan modal utama bagi sebuah koperasi. Kualitas kesesuaian SDM ini berpengaruh terhadap kinerja, kepuasan
karyawan dan perputaran tenaga kerja.
20 7.
Sistem Informasi Manajemen Sistem informasi manajemen bertujuan untuk meningkatkan kinerja koperasi
dengan cara meningkatkan kualitas keputusan manajerial. Sistem informasi manajemen yang efektif berusaha untuk mengumpulkan, member kode,
menyimpan, mensintesa dan menyajikan informasi database, sehingga dapat melaksanakan kegiatan operasional dan menyusun strategi yang tepat.
3.2. Kerangka Pemikiran Operasional