9
II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Strategi Pengembangan Usaha
Strategi pengembangan usaha pupuk organik menurut Wicaksono 2010, strategi yang diterapkan dalam upaya mengembangkan usaha pupuk organik,
sebaiknya mengacu pada strategi meningkatkan keunggulan produk dengan diferensiasi produk. Strategi pengembangan usaha produsen tempe tahu menurut
Dharmanthi 2009, strategi yang diterapkan dalam upaya mengembangkan usaha produsen tempe tahu adalah mengembangkan strategi promosi yang dapat
meningkatkan penjualan. Strategi pengembangan usaha koperasi serba usaha menurut Romadhona
2010, strategi yang diterapkan dalam upaya mengembangkan usaha koperasi serba ada, sebaiknya mengacu pada strategi penetrasi pasar serta menambah
jaringan distribusi untuk memperluas jangkauan pasar. Strategi pengembangan usaha koperasi pegawai menurut Fadhli 2009, strategi yang diterapkan dalam
upaya mengembangkan usaha koperasi pegawai adalah meningkatkan kualitas pelayanan
Strategi pengembangan usaha koperasi unit desa menurut Ramadhan 2009, strategi yang diterapkan dalam upaya mengembangkan usaha koperasi
unit desa adalah meningkatkan mutu pelayanan kepada anggota maupun perusahaan, Strategi pengembangan usaha koperasi simpan pinjam menurut Marta
2010, strategi yang diterapkan dalam upaya mengembangkan usaha koperasi simpan pinjam adalah dengan cara ekspansi usaha dengan cara menambah pasar
baru Strategi pengembangan usaha dipengaruhi oleh produk, penetrasi pasar,
pelayanan, ekspansi dan memperluas jangkauan pasar. Dengan demikian produk berpengaruh penting terhadap pengembangan usaha baik dalam usaha jasa atau
barang. Penetrasi pasar dengan cara meningkatkan promosi dan jaringan distribusi juga berpengaruh nyata terhadap pengembangan usaha. Pelayanan juga
memberikan pengaruh terhadap pengembangan usaha dibidang jasa Ekspansi membuka cabang baru juga berpengaruh terhadap pengembangan pasar.
10 Faktor lingkungan internal yang menjadi kekuatan pada penelitian
Wicaksono 2010 adalah kualitas produk dan kelemahannya adalah kuantitas produk yang berfluktuasi. Faktor lingkungan internal yang menjadi kekuatan pada
penelitian Dharmanthi 2009 adalah satu-satunya distributor bahan baku berbentuk koperasi di Kota Bogor dan kelemahannya adalah tidak melakukan
riset. Faktor lingkungan internal yang menjadi kekuatan pada penelitian
Romadhona 2010 adalah kualitas bahan baku dan produk dan kelemahannya adalah kurangnya pelayanan terhadap konsumen. Faktor lingkungan internal yang
menjadi kekuatan pada penelitian Fadhli 2009 adalah koperasi berbadan hukum sedangkan kelemahannya pengurus memiliki keterbatasan waktu.
Faktor lingkungan internal yang menjadi kekuatan pada penelitian Ramadhan 2009 adalah penggunaan teknologi yang modern, sedangkan
kelemahan utama adalah pembukuan yang kurang baik. Faktor lingkungan internal yang menjadi kekuatan pada penelitian Marta 2010 adalah program
kerja yang jelas dan berbadan hukum. Sedangkan kelemahannya adalah kredit macet.
Berdasarkan penelitian terdahulu analisis faktor lingkungan internal dipengaruhi kualitas produk, pasar, pelayanan, hukum, sumberdaya manusia,
teknologi dan keuangan. Sehingga perlu dikaji lebih dalam mengenai aspek-aspek yang mempengaruhi lingkungan internal dengan menggunakan faktor-faktor
tersebut. Faktor lingkungan eksternal yang menjadi peluang pada penelitian
Wicaksono 2010 adalah tingkat permintaan produk, sedangkan ancaman terbesar adalah tingkat persaingan bisnis. Faktor lingkungan eksternal yang
menjadi peluang pada penelitian Dharmanthi 2009 adalah faktor pembeli utama yang memiliki identitas ganda dapat mendorong untuk membesarkan usaha
koperasi sedangkan faktor ancamannya importir bahan baku memiliki kekuatan tawar menawar yang kuat.
Faktor lingkungan eksternal yang menjadi peluang pada penelitian Fadhli 2009 adalah jumlah dosen dan pegawai yang belum menjadi anggota cukup
banyak sedangkan ancamannya adalah kurangnya perhatian dan dukungan
11 institusi IPB terhadap koperasi. Faktor lingkungan eksternal yang menjadi
peluang pada penelitian Romadhona 2010 adalah banyaknya konsumen potensial dalam dan luar negeri. Sedangkan ancamannya adalah mudahnya
pendatang baru masuk industri. Faktor lingkungan eksternal yang menjadi peluang pada penelitian
Ramadhan 2009 adalah permintaan produk yang terus meningkat sedangkan ancamannya adalah sulitnya kredit dari lembaga keuangan. Faktor lingkungan
eksternal yang menjadi peluang pada penelitian Marta 2010 adalah peluang pasar yang masih besar. Sedangkan ancamannya adalah keadaan politik yang
rawan. Berdasarkan penelitian terdahulu analisis faktor lingkungan eksternal
dipengaruhi oleh tingkat kekuatan tawar menawar pembeli, permintaan produk dan pasar, sosial, ancaman masuk, politik dan hukum. Sehingga perlu dikaji lebih
dalam mengenai aspek-aspek yang mempengaruhi lingkungan eksternal dengan menggunakan faktor-faktor tersebut.
Alat analisis data yang digunakan oleh Wicaksana 2010 dalam penelitiannya antara lain: matriks IFE dan EFE, matriks IE dan SWOT serta
QSPM. Alat-alat ini juga digunakan dalam penelitian Marta 2010. Penelitian Dharmanthi 2009, Romadhona 2010, Ramadhan 2010, menambahkan
arsitektur straregi di dalam penelitiannya. Berbeda dengan itu, penelitian Fadhli 2009, menggunakan analisis lingkungan bisnis dan analisis kesenjangan, matriks
SWOT dan arsitektur strategi. Sa’roni 2010, menurut analisis laporan keuangan, analisis karakter,
analisis risiko risiko pasar, risiko kredit, risiko operasional, risiko likuiditas, risiko hukum, risiko reputasi, risiko strategis, risiko kepatuhan, analisis value dan
attitude anggota terhadap bisnis, analisis sistem support bisnis BMT Information
Technology dan kerjasama dan jaringan, Analisis SWOT, Analisis faktor-faktor
yang mempengaruhi keberhasilan BMT Berkah Madani Cimanggis antara lain: validitas dan reliabilitas, analisis korelasi spearman, analisis regresi linier
berganda.
Menurut Salam 2010, strategi pengembangan BPR dari segi kelembagaan dan kinerja. Hal ini dilihat pada faktor internal yang terdiri dari
12 permodalan dan sumber pendanaan, SDM, Inovasi di bidang pemasaran, teknologi
informasi serta sistem dan prosedur. faktor eksternal antara lain: persaingan, tingkat kepercayaan masyarakat dan jaringan.
Dalam merumuskan strategi diperlukan analisis lingkungan dan eksternal, untuk mengidentifikasi kelemahan dan kekuatan internal, serta mengidentifikasi
peluang dan ancaman eksternal. Sehingga perlu dikaji lebih dalam mengenai aspek-aspek yang mempengaruhi lingkungan eksternal dan lingkungan internal
13
III. KERANGKA PEMIKIRAN