Analisis Lingkungan Eksternal HASIL DAN PEMBAHASAN

57 memperkecil kesalahan perhitungan dan mempermudah anggota memperoleh data, juga mempercepat proses pengelolaan administrasi dan pembukuan.

6.2. Analisis Lingkungan Eksternal

Untuk menjalankan audit eksternal, suatu perusahaan harus mendapatkan informasi yang jelas tentan pesaing, tren ekonomi, sosial, budaya, demografi, lingkungan, politik, pemerintah, hukum dan teknologi. Faktor eksternal sangat penting dilakukan dalam rangka mengidentifikasi peluang dan ancaman. Kedua faktor ini akan mempengaruhi perkembangan koperasi di masa yang akan datang baik secara langsung maupun tidak langsung. Dengan mengetahui faktor-faktor tersebut diharapkan koperasi mampu menyusun strategi yang dapat menangkap peluang dan meminimalisasi ancaman dalam rangka pengembangan KJKS Berkah Madani Cimanggis di masa depan. Lingkungan eksternal yang mempengaruhi KJKS Berkah Madani Cimanggis di bidang agribisnis adalah: 1. Ekonomi Tingkat inflasi di Indonesia cenderung menurun Tabel 14, hal ini menunjukkan gejala yang sangat baik bagi perkembangan ekonomi Indonesia untuk seluruh aspek kebutuhan manusia, termasuk masalah keuangan. Pemerintah berusaha keras untuk menekan laju inflasi. Inflasi yang tinggi akan memberikan dampak negatif terhadap kondisi sosial ekonomi masyarakat, yaitu: 1 pendapatan riil masyarakat akan menurun, sehingga standar-standar hidup masyarakat turun dan akhirnya menjadikan masyarakat akan semakin terpuruk perekonomiannya. 2 tingginya spekulasi ketidakpastian pelaku ekonomi dalam mengambil keputusan untuk pilihan alternatif seperti konsumsi, investasi atau produksi. 3 inflasi akan memberi tekanan terhadap nilai rupiah. Saat ini tingkat inflasi kebutuhan masyarakat akan lembaga jasa keuangan cenderung menurun mulai bulan Januari 2011 hingga April 2011 berturut- turut mencampai angka 0,31-0,15-0,08 dan 0,07 BPS 2011. Hal ini menunjukkan kendala ekonomi yang sangat baik. Meskipun pengaruh inflasi dan nilai tukar rupiah terhadap KJKS Berkah Madani Cimanggis Depok cengderung kecil, namun hal ini berpengaruh nyata terhadap tingkat 58 pengembalian pinjaman nasabah, yang mana kebutuhan biaya hidup masyarakat meningkat akan berpengaruh terhadap tingkat pengembaliannya. KJKS Berkah Madani Cimanggis bukanlah koperasi konvensional yang menggunakan prinsip bunga. komponen yang dimasukkan KJKS Berkah Madani Cimanggis ke dalam risiko pasar adalah nilai tukar exchange rate risk . Pada Tabel 15 dapat diketahui bahwa perubahan nilai tukar yang terjadi pada tahun 2006, 2007, 2008, 2010 dan 2011 tidak mempengaruhi presentase nisbah yang diberikan kepada nasabah. Namun, pada tahun 2009 yang mana terjadi perubahan nilai tukar yang meningkat tajam sebesar 17,53 persen dari tahun sebelumnya, mempengaruhi peningkatan presentase nisbah dengan sebesar 1 persen. Hal ini menunjukkan bahwa nilai tukar mempunyai pengaruh terhadap penentuan porsi nisbah yang dibebankan kepada nasabah. Tabel 14. Inflasi Indonesia Menurut Kelompok Komoditi Tahun Bahan Makanan Perumahan, Air, Listrik, Gas dan Bahan Bakar Sandang Pendidikan, Rekreasi dan Olahraga Transportasi, Komunikasi dan Jasa Keuangan Indeks Umum 2006 12.94 4.83 6.84 8.13 1.02 6.60 2007 11.26 4.88 8.42 8.83 1.25 6.59 2008 16.35 10.92 7.33 6.66 7.49 11.06 2009 3.88 1.83 6.00 3.89 -3.67 2.78 2010 15.64 4.08 6.51 3.29 2.69 6.96 2011 -2.02 1.39 1.20 0.80 0.61 0.39 Sumber: Badan Pusat Statistik 2011 diakses tanggal 1 Juni 2011 Tabel 15. Perbandingan Nilai Tukar dan Porsi Nisbah Tahun Nilai Tukar Rupiah Terhadap U Dollar Porsi Nisbah yang Dibebankan Kepada Nasabah persen 2006 Rp 9.844,00 untuk setiap USD 1 26 Des 2005 s.d 1 Jan 2006 3 2007 Rp 9.043,25 untuk setiap USD 1 1 Jan 2007 s.d 7 Juli 2007 3 2008 Rp 9.412,20 untuk setiap USD 1 31 Des 2007 s.d 6 Jan 2008 3 2009 Rp 11.062,60 untuk setiap USD 1 22 Des 2008 s.d 4 Jan 2009 4 2010 Rp 9.502,00 untuk setiap USD 1 28 Des 2009 s.d 3 Jan 2010 3 2011 Rp 9.112,35 untuk setiap USD 1 27 Des 2010 s.d 2 Jan 2011 3 Sumber: www.beacukai.go.id dan hasil wawancara 2011 59 2. Sosial, Budaya, Demografi dan Lingkungan Perubahan sosial, budaya, demografi dan lingkungan memiliki pengaruh yang besar terhadap hampir semua produk, jasa, pasar dan pelanggan. Banyak faktor yang terkait langsung dan tidak langsung dari perubahan variabel yang berasal dari perubahan variabel sosial, budaya, demografi dan lingkungan yang memberikan pilihan sebagai peluang atau ancaman bagi lembaga keuangan dalam menyikapi perubahan ini. Salah satu contoh langsung adalah ketika menjelang hari raya Idul Fitri permintaan akan kebutuhan sumber dana mulai meningkat untuk kebutuhan baik kebutuhan produktif maupun konsumtif. Untuk menghadapi kenaikan permintaan tersebut maka KJKS harus menaikan besarnya persedian. Untuk contoh tidak langsung: kebutuhan hidup yang terus meningkat menyebabkan masyarakat berusaha memenuhi kebutuhannya demi kehidupan yang lebih baik dan layak dengan menjalankan suatu usaha kecil-kecilan. Apabila sumberdaya yang diperlukan dalam usaha pemenuhan kebutuhan tersebut tidak mencukupi, maka salah satu solusi yang dilakukan adalah melakukan peminjaman berupa produk dan jasa. Masyarakat membutuhkan lembaga keuangan yang mampu memberikan pinjaman dalam bentuk barang dan jasa yang bisa dengan cepat ditransformasikan dan bebas dari unsur bunga riba. Dengan minat masyarakat yang semakin tinggi dengan sistem ekonomi syariah yang bebas bunga maka banyak bermunculan lembaga keuangan syariah yang menawarkan jasa dengan berbagai alternatif penawaran peminjaman. KJKS Berkah Madani Cimanggis yang terdapat di daerah Kota Depok mendapatkan pengaruh baik dalam bidang sosial, budaya, demografi dan lingkungan yang berasal dari Kota Depok. Salah satu penyebab kota ini berkembang pesat sampai sekarang dipicu dengan dijadikannya wilayah Depok sebagai proyek percontohan perumnas berskala besar pada pertengahan 1970-an. Depok kini menjadi kota besar, padahal mulanya daerah ini direncanakan dihuni tidak lebih dari 800.000 jiwa pada tahun 2005. Namun pada tahun 2002 lalu jumlah penduduk Depok sudah mencapai 1,2 juta jiwa 60 dan sampai sekarang ini terus bertambah. Wilayah Kota Depok dengan luas 200,29 Km 2 memiliki batas-batas sebagai berikut: Batas Utara dengan Kabupaten Tangerang dan DKI Jakarta. Batas Selatan dan barat dengan Kabupaten Bogor. Batas Timur dengan Kota Bekasi dan Kabupaten Bogor. Saat ini perbandingan lahan terbuka hijau dengan kawasan terbangun yang terdiri dari pemukiman, perkantoran dan sarana kota lainnya adalah 55:45. Sampai tahun 2010. Luas wilayah Kota Depok dapat dilihat pada Tabel 16. Pemkot Depok mengalokasikan 50 persen areal kotanya untuk kawasan terbangun dan mempertahankan 50 persen sebagai lahan terbuka hijau. Disekitar lahan terbuka tersebut, pemanfaatan untuk pemukiman hanya diperbolehkan 35-40 persen. Kawasan yang ditetapkan untuk mempertahankan konservasi air tanah adalah Kecamatan Limo, Cimanggis dan Sawangan. Kota Depok dengan luas total 200,29 Km 2 pada tahun 2003, memiliki jumlah penduduk 1.143.403 jiwa dengan kepadatan rata-rata 5.709 jiwa per km 2 . Kecamatan dengan kepadatan tertinggi adalah Kecamatan Sukmajaya yaitu 7.780 jiwa per km 2 . Sedangkan yang memiliki kepadatan terendah yaitu Kecamatan Sawangan yaitu 2.831 jiwa per km 2 Tabel 16. Tabel 16. Luas Wilayah dan Jumlah Penduduk No. Kecamatan Luas Km 2 Penduduk Jumlah Kepadatan 1 Sawangan 45,69 129.339 2.831 2 Pancoran Mas 29,83 208.580 6.992 3 Sukmajaya 34,13 265.534 7.780 4 Cimanggis 53,54 314.727 5.878 5 Beji 14,30 108.871 7.613 6 Limo 22,80 116.352 5.103 Total 200,29 1.143.403 5.709 Sumber: Badan Pusat Statistik Kota Depok, 2003 Kota Depok merupakan wilayah kerja dari lingkungan KJKS Berkah Madani Cimanggis. Tidak semua penduduk menjadi nasabah, namun koperasi mempunyai peluang tersendiri. Berdasarkan luas wilayah, Kecamatan Cimanggis adalah Kecamatan terbesar di Kota Depok dengan jumlah kepadatan penduduk mencapai 5.878 jiwa per km 2 . Masih perlunya promosi untuk memperbesar peluang pasar yang bisa digarap KJKS Berkah Madani Cimanggis. KJKS Berkah Madani Cimanggis pun siap melakukan sosialisasi 61 kepada masyarakat luas mengenai lembaga keuangan mikro syariah dan pentingnya kesadaran masyarakat berkoperasi. Minat masyarakat yang tinggi terhadap ekonomi syariah yang bebas bunga menjadi peluang tersendiri bagi KJKS Berkah Madani Cimanggis. Namun, hal ini juga harus didukung dengan pelayanan terbaik, produk sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan bebas unsur riba. Walaupun di sisi lain sistem ekonomi syariah masih kurang menarik bagi beberapa masyarakat, hal ini menjadi ancaman tersendiri dan juga menjadi tantangan bagi KJKS Berkah Madani Cimanggis untuk memberikan sosialisasi lebih agar masyarakat lebih antusias dan menarik untuk dipelajari bersama. 3. Politik, Pemerintahan dan Hukum Undang-undang No. 25 tahun 1992 adalah acuan utama landasan hukum koperasi di Indonesia, kemudian Keputusan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia No. 91KepM.KUKMIX2004 tentang Petunjuk Pelaksanaan Kegiatan Usaha Koperasi Jasa Keuangan Syariah, kemudian Peraturan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia No. 35.3PerM.KUKMX2007 tentang Pedoman Penilaian Kesehatan Koperasi Jasa Keuangan Syariah dan Unit Jasa Keuangan Syariah Koperasi, kemudian Peraturan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia No. 39PerM.KUKMXII2007 tentang Pedoman Pengawasan Koperasi Jasa Keuangan Syariah dan Unit Jasa Keuangan Syariah Koperasi serta Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 9 Tahun 1995 tentang Pelaksanaan Kegiatan Usaha Simpan Pinjam oleh Koperasi. Adapun bentuk dan regulasi LKM di Indonesia adalah sebagai mana Gambar 7. Dalam perkembangannya LKM jenis BMT lebih berkembang dan diterima di masyarakat, selain gerakannya menyentuh masyarakat berpenghasilan rendah, sistem dan prosedur relatif mudah. Walaupun demikian sampai saat ini belum ada perundangan yang mengatur BMT agar lebih diakui keberadaannya, dapat menjamin keberlanjutan lembaga dan menjamin keuangan orang miskin. Untuk mengantisipasi persoalan legal formal BMT menggunakan Badan Hukum Koperasi. Meskipun KJKS Berkah Madani 62 Cimanggis masih menunggu perkembangan menanggapi regulasi pemerintah mengenai lembaga keuangan mikro syariah yang dirasakan perlu bukan hanya untuk kepentingan KJKS Berkah Madani Cimanggis saja, namun untuk semua lembaga keuangan mikro syariah lainnya. Gambar 11. Pengelompokan LKM Sumber: Bank Indonesia, 1999 yang disarikan PINBUK 2003 4. Teknologi Dalam rangka penciptaan efisiensi dan efektivitas kerja, maka harus menggunakan pengembangan teknologi. Saat ini KJKS Berkah Madani Cimanggis menggunakan layanan teknologi internet dan komputerisasi sebagai media administrasi dan keuangan yang canggih. Dengan memanfaatkan layanan internet dan komputerisasi ini KJKS Berkah Madani Cimanggis masih dapat memperluas pangsa pasar, menyimpan database mulai dari data anggota, data mitra kerja dan menyimpan arsip pada tempat yang Bank Bank LKM Bank LKM Bank LKM Bank LKM Bank LKM Bank LKM • LSM, KSM • BMT • UEDSP • UPPKS Non Bank Formal Non Formal Lembaga Dana dan Kredit Pedesaan LDKP Pengaturan : Peraturan Daerah Perizinan : Gubernur setiap provinsi Pengawasan : Pemda Tk. I Badan Kredit Desa BKD Pengaturan : UU Perbankan No. 1098 Perizinan : Bank Indonesia Pengawasan : BRI atas nama Bank Indonesia Koperasi Simpan Pinjam KSPSyariah Pengaturan : UU Koperasi No. 251992 Perizinan : Kementrian Negara Koperasi UKM Pengawasan : Kementrian Negara Koperasi UKM BRI Unit Pengaturan : UU Perbankan No.792 jo UU No. 1098 Perizinan : Bank Indonesia Pengawasan : BRI Cabang Bank Indonesia untuk BRI secara Keseluruhan BPRBPRS Pengaturan : UU Perbankan No.792 jo UU No. 1098 Perizinan : Bank Indonesia Pengawasan : Bank Indonesia Bank LKM 63 layak serta untuk penyajian data secara grafik, gambar ataupun tabel akan lebih mudah dan cepat sehingga dalam menyusun program kerja bisa lebih jelas dan terarah. KJKS Berkah Madani Cimanggis pernah mengalami kendala pada sistem, yaitu terjadinya permasalahan pada IT Information Technology yang digunakan. Karena semua transaksi yang terjadi antara koperasi dengan nasabah tercatat semua di dalam program IT, maka jika terjadi masalah seperti mati lampu atau pencurian akan menjadi riskan. Untuk itu harus segera mengganti IT yang lebih baik. KJKS Berkah Madani Cimanggis mengganti IT sebanyak tiga kali, yaitu: MySQL, Ebase dan saat ini KJKS Berkah Madani Cimanggis menggunakan Bcore. 5. Ancaman Masuk Atribut bobot tertinggi pada parameter ancaman masuk yaitu skala ekonomi. Skala ekonomi pada jasa keuangan berpengaruh pada penentuan biaya administrasi dan lain-lain. KJKS Berkah Madani Cimanggis menghadapi ancaman masuknya pendatang baru yang kuat, para pesaing ini umumnya memiliki kapasitas yang lebih besar daripada KJKS Berkah Madani Cimanggis. Banyak perusahaan yang dapat menciptakan usaha yang serupa dengan KJKS Berkah Madani Cimanggis, hambatan masuk untuk membuat usaha sejenis sangat rendah dan ancaman mudah ditiru oleh orang-orang yang tertarik untuk membuat usaha yang sama Tabel 17. Tabel 17. Ancaman Masuk KJKS Berkah Madani Cimanggis Atribut Rataan Total Total Persen Skala ekonomi 4.67 0.10 10.44 Diferensiasi keunikan produk 4 0.08 8.95 Kebutuhanpersyaratan modal 3.67 0.08 8.20 Swiching cost biaya beralih produkperusahaan lain 3.33 0.07 7.46 Lokasi yang strategis 4.33 0.09 9.70 Pembelian aset dalam harga yang murah 4 0.08 8.95 Teknologi rahasia 3 0.06 6.71 Akses ke sumber permodalan 4.33 0.09 9.70 Riset dan pengembangan 3.33 0.07 7.46 Akses ke seluruh saluran distribusi 4 0.08 8.95 Reaksi pesaing yang di antisipasi 3.67 0.08 8.20 Kebijakan pemerintah 2.33 0.05 5.22 64 6. Kekuatan Tawar Menawar Pemasok Atribut bobot tertinggi pada parameter kekuatan tawar menawar pemasok Pada Tabel 18 yaitu memiliki kemampuan untuk melakukan integrasi maju, memaksa industri menerima syarat-syarat pembelian yang diajukan pemasok. Meskipun dalam kesehariannya KJKS mendapatkan sumber permodalan baik modal sendiri dan juga dengan modal tambahan, KJKS Berkah Madani Cimanggis lebih menaruh perhatian pada modal sendiri dikarenakan, mekanisme syarat-syarat yang diajukan pemberi modal tambahan dalam melakukan pemambahan modal tergolong ribet bagi KJKS, sehingga terlihat bahwa prinsip kemandirian koperasi dimiliki oleh KJKS Berkah Madani Cimanggis. Tabel 18. Kekuatan Tawar Menawar Pemasok KJKS Berkah Madani Cimanggis Atribut Rataan Total Total Persen Didominasi oleh sedikit perusahaan dan lebih terkonsentrasi 1.67 0.12 12.5 Produk bersifat unik atau terdiferensiasi 1.67 0.12 12.5 Produk pemasok hanya memiliki sedikit penggantisubstitusi 1.33 0.1 10 Tidak bersaing dengan produk-produk lain dalam industry 1.67 0.12 12.5 Memiliki kemampuan untuk melakukan integrasi maju, memaksa industri menerima syarat-syarat pembelian yang diajukan pemasok 2.67 0.2 20 Produk pemasok memiliki swiching cost yang tinggi 2 0.15 15 Industri bukan merupakan pelanggan penting bagi pemasok 2.33 0.17 17.5 7. Kekuatan Tawar Menawar Pembeli Atribut bobot tertinggi pada parameter kekuatan tawar menawar pembeli pada KJKS Berkah Madani Cimanggis adalah produk yang dibeli bersifat standar atau tidak terdiferensiasi sehingga mencari pemasok yang lain, pembeli terkonsentrasi atau melakukan kredit dalam jumlah volume besar dan produk industri tidak penting bagi kualitas produk atau jasa pembelian Tabel 19. Walaupun pada KJKS Berkah Madani Cimanggis terdapat range 65 bobot tertinggi dan terendah dari jumlah nominal pembiayaan, nasabah KJKS pun menerima sesuai dengan kekentuan yang berlaku. Tabel 19. Kekuatan Tawar Menawar Pembeli KJKS Berkah Madani Cimanggis Atribut Rataan Total Total Persen Pembeli terkonsentrasi atau membeli dalam jumlah volume besar 3 0.15 15.78 Produk yang dibeli bersifat standar atau tidak terdiferensiasi sehingga memungkinkan mencari pemasok lain 3 0.15 15.78 Produk yang dibeli merupakan komponen penting dan komponen biaya yang cukup besar 2.33 0.12 12.28 Pembeli menerima laba yang rendah 2.33 0.12 12.28 Produk industri tidak penting bagi kualitas produk atau jasa pembeli 3 0.15 15.78 Produk industri tidak menghasilkan penghematan bagi pembeli 2.67 0.14 14.03 Pembeli memiliki kemampuan untuk melakukan integrasi balik 2.67 0.14 14.03 8. Potensi Pengembangan Produk Substitusi Atribut bobot tertinggi pada parameter produk substitusi pada KJKS Berkah Madani Cimanggis adalah lebih aman dan kinerja yang lebih baik. Untuk mengukur kekuatan kompetitif produk substitusi adalah dengan cara mamantau pangsa pasar yang didapat oleh produk tersebut. Konsumen membutuhkan rasa aman terhadap investasi yang ditanamkan dan simpanan yang disimpan dan juga kinerja pelayanan yang terbaik dari koperasi Tabel 20. Selama ini, KJKS selalu memperhatikan pelayanan yang diberikan kepada masyarakat, menurut manager pelayanan yang baik akan meningkatkan loyalitas nasabah pada KJKS. Tabel 20. Potensi Pengembangan Produk Substitusi KJKS Berkah Madani Cimanggis Atribut Rataan Total Total Persen Kualitas produk lebih baik 2.67 0.18 18.60 Tingkat harga yang lebih murah 3.67 0.25 25.58 Lebih aman 4 0.27 27.9 Kinerja yang lebih baik 4 0.27 27.9 66 9. Persaingan Antar Perusahaan KJKS Berkah Madani Cimanggis menyikapi persaingan ini dengan positif. Intensitas persaingan timbul dan meningkat karena jumlah pesaing semakin bertambah. Pesaing KJKS Berkah Madani Cimanggis adalah: Koperasi Jasa Keuangan Syariah lainnya, BMT, Koperasi Jasa Simpan Pinjam, Bank Perkreditan Rakyat, Perbankan, Rentenir dan Tengkulak. Atribut berbobot tertinggi pada parameter persaingan diantara anggota industri atau organisasi pada KJKS Berkah Madani Cimanggis yaitu banyak kompetitor yang seimbang hal ini terjadi karena jenis produk yang ditawarkan pada umumnya adalah homogen dan tidak banyak diferensiasinya, hal ini menyebabkan persaingan yang semakin ketat dalam industri lembaga keuangan. Biaya tetap yang tinggi juga menyebabkan persaingan antar perusahaan semakin ketat, industri yang memiliki biaya tetap besar menunjukkan tingkat persaingan harga yang ketat dalam industri tersebut Tabel 21. Tabel 21. Persaingan Antar Perusahaan KJKS Berkah Madani Cimanggis Atribut Rataan Total Total Persen Banyak kompetitor yang seimbang 3.67 0.17 17.46 Pertumbuhan industri lambat 2 0.09 9.52 Biaya tetap yang tinggi 3.33 0.15 15.87 Biaya penyimpanan yang tinggi 3.33 0.15 15.87 Kurang diferensiasi atau swiching cost 1.67 0.07 7.93 Penambahan kapasitas yang tinggi 1.67 0.07 7.93 Persaing yang beraneka macam 2 0.09 9.52 Risiko strategik yang tinggi 1.67 0.07 7.93 Hambatan luar tinggi 1.67 0.07 7.93

6.3. Identifikasi Faktor Lingkungan Internal