71 Total penjumlahan IFE KJKS Berkah Madani Cimanggis dari jumlah
faktor kekuatan dan kelemahan dihasilkan nilai yang dibobot sebesar 3,06. Hal ini berada dalam posisi kuat bagi faktor internal KJKS Berkah Madani Cimanggis.
Keunggulan KJKS Berkah Madani Cimanggis yaitu memiliki IT yang cukup baik serta terdapat SOP yang jelas. Untuk menggurangi kredit macet diperlukan
analisis calon nasabah yang lebih akurat sehingga meminimalisasi terjadinya kredit macet. Jumlah modal yang terbatas dapat diperbaiki dengan cara mengatur
kembali manajemen keuangan untuk menambah modal, baik meningkatkan modal sendiri yang berasal dari simpanan pokok, wajib dan sukarela, juga harus
mengembangkan penambahan modal dengan bekerjasama baik dengan bank syariah, Pemerintah Kota Depok dan Inkopsyah.
6.4. Identifikasi Faktor Lingkungan Eksternal
Berdasarkan analisis deskriptif lingkungan eksternal data primer kuesioner diperoleh beberapa atribut yang mempengaruhi lingkungan eksternal koperasi di
bidang agribisnis Tabel 26, antara lain:
Tabel 26.
Atribut Lingkungan Eksternal KJKS Berkah Madani Cimanggis
1.Persaingan usaha 9.Jasa internet
17.Dukungan pemerintah Depok
25.Kerjasama dengan instansi lain
2.Komputerisasi 10.Komunikasi
elektronik 18.Skala ekonomi
26.Diferensiasi produk
3.Instansi pengembangan
teknologi 11.Support system
19.Akses ke sumber permodalan
27. Rentenir yang masih ada di
masyarakat 4.Inflasi
12.Nilai tukar 20.Ancaman masuk
28.Minat berkoperasi 5.Regulasi pemerintah
13.Landasan hukum 21.Karakteristik
nasabah 29.Swiching cost
6.Pencapaian legalitas 14.Cetak biru
22.Kebutuhan hidup meningkat
30.Pemahaman sistem ekonomi syariah
7.Kesadaran berkoperasi
15.Tempat tinggal nasabah
23.Berkembangnya Umkm
31.Kebutuhan akan Lembaga keuangan
8.Minat bersyariah 16.Jumlah penduduk
24.Kebutuhan modal 32.Produk substitusi
72 Setelah dilakukan pengelompokan atau menghubung-hubungkan secara
menjudgement maka dihasilkan 10 faktor-faktor strategis eksternal antara lain: 1 Persaingan usaha dengan lembaga yang sama, 2 perkembangan teknologi yang
pesat, 3 tingkat inflasi dan nilai tukar, 4 pemahaman masyarakat mengenai sistem ekonomi syariah, 5 peluang pasar yang masih besar, 6 minat syariah
yang semakin besar, 7 Kebutuhan masyarakat kepada institusi keuangan yang memberi pinjaman dengan cepat dan mudah, 8 regulasi pemerintah mengenai
lembaga keuangan mikro syariah, 9 kurangnya kesadaran masyarakat berkoperasi dan 10 biaya hidup masyarakat yang semakin tinggi. Analisis yang
dilakukan terhadap lingkungan eksternal KJKS Berkah Madani Cimanggis menghasilkan enam peluang dan empat ancaman yang dimiliki koperasi. peluang
dan ancaman tersebut ditunjukkan dengan Tabel 27 dan Tabel 28 berikut ini:
Tabel 27
. Faktor Peluang KJKS Berkah Madani Cimanggis
No. Faktor Peluang
1
Perkembangan teknologi yang pesat
2 Kebutuhan masyarakat kepada institusi keuangan yang memberi pinjaman dengan cepat
dan mudah
3
Tingkat inflasi dan nilai tukar
4
Pemahaman masyarakat mengenai sistem ekonomi syariah
5 Peluang pasar yang masih besar
6 Minat syariah yang semakin besar
Tabel 28. Faktor Ancaman KJKS Berkah Madani Cimanggis
No. Faktor Ancaman
1
Persaingan usaha dengan lembaga yang sama
2
Regulasi pemerintah mengenai lembaga keuangan mikro syariah
3 Kurangnya kesadaran masyarakat berkoperasi
4 Biaya hidup masyarakat yang semakin tinggi
Analisis faktor-faktor eksternal KJKS Berkah Madani Cimanggis memuat beberapa peluang dan ancaman yang dihadapi. Peluang dan ancaman tersebut
dimuat dalam bentuk grafik evaluasi yang dikenal dengan EFE Eksternal Factor Evaluation
. Hal ini didasarkan kepada ketergantungan koperasi terhadap perubahan lingkungan luarnya.
73 Matriks EFE Tabel 29 diperoleh dari hasil penilaian bobot dan peringkat
faktor eksternal unit usaha KJKS Berkah Madani Cimanggis. Kondisi eksternal yang menjadi peluang utama pada KJKS Berkah Madani Cimanggis adalah minat
syariah yang semakin besar 0,44 dan peluang pasar yang masih besar 0,41. Kedua faktor ini merupakan yang paling dominan di KJKS Berkah Madani Cimanggis.
Hal ini merupakan peluang KJKS Berkah Madani Cimanggis dalam mengembangkan usahanya dan menambah nasabah dan pasar usaha koperasi.
Ekonomi syariah yang merupakan ekonomi yang sedang berkembang yang melarang adanya riba, menjadi daya tarik tersendiri bagi masyarakat, khususnya
bagi yang mayoritas beragama islam, hal ini akan menjadi peluang bagi koperasi untuk membuka peluang pasar baru yang dapat berkembang.
Tabel. 29. Matriks Evaluasi Faktor Eksternal KJKS Berkah Madani Cimanggis
Faktor Peluang Rataan
Bobot Rataan
Peringkat Total
Perkembangan teknologi yang pesat 0.09
2.33 0.21
Kebutuhan masyarakat kepada institusi keuangan yang memberi pinjaman dengan cepat dan mudah
0.11 2.67
0.29 Tingkat inflasi dan nilai tukar
0.08 1.33
0.11 Pemahaman masyarakat mengenai sistem ekonomi syariah
0.09 2
0.19 Peluang pasar yang masih besar
0.12 3.33
0.41 Minat syariah yang semakin besar
0.13 3.33
0.44 Faktor Ancaman
Persaingan usaha dengan lembaga yang sama 0.09
3 0.27
Regulasi pemerintah mengenai lembaga keuangan mikro syariah 0.08
2 0.17
Kurangnya kesadaran masyarakat berkoperasi 0.05
2 0.12
Biaya hidup masyarakat yang semakin tinggi 0.12
3 0.39
Total 1
25
2.61
Faktor eksternal untuk ancaman adalah biaya hidup masyarakat yang semakin tinggi 0,39 dan persaingan dengan lembaga keuangan yang sejenis 0,27.
Bobot tersebut menunjukkan bahwa kondisi ekonomi dan pesaing merupakan dua hal yang memberikan pengaruh paling besar atau memiliki tingkat kepentingan
yang lebih tinggi diantara faktor-faktor eksternal lainnya. Dengan biaya hidup masyarakat yang semakin tinggi, maka akan berpengaruh kepada pengembalian
74 kredit nasabah, hal inilah yang menjadi cikal bakal terjadinya kredit macet. Faktor
eksternal lain yang mempengaruhi koperasi namun tidak sebesar faktor lainnya adalah: regulasi pemerintah mengenai lembaga keuangan syariah 0,17 dan
kurangnya kesadaran masyarakat dalam berkoperasi 0,12. Total nilai EFE KJKS Berkah Madani Cimanggis dari penjumlahan faktor
peluang dan ancaman adalah 2,61. Angka ini menunjukkan bahwa unit usaha di KJKS Berkah Madani Cimanggis berada dalam posisi yang menengah atau
sedang untuk menjalankan strategi pemanfaatan peluang eksternal dan menghindari ancaman. Kenyataannya, minat syariah pada masyarakat yang tinggi
masih belum dimanfaatkan KJKS dalam usahanya. Belum adanya peningkatan dalam sosialisasi ekonomi syariah menunjukkan bahwa KJKS belum mampu
mengembangkan peluang yang dimilikinya. Biaya hidup yang semakin tinggi berpengaruh kepada pengembalian kredit nasabah, Ancaman ini berpengaruh
terhadap KJKS, Namun pada operasionalnya KJKS hanya melakukan antisipasi dalam hal analisis 5C nasabah. Ancaman ini belum mampu dikelola dengan baik,
sehingga dibutuhkan kerjasama nasabah dengan KJKS.
6.5. Perumusan Strategi Pengembangan