b. Kandungan karbon [ berat] c. Tingkat kematangan gambut
d. Ketebalan dan luas lahan gambut
4.3.1. Bobot Isi Gambut
Bobot isi merupakan salah satu sifat fisik yang penting untuk diketahui dalam pendugaan cadangan karbon. Penelitian terdahulu menyatakan bahwa
bobot isi gambut sangat rendah Andriesse, 1988; Driessen and Rochimah, 1976 dalam Andriesse, 1988; Sumawinata dan Mulyanto, 2004 dalam Sabiham, 2006.
Kecilnya bobot isi gambut mengakibatkan daya tumpu menjadi rendah, sehingga
akar tanaman tidak mampu bertumpu dengan kokoh. Bobot isi tanah gambut
beragam antara 0,01-0,20 grcm
3
, tergantung pada kematangan bahan organik penyusunnya Noor, 2001. Bobot isi sangat berpengaruh terhadap cadangan
karbon. Jika dilihat dari persamaan perhitungan karbon tersimpan maka semakin besar bobot isi maka semakin besar pula jumlah cadangan karbon tersimpan
karena bobot isi berbanding lurus dengan jumlah cadangan karbon. Berdasarkan hasil pengukuran contoh tanah tidak terganggu pada titik-titik
pewakil diperoleh bahwa nilai bobot isi tanah gambut berkisar antara 0,10-0,16 grcm
3
. Hal ini sesuai dengan penelitian sebelumnya bahwa bobot isi bulk density tanah gambut jauh sangat rendah dibandingkan dengan tanah mineral
pada umumnya. Data bobot isi yang telah didapat disajikan pada Tabel 10. Umumnya berat gambut pada paralon relatif sama beda berat tidak terlalu
besar berkisar antara 4,3 – 5,2 kg. Begitu juga dengan data kadar air, umumnya
relatif stabil atau tidak terdapat selisih yang terlalu besar kecuali pada umur tanam 20 tahun 80Z, karena pada lokasi tersebut kematangan gambutnya homogen.
Semakin besar kadar air maka bobot isi semakin kecil. Ini dapat dilihat pada umur tanam 20 tahun 88Z yang memiliki kadar air terbesar dan memilki bobot isi
terkecil. Tidak hanya kadar air, berat gambut dan volume gambut juga berpengaruh terhadap bobot isi, dimana jika berat gambut semakin besar maka
bobot isi akan semakin besar pula dan berlaku sebaliknya pada volume paralon. Tabel 10. Bobot Isi Tanah Gambut Kematangan Hemik pada Berbagai Tahun
Tanam di Kebun Meranti Paham Tahun 2009
No Tahun
Tanam Umur
Tanaman Berat Gambut
Paralon Kg Kadar Air
Volume Paralon
cm
3
Bobot Isi grcm
3
1 86N
22 4,9
5,06 4.059,39
0,12 2
86O 22
5,0 4,85
4.059,39 0,13
3 88Y
20 4,4
4,01 4.059,39
0,13 4
88Z 20
5,2 6,91
4.019,20 0,10
5 90A
18 4,4
4,62 4.019,20
0,14 6
90T 18
5,0 4,28
4.079,48 0,16
7 95C
13 4,3
4,44 4.019,20
,15 8
95L 13
4,9 4,40
4.039,29 0,16
9 97D1
11 4,9
4,84 4.019,20
0,12 10
97D2 11
4,9 4,93
4.019,20 0,12
11 99A
9 4,5
4,44 4.019,20
0,16 12
99C 9
4,8 4,94
4.019,20 0,14
Perhitungan kadar karbon biomassa pada penelitian ini menggunakan data bobot isi terbesar maksimum, terkecil minimum dan rata-rata. Bobot isi pada
kematangan fibrik juga menggunakan data bobot isi terbesar maksimum, terkecil minimum dan rata-rata. Data bobot isi pada kematangan hemik menggunakan
data dari penelitian sebelumnya Yulianti 2009. Ini dilakukan agar hasil perhitungan dapat menggambarkan fluktuasi akibat faktor ketidakpastian. Nilai
dari bobot isi tersebut dapat dilihat pada Tabel 11. Tabel 11. Bobot Isi untuk Perhitungan Cadangan Karbon di Kebun Meranti
Paham Tahun 2009 Jenis Bobot isi
Nilai Bobot Isi Hemik gcm
3
Nilai Bobot Isi Fibrik gcm
3
Bobot Isi Terbesar 0,16
0,12 Bobot Isi Rata-rata
0,14 0,11
Bobot Isi Terendah 0,10
0,11
4.3.2. Kandungan Karbon Gambut