akan tersimpan dalam waktu cukup lama 10-25 tahun sehingga bisa dianggap menjadi bagian dari karbon tersimpan satu sampai tiga dekade sesudah hutan
dibuka, tergantung kualitas kayunya. Sisa pohon yang tertinggal di atas permukaan tanah akan teremisi dalam waktu yang relatif singkat, baik karena
terbakarnya biomassa kayu-kayuan tersebut, maupun karena pelapukan secara biologis. Dari 100 ton C ha
-1
biomassa tanaman yang tidak digunakan sebagai produk kayu hasil hutan, akan menjelma menjadi sekitar 367 ton CO
2
ha
-1
bila teroksidasi secara sempurna Agus dan Subiksa, 2008.
2.6. Metode Pendugaan Cadangan Karbon Tersimpan
Menurut Hairiah dan Rahayu 2007, cadangan karbon yang tersimpan di daratan teresterial terbagi menjadi karbon diatas permukaan above ground
carbon dan karbon di bawah permukaan atau dalam tanah below ground carbon. Karbon di atas permukaan tanah meliputi biomassa pohon, biomassa
tumbuhan bawah semak berdiameter 5 cm, tumbuhan menjalar dan gulma, nekromassa bagian pohon atau tanaman yang sudah mati dan serasah bagian
tanaman yang gugur berupa daun dan ranting. Karbon bawah permukaan, meliputi biomassa akar dan bahan organik tanah sisa tanaman dan hewan yang
mengalami dekomposisi. Metode pengukurannya disajikan pada Tabel 2.
Tabel 2. Parameter-parameter Biomassa Di Atas Tanah dan Metode Pengukurannya
Parameter Metode
Tumbuhan bawah Destruktif
Serasah kasar dan halus Destruktif
Arang dan abu Destruktif
Tumbuhan berkayu Destruktif
Pohon-pohon hidup Non-destruktif, persamaan alometrik
Pohon mati masih berdiri Non-destruktif, persamaan alometrik
Pohon mati sudah roboh Non-destruktif, rumus silinder
Tunggak pohon Non-destruktif, rumus silinder
Sumber : Hairiah et al. 2001
Untuk menduga cadangan karbon yang tersimpan dibawah permukaan, pada suatu lahan gambut data yang diperlukan adalah : 1 ketebalan lapisan
gambut; 2 tingkat kematangan gambut; 3 luas wilayah lahan gambut; 4 bobot isi bulk density dan C-organik. Data ketebalan gambut dan tingkat
kematangan gambut diperoleh dari hasil pengamatan lapangan. Tingkat kematanganpelapukan gambut didapatkan dari pengamatan lapangan, sedangkan
data bobot isi bulk density dan C-organik diperoleh dari hasil analisis contoh tanah gambut di laboratorium atau dengan merujuk kepada data penelitian
sebelumnya Wahyunto et al., 2005.
2.7. Pengertian Biomassa
Biomassa didefinisikan sebagai material tanaman, tumbuh-tumbuhan, atau sisa hasil pertanian yang digunakan sebagai bahan bakar atau sumber bahan bakar.
Secara umum sumber-sumber biomassa antara lain: tongkol jagung, jerami, dan lain sebagainya; material kayu seperti kayu atau kulit kayu, potongan kayu, dan
lain sebagainya; sampah kota misalkan sampah kertas; dan tanaman sumber energi seperti minyak kedelai, alfalfa, poplars, dan lain sebagainya.Biomassa
adalah campuran material organik yang kompleks, biasanya terdiri dari karbohidrat, lemak, protein dan beberapa mineral lain yang jumlahnya sedikit
seperti sodium, fosfor, kalsium dan besi. Komponen utama tanaman biomassa adalah karbohidrat berat kering kira-
kira sampai 75 , lignin sampai dengan 25 dimana dalam beberapa tanaman komposisinya bisa berbeda-beda. Keuntungan penggunaan biomassa untuk
sumber bahan bakar adalah keberlanjutannya, diperkirakan 140 juta ton metrik biomassa digunakan per tahunnya. Biomassa menimbulkan polusi udara bila
dibakar, tetapi tidak sebanyak bahan bakar fosil lakukan. Pembakaran bahan bakar biomassa tidak menghasilkan polutan seperti sulfur yang dapat
menyebabkan hujan asam. Ketika dibakar, biomassa melepaskan karbon dioksida,
sebuah gas rumah kaca.
Tetapi ketika biomas tanaman yang tumbuh, yang hampir setara dengan jumlah karbon dioksida ditangkap melalui fotosintesis. Masing-
masing bentuk yang berbeda dan penggunaan biomassa dampak lingkungan dengan cara yang berbeda. Lingkungan tempat tinggal kita merupakan sumber
kehidupan yang harus kita jaga dan lestarikan. Pencemaran lingkungan yang terjadi dapat membahayakan makhluk hidup yang bernaung didalamnya. Salah
satu penyebabnya adalah penggunaan energi fosil yang makin meningkat. Penggunaan biomasssa sebagai energi dapat mengurangi efek pencemaran yang
saat ini terjadi.
III. BAHAN DAN METODE