dan berat pelepah atau diistilahkan dengan pruning yang diambil berdasarkan data sekunder dari kantor kebun. Contoh pohon-pohon yang digunakan dalam
penelitian dengan menggunakan metode destruktif dapat dilihat pada Gambar Lampiran 1 sampai 4. Tahap perhitungan karbon atas permukaan disajikan pada
Gambar 2.
Gambar 2. Tahap Pendugaan Karbon Tersimpan Atas Permukaan
3.3.1. Pendugaan Biomassa pada Tanaman BawahSemak
Untuk pendugaan cadangan karbon pada tanaman bawah dilakukan dengan mengambil sampel tanaman pada plot dengan luas 1 m
2
pada berbagai umur tanaman berbeda. Pada plot pengamatan seluruh tanaman diambil kemudian
ditimbang berat basahnya setelah itu tanaman di oven pada suhu 60 C selama 48
PENGUKURAN Tegakan Kelapa Sawit
batang, pelepah, dan daun
Berat SegarLapang Kadar Air
Tanaman Bawah Semak
Biomassa tonha Kadar C-organik
Karbon Biomassa Atas Permukaan tonha
Karbon Biomassa Tersimpan Atas Permukaan tonha
Luas Kebun ha
jam untuk mengetahui kadar airnya. Untuk mendapatkan bobot keringnya digunakan persamaan berikut :
B = BB1+KA dimana :
B : Berat kering grm
2
BB : Berat basah grm
2
KA : Kadar air
Penetapan C-organik dilakukan dengan metode pengabuan kering dan metode Walkey and Black. Untuk menghitung jumlah karbon biomassa tersimpan
pada tanaman bawah digunakan persamaan : K = B x C-Organik
dimana, K : Karbon Biomassa ton B : Berat Kering gm
2
3.3.2. Pendugaan Biomassa pada Tegakan Kelapa Sawit
Karbon biomassa kelapa sawit pada penelitian ini diperoleh dari data penelitian sebelumnya yang dilaksanakan oleh Yulianti 2009, sehingga pada
penelitian ini tidak dilakukan penetapan plot pengukuran cadangan karbon pada kelapa sawit. Pada penelitian sebelumnya dilakukan perhitungan biomassa dan
karbon biomassa pada tanaman kelapa sawit. Metode yang digunakan adalah mengukur biomassa kelapa sawit secara langsung dengan mengukur berat basah.
Bagian yang diukur adalah batang, pelepah dan daun. Pohon kelapa sawit yang dijadikan sebagai pohon contoh dipilih secara sengaja, sesuai dengan umur
tanamnya. Setelah diperoleh kadar C-organik kelapa sawit maka kadar C-organik tersebut dikalikan dengan biomassa kering sehingga diperoleh karbon biomassa
kelapa sawit. Kadar C-organik diperoleh dari analisis laboratorium. Dalam penelitian ini kerapatan rata-rata kelapa sawit diasumsikan 130 pohonha. Secara
umum biomassa total dapat dihitung dengan menggunakan persamaan berikut: Biomassa Total ton = Biomassa Kering Totalpohon x 130 Pohonha x
Luas Kebun Meranti Paham per Tahun Tanam ha. Selain itu diperhitungkan juga berat pelepah prunning dan panen tandan buah
segar TBS sesuai umur tanam sawit. Data berat TBS diperoleh dari kantor kebun
sedangkan data prunning ditimbang langsung dilapangan. Kemudian dikalikan dengan kadar airnya dan didapat data biomassa keringnya. Pendugaaan karbon
biomassa atas permukaan dilakukan pada seluruh kebun Meranti Paham.
3.4. Pendugaan Karbon Bawah Permukaan