Karbon Biomassa Kelapa Sawit

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Karbon Biomassa Atas Permukaan

Karbon di atas permukaan tanah, meliputi biomassa pohon, biomassa tumbuhan bawah semak belukar berdiameter 5 cm, tumbuhan menjalar dan gulma, nekromassa bagian pohon atau tanaman yang sudah mati dan serasah bagian tanaman yang gugur berupa daun dan ranting. Biomassa tanaman digunakan sebagai dasar untuk menduga karbon atas permukaan. Biomassa kelapa sawit diperoleh sesuai dengan tahun tanamnya. Biomassa merupakan bahan organik hasil dari proses fotosintesa yang dinyatakan dalam satuan bobot kering. Biomassa berkaitan erat dengan proses fotosintesis, dimana biomassa bertambah karena tumbuhan menyerap CO 2 dari udara dan mengubahnya menjadi senyawa organik dalam proses fotosintesis, dan hasil fotosintesis digunakan oleh tumbuhan untuk melakukan pertumbuhan ke arah horisontal dan vertikal. Karbon atas permukaaan dapat diduga jika biomassa telah diketahui. Pada penelitian ini karbon atas permukaan terbagi menjadi karbon biomassa kelapa sawit dan semak. Pengukuran karbon biomassa nekromassa tidak dilakukan karena pada lahan gambut kebun Meranti Paham sudah ada sejak tahun 1987 sehingga nekromassa sudah dianggap terlapuk menjadi gambut.

4.1.1. Karbon Biomassa Kelapa Sawit

Biomassa tanaman digunakan sebagai dasar untuk menduga karbon atas permukaan. Teknik untuk mengukur biomassa bisa dilakukan dengan menggunakan metode destruktif. Pendugaan karbon biomassa kelapa sawit dengan metode destruktif dilakukan dengan cara menebang dan menimbang bagian-bagian pohon kelapa sawit. Bagian pohon kelapa sawit yang diambil untuk penelitian sebelumnya yaitu terdiri dari biomassa batang, pelepah dan daun. Tabel 6 merupakan pengukuran biomassa kelapa sawit yang dilakukan pada penelitian Yulianti 2009. Secara umum dapat dikatakan bahwa semakin tua umur tanam kelapa sawit maka biomassanya akan semakin meningkat, tetapi pada umur tertentu tidak akan terjadi peningkatan biomassa bahkan cenderung terjadi penurunan. Penanaman di kebun kelapa sawit Meranti Paham PT Perkebunan Nusantara IV dilakukan dengan menggunakan jarak 8 m x 9 m danatau 9 m x 9 m dengan kerapatan maksimum 130 pohonha. Penetapan jarak tanam disesuaikan dengan tingkat kesuburan lahan yang berkaitan dengan ketebalan gambut, tingkat kematangan, tata air dan teknik pengelolaannya. Apabila ada tanaman yang mati atau mengalami gangguan hama dan penyakit maka dilakukan penyisipan dengan tanaman baru. Berdasarkan jumlah kerapatan kelapa sawit maksimal tersebut, maka dihitung biomassa dari masing-masing umur tanam untuk setiap hektar. Tabel 5 menunjukkan biomassa kering pada berbagai umur tanaman yang berbeda. Pada Tabel 5 ditunjukkan hasil perhitungan biomassa kelapa sawit dengan menggunakan metode destruktif. Metode ini dilakukan untuk mengetahui kandungan biomassa yang terdapat pada kelapa sawit. Angka pada kolom tahun tanam tanaman di Tabel 5 merupakan tahun tanam dari kelapa sawit tersebut sedangkan huruf menyatakan blok tanaman. Misalnya 90R menyatakan bahwa tanaman kelapa sawit tersebut ditanam pada tahun 1990 dan terdapat pada blok R. Contoh pohon kelapa sawit yang digunakan untuk metode destruktif dapat dilihat pada Gambar Lampiran 1 sampai 5. Pengukuran dilakukan pada berbagai umur tanam dan umumnya menggunakan 5 contoh tanaman pada setiap umurnya sehingga didapat rataan nya. Data pada Tabel 5 dan 6 merupakan data dari penelitian sebelumnya Yulianti, 2009. Biomassa umur tanaman 21 tahun, diasumsikan sama dengan umur tanam 19 tahun. Begitu juga dengan umur tanaman 12 tahun disamakan dengan umur tanam 11 tahun. Hal ini dilakukan karena keterbatasan data tanaman untuk umur tanaman 21 dan 12. Pada umur kelapa sawit 20 dan 18 tahun berat kering biomassanya lebih kecil daripada umur kelapa sawit 17 tahun. Meskipun demikian secara umum dapat disimpulkan berat biomassa kering semakin bertambah seiring dengan bertambahnya umur dari kelapa sawit dan pertumbuhannya akan terhenti pada suatu usia tertentu. Tabel 5. Biomassa Bagian-Bagian Contoh Tanaman Kelapa Sawit pada Berbagai Umur Tanam di Kebun Meranti Paham Tahun 2009 No Tahun Tanam Tanaman Umur Tanaman Biomassa keringkg Batang Pelepah Daun Total 1 90R 1 19 171,49 21,4 19,4 207,93 2 90R 2 19 207,24 61,71 24,78 3 90R 3 19 171,69 28,36 25,11 4 90R 4 19 98,02 23,26 30,84 5 90R 5 19 97,02 29,53 29,83 Rataan 149,09 32,85 25,99 6 91Z 1 17 187,92 40,7 33,28 229,80 7 91Z 2 17 129,99 17,97 28,46 8 91Z 3 17 223,72 28,08 24,77 9 91Z 4 17 175,38 18,15 18,24 10 91Z 5 17 160,55 32,69 29,12 Rataan 175,51 27,52 26,77 11 95C 1 13 121,57 23,80 15,93 117,20 12 95C 2 13 14,08 23,01 24,4 13 95C 3 13 116,31 39,23 19,6 14 95C 4 13 133,28 37,54 35,49 15 95C 5 13 232,71 29,79 19,22 Rataan 123,59 30,68 22,93 16 97D 1 11 176,41 33,55 44,88 185,37 17 97D 2 11 191,01 32,32 29,21 18 97D 3 11 55,62 26,73 34,85 19 97D 4 11 59,99 33,41 23,49 Rataan 120,76 31,50 33,11 20 99K 1 9 74,70 47,21 30,68 169,92 21 99K 2 9 85,98 52,77 33,37 22 99K 3 9 79,76 46,01 30,49 23 99K 4 9 88,36 47,36 30,54 24 99K 5 9 124,1 39,22 39,09 Rataan 90,58 46,51 32,83 Sumber : Yulianti 2009 Data Tabel 5 dan 6 menunjukkan bahwa bagian batang mempunyai nilai terbesar karena batang merupakan bagian berkayu dan tempat penyimpanan cadangan hasil fotosintesis untuk pertumbuhan. Batang pada umur tanam 17 tahun memiliki biomassa yang paling berat diantara umur-umur lainnya yaitu 175,51 kgpohon, sedangkan berat biomassa batang yang terkecil terdapat pada tanaman umur 9 tahun yaitu 90,58 kgpohon. Tabel 6. Biomassa Bagian-Bagian Kelapa Sawit Pada Berbagai Umur Tanam di Kebun Meranti Paham Tahun 2009 Umur Tanam tahun Biomassa Kering kgpohon Batang Pelepah Daun Total 21 149,09 32,85 25,99 207,93 19 149,09 32,85 25,99 207,93 17 175,51 27,52 26,77 229,80 13 123,59 30,68 22,93 177,20 12 120,76 31,50 33,11 185,37 11 120,76 31,50 33,11 185,37 9 90,58 46,51 32,83 169,92 Sumber: Yulianti 2009 Berbeda dengan batang, tanaman umur 9 tahun memiliki berat pelepah yang paling besar dibandingkan dengan tanaman lainnya yaitu 46,51 kgpohon dan yang paling kecil pada umur 17 tahun yaitu 27,52 kgpohon. Daun memiliki biomassa kering yang terkecil dibandingkan dengan biomassa batang dan pelepah. Tanaman dengan umur tanam 11 tahun memiliki biomassa daun yang terbesar yaitu 33,11 kgpohon dan yang terkecil yaitu umur 18 dan 20 tahun sebesar 25,99 kgpohon. Secara keseluruhan total biomassa kering yang terbesar yaitu tanaman dengan umur tanam 17 tahun sebesar 229,80 kgpohon dan yang terkecil umur 9 tahun sebesar 169,92 kgpohon. Pengembalian biomassa dan C biomassa dalam bentuk pelepah dan daun yang terbesar adalah pada kelapa sawit yang berumur paling tua yaitu 18 tahun, sedangkan yang terendah adalah pada umur tanam 9 tahun. Semakin tua umur tanam maka pengembalian biomassa dan C biomassanya juga semakin besar. Nilai ini dihitung dengan asumsi bahwa banyaknya tindakan pemotongan pelepah dan daun adalah sama setiap tahunnya. Biomassa yang dikembalikan ini akan menjadi akumulasi bahan organik tanah meskipun tidak akan mampu menggantikan bahan gambut yang telah hilang. Umumnya pada agroekosistem kelapa sawit dilakukan pemotongan pelepah dan daun penunasan atau diistilahkan prunning secara periodik agar tidak mengganggu produktivitas tandan buah. Kegiatan ini dilakukan setiap 6 bulan sekali dengan rata-rata jumlah yang dipotong sekitar 2 sampai 3 pelepah dan daun. Meskipun demikian, pemotongan dapat juga dilakukan pada saat panen jika memang diperlukan PPKS 4 Pebruari 2009, komunikasi pribadi. Hasil pemotongan sebagian besar hanya ditumpuk pada sekitar pohon kelapa sawit sampai melapuk sehingga berpotensi sebagai sumber pengembalian biomassa ke dalam tanah. Semakin banyak tanaman yang dikembalikan, maka semakin banyak cadangan C baik bagi kelapa sawit maupun bagi tanah gambut Yulianti, 2009 Pada penelitian Yulianti 2009, perhitungan biomassa tidak menggunakan data prunning dan tandan kosong . Untuk itu penelitian kali ini dilakukan dengan memasukkan data prunning dan data tandan kosong agar cadangan karbon yang terdapat pada kelapa sawit dapat dihitung dengan lebih teliti. Kerapatan kelapa sawit diasumsikan 130 pohonha. Biomassa bagian - bagian kelapa sawit pada berbagai umur tanam diistilahkan dengan pokok destruktif lihat Tabel 6 . Tanaman dengan umur 21 tahun memiliki berat biomassa prunning paling besar yaitu 185,38 kgpohon dan yang terkecil yaitu umur 9 tahun yaitu 42,54 kgpohon. Secara umum prunning yang dihasilkan oleh kelapa sawit meningkat seiring dengan kenaikan usia tanaman. Hal ini seharusnya berlaku juga dengan produksi buah dimana semakin tua tanaman maka tandan kosong yang dihasilkan akan semakin banyak hingga tanaman tersebut mencapai puncak perkembangan pada umur tertentu. Pada Tabel 7 data tandan kosong yang didapat cendrung meningkat setiap pertambahan umur tanam. Data tersebut menandakan bahwa tanaman dengan umur 21 tahun masih produktif. Secara umum tanaman kelapa sawit mencapai masa produktif hingga mencapai umur 25 tahun dan setelah itu produksi tanaman akan semakin menurun seiring dengan bertambahnya umur. Buah yang dihasilkan tidak dapat menutupi biaya produksinya sehingga harus di-replanting. Total keseluruhan data biomassa pada dasarnya akan meningkat seiring dengan bertambahnya umur dan pada suatu umur tertentu cenderung tidak mengalami perubahan lagi konstan. Total biomassa yang terbesar pada Tabel 7 yaitu pada umur 21 tahun dan yang terkecil pada umur 9 tahun. Secara umum dapat dilihat bahwa total biomassa semakin meningkat seiring dengan peningkatan usia. Berarti cadangan C biomassa akan bertambah seiring dengan bertambahnya umur kelapa sawit tetapi pada umur tertentu cadangan C biomassa mulai mencapai kondisi yang cenderung tidak lagi mengalami perubahan. Namun pola ini masih berupa pendugaan sementara karena data ini belum mencakup umur tanam antar 3 sampai 8 tahun dan umur tanam yang diatas 21 tahun karena dikebun Meranti Paham tidak ada tanaman kelapa sawit dibawah umur 8 tahun. Pengelompokan tanaman kelapa sawit pada kebun ini berdasarkan atas tahun tanam. Tabel 7. Biomassa Kelapa Sawit pada Berbagai Umur Tanam Kebun Meranti Paham Tahun 2009 Umur Tanaman tahun Biomassa Kering kgpohon Biomassa Total ton ha Luas Lahan ha Total C Biomassa ton Pokok Destruktif Prunning Tandan Kosong Total 21 207,93 185,38 422,62 815,93 106,07 300 18.501 19 207,93 134,86 304,56 647,35 84,16 649 31.754 17 229,80 114,99 297,15 641,94 83,45 213 10.344 13 177,20 92,23 182,98 452,41 58,81 538 18.397 12 185,37 85,61 188,10 459,08 59,68 459 15.926 11 185,37 65,89 148,29 399,55 51,94 333 10.056 9 169,92 42,54 107,21 319,67 41,56 709 17.130 Total 485,67 3201 122.108 Sumber : Yulianti 2009 dan Analisis Data Sekunder Total C Biomassa ton = Biomassa Total tonhax Luas Lahan ha x Kadar C-Organik 58 Luas lahan pada Tabel 7 jika dijumlahkan tidak mencapai total luas kebun Meranti Paham dimana luas total kebun Meranti Paham yaitu 4.811 ha. Luas lahan yang digunakan pada penelitian ini yaitu 3.201 ha. Hal ini disebabkan keterbatasan pada tanaman sawit yang berumur diatas 21 tahun. Pada Tabel 7 dapat dilihat bahwa cadangan karbon yang terbesar terdapat pada umur tanaman 19 tahun yaitu 31.754 ton dan yang terendah pada umur tanaman 11 tahun yaitu 10.056 ton. Hal ini disebabkan tanaman umur 18 tahun memiliki sebaran lahan paling luas yaitu seluas 649 ha sedangkan tanaman umur 11 tahun memiliki luas lahan yang kecil yaitu 333 ha. Total biomassa karbon kelapa sawit yaitu 122.108 ton dengan luas kebun 3.201 ha.

4.1.2. Karbon Biomassa Tanaman BawahSemak