III. METODOLOGI PENELITIAN
3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian
Perkembangan industri pariwisata sangat dinamis dan terus diperkuat oleh kemajuan tingkat kesejahteraan ekonomi masyarakat, sehingga mampu
mengambil peran penting bagi pertumbuhan ekonomi. Termasuk yang telah dilakukan pemerintah Indonesia. Semua negara yang memiliki potensi objek
wisata dunia. Hal inilah yang menyebabkan pemerintah berusaha keras untuk menarik para calon wisatawan agar berbondong-bondong datang ke
Indonesia. Word of Mouth Marketing biasa dilakukan baik di perusahaan besar
maupun perusahaan kecil. WOM tidak luput juga dari pemasaran industri pariwisata. Pemasaran yang simple, tidak membutuhkan biaya besar namun
efektifitasnya sangat besar. Walaupun dianggap sebagai strategi pemasaran
tradisional, cara ini cukup ampuh untuk meyakinkan para konsumen. Dengan kekuatan rekomendasi pribadi dari rekan maupun orang terdekat, ternyata
dapat meningkatkan kepercayaan konsumen terhadap suatu produk. Tak heran jika dengan adanya pemasaran dari mulut ke mulut, dapat
meningkatkan penjualan sampai dua kali lipat. Menurut Sernovitz 2008, terdapat lima T yang harus diperhatikan
dalam mengupayakan WOM yang menguntungkan, yaitu Talker, Topics, Tools, Taking Part, dan Tracking. Pertama, Talker yang mengacu pada siapa
orang yang memberikan informasi mengenai produk. Talker bisa saja konsumen atau pelanggan, komunitas yang memiliki minat tertentu, maupun
profesional. Kedua, Topics yaitu informasi atau topik yang dibicarakan mengenai produk. Ketiga yaitu Tools yang mengarah pada perlengkapan yang
diperlukan untuk mempermudah konsumen dalam melakukan WOM. Keempat, Talking part yang menuntut partisipasi perusahaan dalam proses
WOM ini. Terakhir yang kelima adalah Tracking yaitu pengawasan dari perusahaan terhadap proses WOM yang terjadi sehingga perusahaan dapat
mengantisipasi terjadinya WOM negatif mengenai produk.
Unsur-unsur word of mouth inilah nantinya yang akan mempengaruhi brand image dan pada akhirnya mempengaruhi proses keputusan kunjungan
Kebun Raya Bogor. Keseluruhan unsur tersebut merupakan unsur pengupayaan word of mouth agar menguntungkan yang akan dianalisis
pengaruhnya dengan tingkat persepsi konsumen terhadap brand image Kebun Raya Bogor.
Hasil penelitian didapatkan data mengenai beberapa alasan penyebab proses keputusan kunjungan konsumen dalam mengunjungi Kebun Raya
Bogor dan data mengenai hubungan word of mouth dengan brand image yang ada dibenak konsumen terhadap Kebun Raya Bogor. Setelah terciptanya
brand image produk yang baik, calon konsumen akan tertarik untuk mengunjungi tempat wisata tersebut. Merek yang sudah memiliki brand
image atau posisi baik di benak konsumen akan menghasilkan loyalitas konsumen, sehingga menimbulkan kecenderungan mempengaruhi orang-
orang di sekitarnya agar ikut mengunjungi Kebun Raya Bogor.
Gambar 2. Kerangka Pemikiran Penelitian
Uji Regresi Uji Regresi dan
Uji Kanonik Uji Regresi
Kebun Raya Bogor Strategi Promosi Kebun Raya
Word of Mouth :
1.
Talker
2.
Topics
3.
Tools
4.
Taking Part
5.
Tracking
Rekomendasi Word Of Mouth pada Kebun Raya Bogor Proses keputusan kunjungan
1. Pengenalan Kebutuhan
2. Pencarian Informasi
3. Pengevaluasian Alternatif
4. Keputusan kunjungan
5. Perilaku Setelah Kunjungan Brand Image
1. Gaya Hidup
2. Manfaat
3. Geografis
4. Harga
5. Pesaing
3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian