6. Meningkatkan pendidikan lingkungan.
7. Meningkatkan pelayanan jasa dan informasi perkebunrayaan.
4.2. Struktur Organisasi Kebun Raya Bogor
Struktur Organisasi Pusat Konservasi Tumbuhan Kebun Raya Bogor tercantum dalam Keputusan Presiden RI Nomor 103 Tahun 2001 dan
Keputusan Ketua LIPI Nomor 1151M2001 tanggal 5 Juni 2001 tentang Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia.
Pusat Konservasi Tumbuhan Kebun Raya Bogor, LIPI dipimpin oleh seorang Kepala Pusat yang membawahi Bidang Manajemen Konservasi Ex-
Situ, Kelompok Penelitian dan Bagian Tata Usaha. Bidang Manajemen Konservasi Ex-Situ dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang membawahi
empat Kepala Sub Bidang, yaitu: 1.
Sub Bidang Pemeliharaan Koleksi 2.
Sub Bidang Registrasi Koleksi 3.
Sub Bidang Seleksi dan Pembibitan 4.
Sub Bidang Perbanyakan dan Reintroduksi Tumbuhan Kelompok Peneliti Non Struktural dipimpin oleh seorang
Koordinator Peneliti. Ruang lingkup kegiatan penelitian didasarkan pada tiga pendekatan yaitu konservasi, kajian potensi serta pengembangan dan
pemberdayagunaan. Bagian Tata Usaha dipimpin oleh seorang Kepala Bagian yang membawahi empat Kepala Sub Bagian, yaitu:
1. Sub Bagian Kepegawaian
2. Sub Bagian Umum
3. Sub Bagian Keuangan
4. Sub Bagian Jasa dan Informasi
UPT Balai Konservasi tumbuhan Kebun Raya Cibodas, Purwodadi dan Bali masing-masing dipimpin oleh seorang Kepala UPT yang
membawahi Subbagian Tata Usaha, Seksi Konservasi Ex-Situ dan Kelompok Jabatan Fungsional. Bagan struktur organisasi Pusat Konservasi Tumbuhan
Kebun Raya Bogor dapat dilihat di Lampiran 2. Perbedaan Kebun Raya Bogor dibandingkan dengan yang lainnya
terletak pada Kebun Raya Bogor memiliki program unggulan yang tidak
dimiliki oleh lembaga lainnya seperti reintroduksi memiliki bagian penting sebagai upaya penyelamatan tumbuhan dari kepunahan. Kegiatan ini adalah
salah satu kekuatan karena dilakukan dengan berbasis kajian ilmiah. Tingginya laju kerusakan hutan di Indonesia sangat memerlukan upaya
penyelamatan secepat mungkin karena harus terpacu dengan kecepatan perusakan hutan. Kebun Raya Bogor juga tidak memiliki struktur promosi
atau humas, hanya ada jasa informasi untuk meningkatkan pengunjung. Hal ini disebabkan Kebun Raya Bogor hanya fokus untuk penelitian dibandingkan
wisata untuk banyak orang.
4.3. Karakteristik Pengunjung