berlanjut hingga periode pasca pembelian. Setelah pembelian produk terjadi, konsumen akan mengalami suatu tingkat kepuasan
atau ketidakpuasan. Kepuasa atau ketidakpuasan pembeli dengan produk akan mempengaruhi tingkah laku berikutnya.
Konsumen yang merasa puas akan memperlihatkan peluang membeli yang lebih tinggi dalam kesempatan
berikutnya. Konsumen yang merasa puas akan cenderung mengatakan sesuatu yang serba baik tentang produk yang
bersangkutan kepada orang lain. Apabila konsumen dalam melakukan pembelian tidak merasa puas dengan produk yang telah
dibelinya ada dua kemungkinan yang akan dilakukan oleh konsumen. Pertama, dengan meninggalkan atau konsumen tidak
mau melakukan pembelian ulang. Kedua, ia akan mencari informasi tambahan mengenai produk yang telah dibelinya untuk menguatkan
pendiriannya mengapa ia memilih produk itu sehingga ketidakpuasan tersebut dapat dikurangi.
2.9. Penelitian Terdahulu
Annisa Amalia 2009 melakukan penelitian dengan judul Analisis Hubungan Antara Word of Mouth Positif dan Negatif Terhadap Emosi,
Sikap, dan Purchase Intentions Bukan Konsumen Macaroni Panggang Bogor. Dari hasil pengolahan data didapat bahwa faktor yang berkorelasi
paling kuat pada WOM positif yaitu antara sikap terhadap Makaroni Panggang dengan niatnya melakukan pembelian. Ketika penerima pesan
memiliki sikap yang positif terhadap perusahaan, maka akan berpengaruh terhadap keputusannya. Pada WOM negatif faktor yang berkorelasi yang
paling kuat yaitu antara perasaan penerima pesan terhadap Makaroni Panggang. Sehingga ketika penerima pesan memperoleh informasi negatif,
maka sikapnya terhadap Makaroni Panggang menjadi negatif pula. Ahmad Jihan Tamami 2010 mengenai Analisis Segmentasi
Wisatawan Kebun Raya Bogor dengan Pendekatan Gaya Hidup AIO Activities, Interest, Opinion. Penelitian ini menggunakan analisis deskriptif
dan analisis cluster K-means cluster dengan bantuan SPSS versi 16.0 for
windows. Analisis cluster digunakan untuk menganalisis variabel psikografi A.I.O Activity, Interest, Opinion meliputi aktivitas, minat dan pendapat.
Hasil dari pengolahan data didapat bahwa Wisatawan Kebun Raya Bogor terbagi dalam tiga kelompok berdasarkan gaya hidup dalam berwisata.
Pertama yaitu kelompok 1 General Visitor yang berjumlah 31 persen dengan karakteristik tidak menyukai dengan aktivitas yang banyak menguras tenaga
dan menyukai untuk mempelajari koleksi dari Kebun Raya Bogor, kedua adalah kelompok 2 Back to Nature berjumlah 44 persen yang menyukai
produk wisata alam yang ditawarkan Kebun Raya Bogor dan menyukai untuk berwisata dengan keluarga, dan terakhir kelompok 3 Quiet Lovely berjumlah
25 persen yang menyukai ketenangan untuk istirahat dan mempertimbangkan biaya dalam berwisata.
III. METODOLOGI PENELITIAN
3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian
Perkembangan industri pariwisata sangat dinamis dan terus diperkuat oleh kemajuan tingkat kesejahteraan ekonomi masyarakat, sehingga mampu
mengambil peran penting bagi pertumbuhan ekonomi. Termasuk yang telah dilakukan pemerintah Indonesia. Semua negara yang memiliki potensi objek
wisata dunia. Hal inilah yang menyebabkan pemerintah berusaha keras untuk menarik para calon wisatawan agar berbondong-bondong datang ke
Indonesia. Word of Mouth Marketing biasa dilakukan baik di perusahaan besar
maupun perusahaan kecil. WOM tidak luput juga dari pemasaran industri pariwisata. Pemasaran yang simple, tidak membutuhkan biaya besar namun
efektifitasnya sangat besar. Walaupun dianggap sebagai strategi pemasaran
tradisional, cara ini cukup ampuh untuk meyakinkan para konsumen. Dengan kekuatan rekomendasi pribadi dari rekan maupun orang terdekat, ternyata
dapat meningkatkan kepercayaan konsumen terhadap suatu produk. Tak heran jika dengan adanya pemasaran dari mulut ke mulut, dapat
meningkatkan penjualan sampai dua kali lipat. Menurut Sernovitz 2008, terdapat lima T yang harus diperhatikan
dalam mengupayakan WOM yang menguntungkan, yaitu Talker, Topics, Tools, Taking Part, dan Tracking. Pertama, Talker yang mengacu pada siapa
orang yang memberikan informasi mengenai produk. Talker bisa saja konsumen atau pelanggan, komunitas yang memiliki minat tertentu, maupun
profesional. Kedua, Topics yaitu informasi atau topik yang dibicarakan mengenai produk. Ketiga yaitu Tools yang mengarah pada perlengkapan yang
diperlukan untuk mempermudah konsumen dalam melakukan WOM. Keempat, Talking part yang menuntut partisipasi perusahaan dalam proses
WOM ini. Terakhir yang kelima adalah Tracking yaitu pengawasan dari perusahaan terhadap proses WOM yang terjadi sehingga perusahaan dapat
mengantisipasi terjadinya WOM negatif mengenai produk.