Saran Development river management model based on ecohydraulic concept. (case Study at Lawo River of Soppeng Regency, Province of South Sulawesi)

kemampuan sumber daya manusia yang terlibat dalam program serta kepentingan petani. Tujuan kebijakan diarahkan pada upaya pengembangan ekonomi dan skenario terbaik adalah penyediaan sarana dan prasarana dalam upaya peningkatan nilai ekonomi lahan. Kegiatan Pemerintah Daerah Kabupaten Soppeng yang strategis dan mendukung kebijakan ini adalah penanaman pohon pada bantaran sungai.

6.2. Saran

1. Model pengelolaan sungai berbasis pada konsep ekohidrolik dapat dikembangkan dengan mempertimbangkan pola meandering sungai serta kejadian erosi dan sedimentasi. Dengan demikian, maka model perlindungan tebing akibat erosi dapat diperoleh sehingga morfologi sungai dapat tetap terjaga. Selain itu, untuk tujuan konservasi air dalam pengelolaan sungai hendaknya diperhitungkan pula jenis vegetasi yang tepat dan sesuai kondisi lahan di bantaran sungai. 2. Dalam upaya pengembangan kebijakan pengelolaan sungai berbasis pada konsep ekohidrolik, maka diperlukan adanya kebijakan pengelolaan sungai yang memberikan kepastian hukum bagi Pemerintah Daerah dan masyarakat. Hal ini didukung dengan adanya regulasi tentang lebar sempadan sungai, peruntukan daerah sempadan sungai dan pengaturan tata guna lahan di bantaran sungai. Kebijakan ini hendaknya disesuaikan dengan kondisi banjir pada sungai-sungai di Indonesia dan diintegrasikan dalam Rencana Umum Tata Ruang Wilayah. 3. Peran serta masyarakat dalam pengelolaan sungai dapat ditingkatkan dengan peningkatan kesadaran dan pengetahuan tentang tindakan yang tepat dalam pengelolaan sungai. Intervensi pemerintah berupa pemberian regulasi, peningkatan kapasitas kelembagaan masyarakat, monitoring dan evaluasi dapat diintensifkan sehingga program pengendalian banjir dapat berlangsung secara berkesinambungan, partisipatif dan bermanfaat bagi masyarakat. 156 DAFTAR PUSTAKA Abidin ZS. 2002. Kebijakan Publik. Jakarta: Pancur Siwah. Alam K, Marinova D. 2006, Sustainability and River Restoration, 35th Australian Conference of Economists ACE 2006. 25-27 Sept 2006, Perth, Australia : University of Sothern Queensland Anderson JA. 1999. Public Policy Making. New York: New York University Press Apriyanto A. 2008. Perbandingan Kelayakan Jalan Beton Dan Aspal Dengan Metode Analityc Hierarchy Process AHP. Studi Kasus Jalan Raya Demak– Godong. Tesis. Semarang: Program Pasca Sarjana Universitas Diponegoro Arsyad S. 2006. Konservasi Tanah dan Air. Bogor: IPB Press. Asdak C. 2007. Hidrologi dan Pengelolaan Daerah Aliran Sungai Cetakan ke-4 Yogyakarta: Gadjah Mada University Press. Bappeda Kab. Soppeng, 2007. Master Plan DAS Lawo Kabupaten Soppeng. Skala: 1:150.000. BPS Kabupaten Soppeng, 2009. Kabupaten Soppeng Dalam Angka 2008. Chech VT. 2005. Principles of Water Resources History, Development, Management and Policy. United States of America: John Wiley and Sons.Inc Departemen Pekerjaan Umum RI. 1993. Peraturan Menteri PU No. 63PRT1993 tentang Garis Sempadan Sungai, Daerah Manfaat Sungai, Daerah Penguasaan Sungai Dan Bekas Sungai. Jakarta: Departemen PU. Dewi AS. 2006. Analisis Beberapa Faktor yang Mempengaruhi Partisipasi Suatu Kajian Teori. Buletin Studi Ekonomi Vol. 11 No.1 Tahun 2006. 10-18. Dinas PSDA Provinsi Sulawesi Selatan. 2009. Laporan Hidrologi dan Kualitas Air Sungai Lawo. Direktorat Kehutanan dan Konservasi Sumberdaya Air, 2004, Kajian Model Pengelolaan Daerah Aliran Sungai DAS Terpadu. Dong Z. 2004. On The Desgn Principles Of Ecohydraullic Engineering abstrak. Journal of Hydraulic Engineering 2004-10-001. 157 Doviyanti M. 2008. Kajian Persepsi dan Partisipasi Masyarakat Terhadap Program Pembangunan Areal Model DAS Mikro MDM Air Sengak Di Kabupaten Bengkulu Tengah Abstrak Tesis. Bengkulu: Universitas Bengkulu. Dunn WN. 2004. Analisis Kebijakan Publik Terjemahan. Yogjakarta: Gajah Mada University Press. Dwijowijoto RN. 2003. Kebijakan Publik: Formulasi, Implementasi dan Evaluasi. Jakarta: Elex Media Komputindo. Eriyatno. 2003. Ilmu Sistem : Meningkatkan Mutu dan Efektivitas Manajemen. Jilid 1. Bogor: IPB Press Bogor Ferreira MT, Aguiar CF. 2006. Riparian and Aquatic Vegetation in Mediterranean- type Streams Western Iberia. Limnetica, 25 1-2:411-424. Hartrisari. 2007. Sistem Dinamik. Konsep Sistem dan Pemodelan untuk Industri dan Lingkungan. Bogor: SEAMEO BIOTROP. Haryoguritno SI. 1998. Standar dan Kriteria Sungai Yang Berkelanjutan serta Sistem Penunjang Pengambilan Keputusan Untuk Pengelolaannya Disertasi. Bogor: Sekolah Pasca Sarjana-IPB. Helmio T, Jarvela. J. 2004. Hydraulic Aspect on Environmental Flood Management in Boreal Condition.. Boreal Environment Research Vol. 9 : 1 – 15. Heriyanto NM, Subiandono E. 2008. Ekologi Pohon KluwakPakem Pangium edule Reinw. di Taman Nasional Meru Betiri, Jawa Timur. Buletin Plasma Nutfah Vol.14 No.1 Th.2008: 33 – 42. Herricks EE, Suen PJ. 2003. Ecological Design in Taiwan Rivers: Performance Expectations Considering Hydrologic Variability. International Workshop on Ecohydraulics and Eco-rivers Engineering. Taiwan: 2-3 Oktober 2003. Hui MB, Ming CL. 2009. Ecological hydraulic radius model to calculate instream flow requirements for transporting sediment in the western water transfer region. Abstract. Science in China Series E: Technological Sciences. 2009, 5211: 3401 ―3405 Indrawati DR, Irawan. E, Haryanti. N, Yuliantoro. D. 2003. Partisipasi Masyarakat dalam Upaya Rehabilitasi Lahan dan Konservasi Tanah RLKT. Jurnal Pengelolaan DAS Surakarta Volume IX, I, 2003. 158 Irawan FJ. 2008. Model Numeris 2 Dimensi Aplikasi Vegetasi Di Bantaran Sungai Sebagai Pengontrol Erosi. Abstrak. Jurnal Online POLINEMA Malang. Islamy MI. 1997. Prinsip-prinsip Perumusan Kebijakan Negara. Jakarta: Bumi Aksara. Jarvela J. 2002. Determination of Flow Resistance of Vegetated Channel Banks and Floodplains, Jurnal River Flow. Swets Zeitlinger, Lisse: 311- 318 Jarvela J. 2004. Determination of Flow Resistance Caused by Non Sub Merged Woody Vegetation. International Journal River Basin Management Vol. 2, No. 1: 61-70 Kartasasmita G. 2007. Revitalisasi Administrasi dalam Mewujudkan Pembangunan Berkelanjutan. Orasi ilmiah yang Disampaikan pada acara Wisuda Ke 44 Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi Lembaga Administrasi Negara Jakarta, 3 November 2007. www.stialan.ac.idorasi-20ginanjar.pdf 21 Maret 2010. KLH Kabupaten Soppeng. 2010. Status Lingkungan Hidup Daerah Kabupaten Soppeng. Kodoatie R, Sugianto. 2002. Banjir, Beberapa Penyebab dan Metode Pengendaliannya dalam Perspektif Lingkungan. Jakarta: Pustaka Pelajar. Kodoatie RJ, Sjarief R. 2008. Pengelolaan Sumber Daya Air Terpadu Edisi kedua, Yogyakarta: Penerbit Andi. Kusumadewi S. 2003. Artificial Intelligence Teknik dan Aplikasinya. Yogyakarta: Graha Ilmu. Lammeranner WR, Hans PR, Laaha G. 2004. Implementation and Monitoring of Soil Bioengineering Measure at a Land Slide in The Middle Mountains of Nepal. Abstract. Plant and Soil Volume 278. Number 1-2. : 159 – 170. Linsley RK, Franzini BJ, Sasongko D. 1996. Teknik Sumber Daya Air Jilid 2. Jakarta: Erlangga Marimin, 2005. Pengambilan Keputusan Kriteria Majemuk. Jakarta: Grasindo. Maryono A, Muth W, Eisenhauer N. 2003. Hidrolika Terapan. Jakarta: Pradnya Paramita 159 Maryono A. 2005. Eko Hidraulik Pembangunan Sungai Edisi Kedua. Yogyakarta: Magister Teknik Program Pascasarjana. Maryono A. 2007. Restorasi Sungai. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press Maryono A. 2008. Karakteristik Geometrik dan Resistensi Pulau di Sungai. Media Teknik No.4 Tahun XXX.Edisi Nopember 2008: 479 – 487. Maryono A. 2010. Kajian Lebar Sempadan Sungai Studi Kasus Sungai-Sungai Di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Dinamika TEKNIK SIPIL, Volume 9, Nomor 1, Januari 2009: 56 – 66 Mathuwatta L, Chemin Y. 2002. Vegetation Growth Zonation of Sri Lanka for Improved Water Resources Planning Abstract. Agricultural Water Management. Volume 52. Isuues 2: 123 – 143. Mulyanto HR. 2007. Sungai, Fungsi dan Sifat-sifatnya. Yogyakarta:. Graha Ilmu. Murtilaksono K. 2009, Kebijakan Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Lingkungan di Daerah Aliran Sungai, Makalah dibawakan pada Lokakarya RPJMN 2010 – 2014, Kementerian Negara Lingkungan Hidup RI. Nahak GP, Istiarto, Yulistyanto B. 2008. Kajian Genangan Banjir Sungai Muke di Kabupaten Timor Tengah Selatan Provinsi Nusa Tenggara Timur dan Upaya Pengendaliannya. Jurnal Forum Teknik Sipil No. XVIII 2 Mei 2008: 811- 821. Naiman RJ, Bunn SE, Hiwasaki L, McClain ME, Voromastry CJ, Zalewski M. 2007. The Science of Flow Ecology Relationship. Clarifying Key Terms and Concepts. Paper Presented at the Earth System Science Partnership Open Science Conference, Oxford. 21 – 23 Februari 2007. Nanlohy JB, Jayadi R, Istiarto. 2008. Studi Alternatif Pengandalian Banjir Sungai Tondano Kota Manado. Jurnal Forum Teknik Sipil No. XVIII 1 Januari 2008: 756 – 767. Nazir M. 2005. Metode Penelitian. Cetakan Keenam. Bogor: Ghalia Indonesia. Newson DM. 2002. Geomorphological Concepts and Tools For Sustainable River Ecosystem Management. Aquatic Conservation. Marine and Freshwater Journal. 12: 365 - 379 160 Njurumana G. 2006. Laporan Hasil Kunjungan Silang Pengelolaan DAS Cidanau Terpadu Provinsi Banten, Kupang, Balitbang Kehutanan Bali dan Nusa Tenggara Nugroho P. 2010. Karakteristik Fluks Karbon dan Kesehatan DAS dari Aliran Sungai-Sungai Utama di Jawa..Disertasi. Bogor: Sekolah Pasca Sarjana IPB. Nugroho R. 2004. Kebijakan Publik Formulasi, Implementasi, dan Evaluasi. Jakarta: Elex Media Komputindo. Odum EP. 1988. Dasar-dasar Ekologi Terjemahan. Edisi 3. Yogyakarta: Gadjah mada University Press. Onrizal. 2005. Ekosistem Sungai dan Bantaran Sungai, e.USU. Repository2005. Universitas Sumatera Utara. Petersen RC, Petersen BM, Lacoursiere J. 1992. A Building-block Model For Stream Restoration. Di dalam: Boon PJ, Calow P dan Petts GE, Editor. River Conservation and Management. England: John Wiley and Sons: 293 – 309. Presiden RI. 2008 a . Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008 Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional. Jakarta: Presiden RI. Presiden RI. 2008 b Rahmafitria F. 2004. Evaluasi Lanskap Tepian Sungai Perkotaan Melalui Pendekatan Kualitas Visual dan Kualitas Lingkungan, Tesis. Bogor: Sekolah Pasca Sarjana-IPB. . Peraturan Pemerintah Nomor 42 Tahun 2008 Tentang Pengelolaan Sumber Daya Air. Jakarta: Presiden RI. Presiden RI. 2009. Undang Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Pengelolaan dan Perlindungan Lingkungan Hidup. Jakarta: Presiden RI. Presiden RI. 2011. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2011 Tentang Sungai. Jakarta: Presiden RI. Priyantoro D. 2009. Uji Kesesuaian Hidrograf Satuan Sintetik Studi Kasus pada Sub Das Brantas Hulu. Jurnal Agritek Volume 17 No.5 September 2009. ISSN 0852-5426: 956 – 977. Purwanto NJ. 2002. Analisis Koefisien Kekasaran Sungai di Sungai Beringin. Tesis. Semarang: Program Pascasarjana Universitas Diponegoro. 161 Reed JD. 2009. A New Approach To River Management Action For A Sustainable Coastal Landscape. Universitas Council on water resources, Journal of Contemporary water resousces and education issues 141. March 2009. Rogers PP, Boyd J. 2008. An Introduction to Sustainable Development. USA: Glen Educational Foundation, Inc. Earthscan. Saaty T L. 1991. Pengambilan Keputusan Bagi Para Pemimpin. Jakarta: Institut Pendidikan dan Pembinaan Manajemen dan PT.Pustaka Binaman Pressindo. Schwab OG, Frevert KR, Edminster TW, Barnes KK. 1981. Soil and Water Conservation Engineering. Third Edition. United States of America: John Wiley and Sons. Sadeghi MA, Bajhestan M,.Shafal, Saneie M. 2010..Experimental Investigation on Flow Velocity Variation in Compound Channel with Non Submerged Rigid Vegetation in Floodplain. World Applied Sciences Journal 9: 489 – 493. Sandercock PJ, Hooke JM, Mant JM. 2007. Vegetation In Dryland River Channels And Its Interaction With Fluvial Processes. Abstract Progress in Physical Geography, Vol. 31, No. 2: 107-129. Sarwono J. 2006. Metode Peneliitian Kualitatif dan Kuantitatif. Cetakan Pertama. Jakarta: Graha Ilmu. Sinambela LP. 2008. Reformasi Pelayanan Publik, Teori Kebijakan, dan Implementasi. Jakarta: PT Bumi Aksara, Sitorus RP. 2007. Kualitas Degradasi dan Rehabilitasi Lahan Edisi Ketiga. Bogor: Sekolah Pasca Sarjana IPB. Sjarief R. 2002. Pengelolaan Sumber Daya Air, Jurnal Disain dan Konstruksi Vol.1 No. 1 Juni 2002. Soemarto CB. 1986. Hidrologi Teknik. Surabaya: Usaha Nasional. Soemarwoto O. 2001. Ekologi Lingkungan Hidup dan Pembangunan. Edisi ke-9. Jakarta: Djambatan.. Sosrodarsono S, Tominaga M. 1994. Perbaikan dan Pengaturan Sungai. Jakarta: Pradnya Paramita. 162 Sosrodarsono S, Takeda. K. 2006. Hidrologi untuk Pengairan, Cetakan Kesepuluh. Jakarta: Pradnya Paramita. Sudjarwadi. 1987. Teknik Sumber Daya Air. Yogyakarta: PAU Ilmu Teknik UGM Sugiyono. 2004. Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta Sujatmoko B. 2006. Prediksi Perubahan Bentuk Dasar Sungai Di Belokan Studi Kasus: Sungai Indragiri Di Daerah Air Molek . Teknik Sipil Volume 7. No.1 Oktober 2006: 14 – 26. Sun X, Shiono K, Rameshwaran P, Chandler JH. 2010. Modelling Vegetation Effects In Irregular Meandering River. Journal of Hydraulic Research, Vol. 48, Issue 6 December 2010 : 775 - 783 Suripin. 2002. Pelestarian Sumber Daya Tanah dan Air. Yogyakarta: Penerbit Andi. Suroso, Susanto HA. 2006. Pengaruh Perubahan Tata Guna Lahan Terhadap Debit Banjir Daerah Aliran Sungai Banjaran, Jurnal Teknik Sipil Vol. 3 No.2 Juli 2006. Universitas Jenderal Sudirman Susanto FX. 1994. Tanaman Kakao Budidaya dan Pengolahan Hasil. Yogyakarta: Kanisius Susila RW, Munadi E. 2007. Penggunaan Analytical Hierarchy Process Untuk Penyusunan Prioritas Proposal Penelitian. Informatika Pertanian Volume 16 No. 2, 2007: 983 – 998. Tideman EM. 1996. Watershed Management Guidelines for Indian Condition. New Delhi: Omega Scientific Publisher. TKPSDA, 2003, Pedoman Teknis Pengelolaan Daerah Aliran Sungai Terpadu draft final. Jakarta: Departemen Kehutanan. Umar F. 2006. Rencana Pengembangan Koridor Sungai Kapuas Sebagai Kawasan Interpretasi Wisata Budaya Kota Pontianak. Bogor: Tesis Sekolah Pasca Sarjana-IPB. Vandersande W, Matthew G, Edward P, Walworth LJ. 2001. Tolerance of Five Riparian Plants from The Lower Colorado River to Salinity Drought and Inundation. Journal of Arid Environments. http:www. idealibrary.com on 25 Oktober 2010. 163 Wahyuni S. 2004. Meningkatkan Partisipasi Masyarakat dalam Pembangunan Perta- nian: Perlunya Implementasi “PRA” Pendekatan Kultural dan Struktural. Soca 4 3: 275 – 282. Walker KF, Thoms MC, Sheldon F. 1992. Effects of Weirs on The Litorla Environment of The River Murray South Australia. Di dalam : Boon PJ. Calow P, Petts GE, Editor. River Conservation and Management. England: John Wiley and Sons. Waryono. T, 2008. Bentuk Struktur dan Lingkungan Biofosik Sungai. Makalah Sidang II Geografi Fisik, Seminar dan Kongres Geografi Fisik, Universitas Pendidikan Indonesia Bandung 27 – 29 Oktober 2002. Kumpulan Makalah Periode 1987-2008. WCED, 1988, Hari Depan Kita Bersama. Jakarta: PT. Gramedia WCED, 1997, Our Common Future. New York: Oxford University Press Wilson, 1993. Hidrologi Teknik; Terjemahan MM Purbohadiwidjoyo. Bandung: Penerbit ITB. Wilson R. 1994. An Integrated River Management Model: the Connectitut River Mangement Program, Connenctitut: Journal of Environmental Management 41. Yulismulianti RC. 2008. Penentuan Prioritas Wilayah Pengembangan Industri Pengolahan Kakao Dan Cokelat IPKC Di Sulawesi Selatan Berdasarkan Metode AHP. Jurnal Industri Hasil Perkebunan Vol. 3 No. 2 Desember 2008: 55 – 60. Lampiran 1. Data Curah Hujan DAS Lawo dalam satuan mm Bln 1980 1981 1982 1983 1984 1985 1986 1987 1988 1989 1990 1991 1992 1993 1994 1 38 38 25 46 12 23 34 53 26 65 20 62 82 61 7 2 43 25 62 38 27 69 3 12 55 26 35 34 28 23 56 3 29 80 25 25 30 41 40 31 43 45 29 9 32 43 35 4 68 45 50 36 63 23 17 45 45 24 68 31 38 56 41 5 70 49 31 61 66 71 38 87 162 83 70 52 87 34 58 6 22 40 19 45 30 109 68 15 87 40 35 11 20 27 48 7 4 78 23 49 32 60 7 34 75 29 15 27 31 17 8 24 3 18 13 5 17 4 38 30 17 28 5 9 53 4 24 38 11 31 61 2 23 16 10 22 25 73 29 36 50 3 21 30 12 12 35 25 11 50 7 11 13 61 18 55 60 45 37 42 38 85 21 35 12 85 44 73 37 46 51 56 16 34 30 28 60 21 83 17 Maks 85 80 73 73 66 109 68 87 162 83 70 62 87 83 58 Bln 1995 1996 1997 1998 1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 1 25 28 34 56 112 35 36 42 49 75 21 25 70 70 2 52 25 41 43 96 22 53 35 56 23 50 25 55 24 3 33 29 12 117 70 60 51 35 77 80 32 75 110 27 4 42 20 44 88 91 30 25 51 60 60 25 75 72 5 46 57 135 40 103 35 3 115 58 58 75 31 98 6 27 45 24 37 20 55 63 25 31 20 18 75 81 7 30 70 45 91 66 28 25 12 71 25 62 35 90 62 8 26 41 32 72 48 30 7 18 30 10 65 9 21 27 72 8 94 56 17 11 35 5 35 17 10 8 37 12 78 61 38 49 82 25 127 11 22 29 45 136 48 61 70 26 122 85 23 25 35 86 12 57 139 32 57 75 32 56 26 146 22 35 100 53 46 Maks 57 139 135 136 112 61 94 115 146 85 82 100 110 127 Lampiran 2. Gambar Skematik Sungai Lawo 16400 15200 1140 10200 8000 6400 2400 0000 Sta 0.000 A = 60.57 km2 L = 37.4 km Seppang Talumae Paowe Bakke Ganra Lawo Sta 11400 A = 68.59 km2 L = 48.8 km Sta 16400 A = 72.10 km2 L = 53.8 km Sta 6400 A = 65.07 km2 L = 43.8km Cenrana Lampiran 3. Karakteristik Hidrolika Sungai Lawo Seppang 12.800 7.400 5.930 26.130 0.520 10.122 -1.889 0.684 0.671 0.459 0.010 1.128 11.413 200 12.800 7.400 5.930 26.130 0.330 6.423 -3.165 2.895 0.104 0.301 0.005 1.124 7.221 400 20.040 5.430 6.150 31.620 0.700 18.081 -3.038 2.506 0.241 0.605 0.003 1.146 20.719 600 21.180 16.560 1.450 39.190 1.210 36.524 -2.321 1.116 0.834 0.931 0.013 2.244 81.945 800 20.180 17.200 10.540 47.920 0.390 13.279 -3.377 3.676 0.104 0.382 0.000 0.346 4.590 1000 18.960 3.380 6.000 28.340 0.570 13.481 -2.903 2.152 0.257 0.553 0.048 4.167 56.168 1200 20.350 0.990 20.430 41.770 0.340 10.560 -2.664 1.644 0.153 0.251 0.016 1.476 15.587 1400 24.650 0.590 3.730 28.970 0.200 5.362 -1.610 0.499 0.418 0.209 0.016 0.825 4.426 1600 19.180 7.350 5.410 31.940 0.260 6.646 -2.471 1.321 0.183 0.241 0.008 0.934 6.208 1800 23.230 0.940 11.060 35.230 0.500 14.615 -3.928 6.857 0.060 0.409 0.012 2.406 35.162 2000 29.590 3.090 4.350 37.030 1.010 33.643 -3.144 2.825 0.321 0.906 0.017 3.469 116.717 2200 29.410 4.800 15.360 49.570 1.940 76.611 -2.765 1.842 0.989 1.822 0.010 3.288 251.908 2400 18.980 12.340 8.340 39.660 1.360 39.875 -2.231 1.007 0.997 1.004 0.017 2.603 103.784 Max 29.590 49.570 1.940 68.693 -1.610 0.997 1.822 0.048 4.167 251.908 Min 12.800 26.130 0.200 5.023 -3.928 0.060 0.209 0.000 0.346 4.426 Rata-rata 20.873 35.654 0.718 20.655 -2.731 0.410 0.621 0.013 1.935 55.065 Luas Penampang m2 R mm 2 I E 5 V ms Q m 3 s Ks RKs Lebar Dasar m Sta Lebar tanggul kiri m Lebar tanggul kanan m Lebar atas m Kedalaman m 1 √λ Lampiran 3. Karakteristik Hidrolika Sungai Lawo Lanjutan Lawo 2600 26.450 1.990 7.540 35.980 0.870 27.157 -2.073 0.842 0.856 0.721 0.049 3.455 93.836 2800 16.990 4.600 2.700 24.290 0.260 5.366 -0.799 0.200 1.221 0.244 0.010 0.353 1.894 3000 30.700 0.600 8.770 40.070 0.200 7.077 -1.032 0.260 0.849 0.221 0.008 0.385 2.726 3200 22.380 5.910 1.590 29.880 0.330 8.623 -1.439 0.412 0.728 0.299 0.006 0.529 4.558 3400 18.800 6.970 0.710 26.480 0.370 8.377 -1.209 0.317 1.008 0.320 0.028 1.005 8.418 3600 16.570 4.390 4.800 25.760 0.740 15.662 -1.830 0.640 0.975 0.624 0.009 1.205 18.867 3800 16.020 1.490 4.970 22.480 0.810 15.593 -1.799 0.619 1.101 0.681 0.013 1.522 23.738 4000 11.390 4.060 5.910 21.360 1.460 23.908 -3.869 6.410 0.176 1.131 0.004 2.403 57.448 4200 29.540 10.690 4.640 44.870 0.390 14.510 -1.166 0.303 1.229 0.372 0.018 0.835 12.123 4400 13.800 7.600 11.670 33.070 0.210 4.921 -1.038 0.262 0.838 0.219 0.010 0.434 2.137 4600 13.770 7.390 7.870 29.030 0.700 14.980 -1.920 0.709 0.906 0.642 0.012 1.486 22.264 4800 12.000 2.200 4.800 19.000 0.510 7.905 -1.686 0.545 0.791 0.431 0.016 1.240 9.801 5000 21.580 4.810 11.800 38.190 0.530 15.839 -1.768 0.597 0.743 0.444 0.014 1.254 19.862 5200 14.010 8.390 11.470 33.870 0.320 7.661 -2.812 1.943 0.167 0.325 0.014 1.678 12.859 5400 12.370 6.630 1.000 20.000 1.460 23.630 -2.781 1.875 0.610 1.144 0.006 2.048 48.397 5600 12.450 3.430 5.050 20.930 0.790 13.185 -2.526 1.407 0.480 0.675 0.012 2.051 27.042 5800 31.210 4.570 13.320 49.100 1.500 60.233 -3.167 2.900 0.424 1.229 0.010 3.077 185.348 6000 9.050 10.130 20.240 39.420 0.280 6.786 -2.525 1.405 0.179 0.251 0.016 1.436 9.745 6200 6.550 5.560 2.240 14.350 0.650 6.792 -2.008 0.783 0.665 0.521 0.018 1.709 11.611 6400 23.020 1.000 12.660 36.680 0.470 14.030 -3.912 6.730 0.059 0.399 0.001 0.674 9.462 Max 31.210 49.100 1.500 60.233 -0.799 1.229 1.229 0.049 3.455 185.348 Min 6.550 14.350 0.200 4.921 -3.912 0.059 0.219 0.001 0.353 1.894 Rata-rata 17.933 30.241 0.643 15.112 -2.068 0.700 0.545 0.014 1.439 29.107 Luas Penampang m2 R mm 2 I E 5 V ms Q m 3 s Ks RKs Sta Lebar Dasar m Lebar tanggul kiri m Lebar tanggul kanan m Lebar atas m Kedalaman m 1 √λ Lampiran 3. Karakteristik Hidrolika Sungai Lawo Lanjutan Cenrana 6600 48.020 2.980 7.200 58.200 0.190 10.091 -5.055 24.484 0.008 0.187 0.006 1.501 15.142 6800 42.480 0.100 0.100 42.680 0.110 4.684 -1.459 0.421 0.260 0.110 0.037 0.818 3.831 7000 25.260 5.800 7.920 38.980 0.910 29.229 -2.906 2.161 0.403 0.872 0.010 2.450 71.614 7200 10.340 6.090 14.530 30.960 2.610 53.897 -3.412 3.828 0.477 1.826 0.029 6.935 373.784 7400 24.170 6.640 14.940 45.750 0.460 16.082 -1.875 0.674 0.573 0.386 0.012 1.116 17.941 7600 27.070 5.900 1.290 34.260 1.890 57.957 -4.583 14.366 0.114 1.644 0.021 7.602 440.588 7800 23.940 8.780 2.480 35.200 0.920 27.204 -2.030 0.803 0.999 0.802 0.010 1.645 44.761 8000 22.530 14.270 8.120 44.920 0.360 12.141 -3.165 2.896 0.124 0.358 0.005 1.210 14.689 Max 48.020 58.200 2.610 57.957 -1.459 0.999 1.826 0.037 7.602 440.588 Min 10.340 30.960 0.110 4.684 -5.055 0.008 0.110 0.005 0.818 3.831 Rata-rata 27.976 41.369 0.931 26.411 -3.061 0.370 0.773 0.016 2.910 122.794 Luas Penampang m2 R mm 2 I E 5 V ms Q m 3 s Ks RKs Sta Lebar Dasar m Lebar tanggul kiri m Lebar tanggul kanan m Lebar atas m Kedalaman m 1 √λ Lampiran 3. Karakteristik Hidrolika Sungai Lawo Lanjutan Paowe 8200 37.200 2.400 7.400 47.000 0.180 7.578 -3.820 6.066 0.030 0.184 0.013 1.650 12.500 8400 24.790 3.740 5.600 34.130 1.400 41.244 -5.567 43.697 0.030 1.294 0.004 3.698 152.529 8600 21.000 7.970 1.000 29.970 0.270 6.881 -1.871 0.671 0.374 0.251 0.033 1.518 10.448 8800 11.200 9.400 9.700 30.300 0.490 10.168 -3.895 6.604 0.066 0.433 0.017 2.984 30.338 9000 22.400 2.580 5.510 30.490 1.780 47.072 -4.305 10.497 0.143 1.505 0.008 4.156 195.631 9200 15.000 2.790 4.460 22.250 1.180 21.977 -6.001 71.332 0.016 1.112 0.000 0.686 15.083 9400 22.000 2.200 4.200 28.400 0.460 11.592 -1.826 0.637 0.715 0.455 0.007 0.938 10.876 9600 16.230 9.570 0.100 25.900 0.550 11.586 -1.959 0.741 0.593 0.439 0.019 1.566 18.139 9800 12.240 1.400 7.470 21.110 0.140 2.334 -1.746 0.582 0.281 0.164 0.005 0.462 1.078 10000 26.880 8.870 12.580 48.330 1.130 42.494 -3.804 5.961 0.159 0.945 0.005 2.339 99.396 10200 23.870 2.200 8.530 34.600 0.420 12.279 -1.860 0.662 0.631 0.418 0.015 1.284 15.762 Max 37.200 48.330 1.780 47.072 -1.746 0.715 1.505 0.033 4.156 195.631 Min 11.200 21.110 0.140 2.334 -6.001 0.016 0.164 0.000 0.462 1.078 Rata-rata 21.165 32.044 0.727 19.564 -3.332 0.276 0.654 0.012 1.935 51.071 Luas Penampang m2 R mm 2 I E 5 V ms Q m 3 s Ks RKs Sta Lebar Dasar m Lebar tanggul kiri m Lebar tanggul kanan m Lebar atas m Kedalaman m Talumae 10400 20.690 3.050 8.460 32.200 1.490 39.403 -3.631 4.902 0.250 1.224 0.002 1.467 57.786 10600 24.110 3.800 10.080 37.990 0.200 6.210 -1.462 0.423 0.484 0.205 0.015 0.727 4.512 10800 22.250 1.200 3.210 26.660 3.670 89.750 -3.511 4.277 0.669 2.863 0.010 5.351 480.240 11000 5.870 4.330 3.000 13.200 0.820 7.819 -3.184 2.956 0.229 0.678 0.002 1.125 8.799 11200 43.980 5.980 2.040 52.000 1.180 56.628 -3.008 2.423 0.450 1.091 0.003 1.622 91.863 11400 27.990 4.860 5.020 37.870 2.090 68.824 -3.811 6.008 0.304 1.827 0.001 1.207 83.063 Max 43.980 52.000 3.670 89.750 -1.462 0.669 2.863 0.015 5.351 480.240 Min 5.870 13.200 0.200 6.210 -3.811 0.229 0.205 0.001 0.727 4.512 Rata-rata 24.148 33.320 1.575 44.772 -3.101 0.398 1.315 0.006 1.916 121.044 Luas Penampang m2 R mm 2 I E 5 V ms Q m 3 s Ks RKs Sta Lebar Dasar m Lebar tanggul kiri m Lebar tanggul kanan m Lebar atas m Kedalaman m 1 √λ 1 √λ Lampiran 3. Karakteristik Hidrolika Sungai Lawo Lanjutan Ganra 11600 26.770 1.900 1.900 30.570 1.300 37.271 -3.274 3.272 0.363 1.189 0.0040 2.011 74.963 11800 18.570 5.342 6.430 30.342 1.320 32.282 -3.370 3.648 0.298 1.086 0.0019 1.373 44.334 12000 20.400 6.312 6.240 32.952 1.790 47.750 -2.535 1.421 1.009 1.434 0.0035 1.590 75.938 12200 24.010 11.580 2.200 37.790 0.760 23.484 -4.025 7.644 0.083 0.633 0.0005 0.634 14.888 12400 20.730 2.250 7.400 30.380 0.690 17.633 -4.296 10.385 0.068 0.709 0.0002 0.453 7.986 12600 23.900 23.900 6.070 53.870 0.390 15.165 -4.686 16.146 0.024 0.381 0.0002 0.314 4.755 12800 7.970 4.190 11.430 23.590 0.500 7.890 -2.350 1.152 0.403 0.465 0.0004 0.284 2.238 13000 16.030 1.900 1.400 19.330 3.100 54.808 -3.137 2.805 0.822 2.305 0.0002 0.667 36.548 13200 16.230 1.600 1.900 19.730 2.680 48.186 -4.490 12.928 0.151 1.952 0.0003 0.878 42.317 13400 18.310 1.200 1.500 21.010 2.700 53.082 -3.190 2.976 0.695 2.068 0.0006 1.035 54.962 13600 20.180 0.600 0.600 21.380 4.500 93.510 -3.886 6.534 0.489 3.195 0.0011 2.040 190.722 13800 21.490 0.600 0.700 22.790 1.500 33.210 -3.663 5.083 0.260 1.323 0.0006 0.914 30.350 14000 19.490 0.600 0.700 20.790 2.700 54.378 -3.040 2.514 0.816 2.052 0.0010 1.250 67.952 14200 21.310 0.700 0.800 22.810 2.600 57.356 -3.182 2.951 0.727 2.147 0.0006 1.011 58.006 14400 26.690 0.500 0.800 27.990 1.530 41.830 -2.596 1.522 0.906 1.379 0.0004 0.540 22.579 14600 23.230 0.650 1.700 25.580 2.740 66.870 -3.782 5.811 0.395 2.296 0.0021 2.297 153.614 14800 12.430 0.500 0.500 13.430 2.430 31.420 -3.010 2.429 0.738 1.792 0.0010 1.128 35.446 15000 6.000 1.000 0.390 7.390 2.310 15.465 -2.906 2.159 0.655 1.415 0.0018 1.316 20.358 15200 2.200 8.800 0.400 11.400 1.340 9.112 -3.583 4.643 0.158 0.732 0.0017 1.102 10.044 Max 26.770 53.870 4.500 93.510 -2.350 1.009 3.195 0.0040 2.297 190.722 Min 2.200 7.390 0.390 7.890 -4.686 0.024 0.381 0.0002 0.284 2.238 Rata-rata 18.207 24.901 1.941 38.984 -3.421 0.477 1.503 0.0012 1.097 49.895 Luas Penampang m2 R mm 2 I E 5 V ms Q m 3 s Ks RKs Sta Lebar Dasar m Lebar tanggul kiri m Lebar tanggul kanan m Lebar atas m Kedalaman m 1 √λ Lampiran 3. Karakteristik Hidrolika Sungai Lawo Lanjutan Bakke 15400 13.200 3.200 1.200 17.600 3.070 47.278 -5.720 51.901 0.043 2.252 0.00001 0.240 11.361 15600 14.150 3.630 0.620 18.400 3.390 55.172 -3.293 3.346 0.707 2.367 0.00014 0.531 29.284 15800 11.500 0.950 0.100 12.550 0.950 11.424 -2.712 1.735 0.478 0.829 0.00025 0.346 3.950 16000 11.150 1.240 0.450 12.840 1.040 12.475 -2.090 0.859 1.030 0.885 0.00015 0.213 2.659 16200 16.000 2.490 1.000 19.490 2.320 41.168 -4.157 8.882 0.210 1.862 0.00010 0.502 20.677 16400 16.000 1.920 1.000 18.920 1.920 33.523 -4.084 8.178 0.196 1.604 0.00025 0.724 24.279 Max 16.000 19.490 3.390 55.172 -2.090 1.030 2.367 0.00025 0.724 29.284 Min 11.150 12.550 0.950 11.424 -5.720 0.043 0.829 0.00001 0.213 2.659 Rata-rata 13.667 16.633 2.115 33.507 -3.676 0.444 1.633 0.00015 0.426 15.369 Luas Penampang m2 R mm 2 I E 5 V ms Q m 3 s Ks RKs Sta Lebar Dasar m Lebar tanggul kiri m Lebar tanggul kanan m Lebar atas m Kedalaman m 1 √λ Lampiran 8. Rekomendasi Garis Sempadan Sungai pada Sungai Lawo Berdasarkan Konsep Ekohidrolik Kiri Kanan Kiri Kanan Kiri Kanan 100 meter 100 meter 50 meter 50 meter 100 – 150 meter 100 – 150 meter Garis Sempadan Sungai PP No. 26 Tahun 2008 PP No. 38 tahun 2011 Ekohidrolik MODEL PENGELOLAAN SUNGAI BERBASIS PADA KONSEP EKOHIDROLIK Kiri Kanan Kiri Kanan Kiri Kanan 100 meter 100 meter 100 meter 100 meter 150 meter 150 meter Garis Sempadan Sungai PP No. 26 Tahun 2008 Permen PU No.63PRT1993 Ekohidrolik Lampiran 8. Rekomendasi Garis Sempadan Sungai pada Sungai Lawo Berdasarkan Konsep Ekohidrolik M PENG S BERB KO EKO MODEL PENGELOLAAN SUNGAI BERBASIS PADA KONSEP EKOHIDROLIK Kiri Kanan Kiri Kanan Kiri Kanan 100 meter 100 meter 50 meter 50 meter 150 meter 150 meter Garis Sempadan Sungai PP No. 26 Tahun 2008 PP No. 38 tahun 2011 Ekohidrolik Lampiran 8. Rekomendasi Garis Sempadan Sungai pada Sungai Lawo Berdasarkan Konsep Ekohidrolik Kiri Kanan Kiri Kanan Kiri Kanan 100 meter 100 meter 50 meter 50 meter 150 meter 150 meter Garis Sempadan Sungai PP No. 26 Tahun 2008 PP No. 38 Tahun 2011 Ekohidrolik MODEL PENGELOLAAN SUNGAI BERBASIS PADA KONSEP EKOHIDROLIK Lampiran 8. Rekomendasi Garis Sempadan Sungai pada Sungai Lawo Berdasarkan Konsep Ekohidrolik MODEL PENGELOLAAN SUNGAI BERBASIS PADA KONSEP EKOHIDROLIK Kiri Kanan Kiri Kanan Kiri Kanan 100 meter 100 meter 50 meter 50 meter 150 meter 150 meter Garis Sempadan Sungai PP No. 26 Tahun 2008 PP No. 38 Tahun 2011 Ekohidrolik Lampiran 8. Rekomendasi Garis Sempadan Sungai pada Sungai Lawo Berdasarkan Konsep Ekohidrolik MODEL PENGELOLAAN SUNGAI BERBASIS PADA KONSEP EKOHIDROLIK Kiri Kanan Kiri Kanan Kiri Kanan 100 meter 100 meter 50 meter 50 meter 120 meter 120 meter Garis Sempadan Sungai PP No. 26 Tahun 2008 PP No. 38 Tahun 2011 Ekohidrolik Lampiran 8. Rekomendasi Garis Sempadan Sungai pada Sungai Lawo Berdasarkan Konsep Ekohidrolik MODEL PENGELOLAAN SUNGAI BERBASIS PADA KONSEP EKOHIDROLIK Kiri Kanan Kiri Kanan Kiri Kanan 100 meter 100 meter 50 meter 50 meter 100 meter 100 meter Garis Sempadan Sungai PP No. 26 Tahun 2008 PP No. 38 Tahun 2011 Ekohidrolik Lampiran 8. Rekomendasi Garis Sempadan Sungai pada Sungai Lawo Berdasarkan Konsep Ekohidrolik MODEL PENGELOLAAN SUNGAI BERBASIS PADA KONSEP EKOHIDROLIK Kiri Kanan Kiri Kanan Kiri Kanan 100 meter 100 meter 50 meter 50 meter 120 meter Garis Sempadan Sungai PP No. 26 Tahun 2008 PP No. 38 Tahun 2011 Ekohidrolik Lampiran 8. Rekomendasi Garis Sempadan Sungai pada Sungai Lawo Berdasarkan Konsep Ekohidrolik MODEL PENGELOLAAN SUNGAI BERBASIS PADA KONSEP EKOHIDROLIK Kiri Kanan Kiri Kanan Kiri Kanan 100 meter 100 meter 50 meter 50 meter 150 meter 150 meter Garis Sempadan Sungai PP No. 26 Tahun 2008 PP N0. 38 Tahun 2011 Ekohidrolik Lampiran 14. Penilaian Pengaruh Kegiatan Terhadap Skenario dengan Metode Bayes Lanjutan Nilai alternatif Nilai alternatif x bobot Nilai alternatif Nilai alternatif x bobot Nilai alternatif Nilai alternatif x bobot Nilai alternatif Nilai alternatif x bobot Nilai alternatif Nilai alternatif x bobot Reboisasi dan Pengkayaan Tanaman 1 0.097 1 0.043 1 0.089 1 0.299 0.528 8 Pengembangan hutan tanaman 1 0.043 2 0.178 2 0.956 1.177 3 Peningkatan produksi tanaman perkebunan dan kehutanan 2 0.178 2 0.956 1.134 4 Penanaman bibit pohon pada bantaran sungai 2 0.194 3 0.267 3 1.434 1.895 1 Program penataan struktur industri kecil dan menengah 1 0.097 1 0.043 1 0.478 0.618 7 Rehabilitasi daerah aliran sungai 3 0.897 0.897 6 Pemetaan dan penyidikan tata lingkungan dan mitigasi bencana 2 0.598 1 0.478 1.076 5 Pengembangan UKM dalam pemanfaatan sumber daya lingkungan 1 0.097 1 0.043 0.14 9 Peningkatan sarana dan prasarana sosial ekonomi masyarakat dan desa. 1 0.043 2 0.598 2 0.956 1.597 2 Nilai Alterna tif Peringkat Alternatif Kriteria Peningkatan kapasitas kelembagaan masyarakat 0.097 Insentif dana bagi masyarakat 0.043 Bantuan bibit dan penyuluhan 0.089 Pengawasan dan pemeliharaan 0.299 Peny sarana dan prasarana untuk peningkatan nilai ekonomi lahan 0.478 Lampiran 4. Muka Air Banjir di Sungai Lawo Seppang Kiri Kanan 2 th 5 th 10 th 20 th 25 th 50 th 2400 1.36 1.38 2.236 2.512 2.665 2.793 2.832 2.907 2200 1.94 4.14 2.185 2.504 2.683 2.835 2.881 2.968 2000 2.89 1.01 1.892 1.993 2.045 2.127 2.256 2.272 1200 1.27 0.34 1.398 1.398 1.568 1.663 1.742 1.766 800 1.87 0.39 3.93 4.285 4.485 4.655 4.705 4.803 400 1.09 0.7 3.04 3.442 3.652 3.829 3.882 3.961 200 0.33 1.77 2.419 2.664 2.8 2.915 2.95 3.016 0.52 1.77 2.593 2.926 3.112 3.269 3.315 3.405 Tinggi Tanggul meter m.a.b meter Sta - 1.000 2.000 3.000 4.000 5.000 6.000 500 1000 1500 2000 2500 3000

m. a.

b me te r Sta Tinggi Tanggul Kiri Tinggi Tanggul Kanan m.a.b 2 th m.a.b 5 th m.a.b 10 th m.a.b 20 th m.a.b 25 th m.a.b 50 th Lawo Kiri Kanan 2 th 5 th 10 th 20 th 25 th 50 th 6400 0.470 0.540 2.061 2.307 2.445 2.564 2.596 2.663 4400 0.210 2.360 2.916 3.227 3.4 3.547 3.59 3.675 4000 1.460 1.650 3.393 3.813 4.046 4.242 4.302 4.415 3200 0.200 2.470 3.351 3.742 3.91 4.143 4.199 4.305 2600 3.58 0.87 1.34 1.552 1.673 1.776 1.807 1.867 2400 1.360 1.380 2.236 2.512 2.665 2.793 2.832 2.907 m.a.b meter Sta Tinggi Tanggul meter 0.000 0.500 1.000 1.500 2.000 2.500 3.000 3.500 4.000 4.500 5.000 2400 3000 3600 4200 4800 5400 6000

m. a.

b me te r Sta Tinggi Tanggul Kiri Tinggi Tanggul Kanan m.a.b 2 th m.a.b 5 th m.a.b 10 th m.a.b 20 th m.a.b 25 th m.a.b 50 th Lampiran 4. Muka Air Banjir di Sungai Lawo Lanjutan Cenrana Kiri Kanan 2 th 5 th 10 th 20 th 25 th 50 th 8000 2.11 0.36 2.077 2.165 2.474 2.569 2.624 2.69 7600 0.18 0.81 1.368 1.445 1.72 1.805 1.855 1.915 7200 1.89 3.87 2.238 2.341 2.701 2.811 2.875 2.953 6800 0.11 3.98 1.852 1.964 2.351 2.471 2.541 2.626 6400 0.47 0.54 2.061 2.307 2.445 2.564 2.596 2.663 Tinggi Tanggul meter m.a.b meter Sta - 0.500 1.000 1.500 2.000 2.500 3.000 3.500 4.000 4.500 6400 6800 7200 7600 8000

m. a.

b me te r Sta Tinggi Tanggul Kiri Tinggi Tanggul Kanan m.a.b 2 th m.a.b 5 th m.a.b 10 th m.a.b 20 th m.a.b 25 th m.a.b 50 th Paowe Kiri Kanan 2 th 5 th 10 th 20 th 25 th 50 th 10200 0.42 1.1 2.45 2.564 2.967 3.091 3.162 3.249 10000 1.98 1.13 2.045 2.142 2.484 2.589 2.65 2.723 9800 0.14 1.74 3.788 3.942 4.479 4.651 4.748 4.864 9000 2.48 1.78 2.129 2.244 2.654 2.781 2.855 2.949 8600 0.4 0.27 1.813 1.892 2.17 2.255 2.305 2.365 8000 2.11 0.36 2.077 2.165 2.474 2.569 2.624 2.69 Tinggi Tanggul meter m.a.b meter Sta - 1.000 2.000 3.000 4.000 5.000 6.000 8000 8400 8800 9200 9600 10000

m. a.

b me te r Sta Tinggi Tanggul Kiri Tinggi Tanggul Kanan m.a.b 2 th m.a.b 5 th m.a.b 10 th m.a.b 20 th m.a.b 25 th m.a.b 50 th Lampiran 4. Muka Air Banjir di Sungai Lawo Lanjutan Talumae Kiri Kanan 2 th 5 th 10 th 20 th 25 th 50 th 11400 2.09 2.72 4.279 4.499 5.274 5.513 5.652 5.821 11200 1.18 1.75 2.301 2.426 2.874 3.013 3.094 3.192 10800 0.83 3.67 2.429 2.578 3.116 3.286 3.384 3.506 10600 0.2 4.08 2.255 2.351 2.689 2.792 2.852 2.925 10400 1.49 1.58 3.958 4.121 4.69 4.863 4.964 5.085 10200 0.42 1.1 2.45 2.564 2.967 3.091 3.162 3.249 Tinggi Tanggul meter m.a.b meter Sta - 1.000 2.000 3.000 4.000 5.000 6.000 7.000 10200 10400 10600 10800 11000 11200 11400

m. a.

b me te r Sta Tinggi Tanggul Kiri Tinggi Tanggul Kanan m.a.b 2 th m.a.b 5 th m.a.b 10 th m.a.b 20 th m.a.b 25 th m.a.b 50 th Ganra Kiri Kanan 2 th 5 th 10 th 20 th 25 th 50 th 15200 1.340 2.730 6.016 6.251 6.578 6.809 6.940 7.172 14600 2.740 3.300 4.303 4.558 4.917 5.171 5.317 5.583 14200 2.600 2.700 7.759 8.227 8.883 9.349 9.617 10.106 13600 4.510 4.500 6.110 6.495 7.040 7.426 7.649 8.044 13400 4.200 2.700 6.737 7.187 7.842 8.322 8.604 9.130 13200 5.100 4.621 9.132 9.638 10.346 10.845 11.001 11.655 12200 0.820 0.760 4.003 4.184 4.436 4.614 4.715 4.900 11800 1.650 1.320 3.943 4.131 4.392 4.576 4.681 4.873 11400 2.090 2.720 4.279 4.499 5.274 5.513 5.652 5.821 Tinggi Tanggul meter m.a.b meter Sta 0.000 2.000 4.000 6.000 8.000 10.000 12.000 14.000 11400 12200 13000 13800 14600 Tinggi Tanggul Kiri Tinggi Tanggul Kanan m.a.b 2 th m.a.b 5 th m.a.b 10 th m.a.b 20 th m.a.b 25 th m.a.b 50 th Lampiran 4. Muka Air Banjir di Sungai Lawo Lanjutan Bakke Kiri Kanan 2 th 5 th 10 th 20 th 25 th 50 th 16400 1.920 2.300 10.241 10.826 11.648 12.209 12.562 13.171 16200 2.490 2.320 7.768 8.218 8.852 9.299 9.557 10.028 16000 1.240 1.040 10.086 10.658 11.465 12.035 12.362 12.959 15800 0.950 1.200 7.679 8.119 8.736 9.173 9.423 9.881 15600 3.630 3.390 8.745 9.252 9.962 10.479 10.750 11.273 15400 3.200 3.070 4.554 4.815 5.181 5.440 5.588 5.860 15200 1.340 2.730 6.016 6.251 6.578 6.809 6.940 7.172 Sta m.a.b meter Tinggi Tanggul meter