2.1.1.6 Komponen Sistem Informasi Akuntansi
Sistem Informasi Akuntansi terdiri dari lima komponen berdasarkan buku Romney, Marshall B dan Paul John Steinbart, “Accounting Information
System” 2006:
1. Orang-orang yang mengoperasikan sistem tersebut dan melaksanakan
berbagai fungsi. 2.
Prosedur-prosedur, baik manual maupun yang terotomatisasi, yang dilibatkan dalam mengumpulkan, memproses, dan menyimpan data
tentang aktivitas-aktivitas organisasi. 3.
Data tentang proses-proses bisnis organisasi. 4.
Software yang dipakai untuk memproses data organisasi.
5.
Infrastruktur teknologi informasi, termasuk komputer, peralatan
pendukung peripheral device dan peralatan untuk komunikasi jaringan.
Dalam buku tersebut juga menjelaskan kelima komponen diatas secara bersama-sama memungkinkan suatu sistem informasi akuntansi memenuhi
tiga fungsi pentingnya dalam organisasi:
1. Mengumpulkan dan menyimpan data tentang aktivitas dan transaksi
yang dilaksanakan oleh organisasi, sumber daya yang dipengaruhi oleh aktivitas-aktivitas tersebut, dan para pelaku yang terlibat dalam
berbagai aktivitas tersebut, agar pihak manajemen, para pegawai, dan pihak-pihak luar yang berkepentingan dapat meninjau ulang review
hal-hal yang telah terjadi.
Universitas Sumatera Utara
2. Memproses data menjadi informasi yang dapat digunakan pihak
manajemen dalam proses pengambilan keputusan dalam aktivitas
perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan. 3.
Menyediakan kontrol yang tepat dan memadai terhadap aset organisasi, termasuk data organisasi, untuk memastikan bahwa data
tersebut tersedia saat dibutuhkan, akurat dan andal. 2.1.1.7
Fungsi Sistem Informasi Akuntansi
Penelitian yang dilakukan Novita 2011 menunjukkan hubungan lima fungsi utama dari Sistem Informasi Akuntansi. Lima fungsi utama yaitu
pengumpulan data, pemrosesan data, manajemen data, pengendalian data termasuk security dan penghasil informasi.
1. Pengumpulan data
Fungsi pengumpulan data terdiri atas memasukkan data transaski melalui formulir, mensyahkan serta memeriksa data untuk
memastikan ketepatan dan kelengkapannya. Jika data bersifat kuantitatif, data dihitung dahulu sebelum dicatat. Jika data jauh dari
lokasi pemrosesan, maka data harus ditransmisikan lebih dahulu. 2.
Pemrosesan Data Pemrosesan data terdiri atas proses pengubahan input menjadi
output. Fungsi pemrosesan data terdiri atas langkah-langkah sebagai
berikut:
Universitas Sumatera Utara
a. Pengklasifikasian atau menetapkan data berdasar kategori yang
telah ditetapkan. b.
Menyalin data ke dokumen atau media lain. c.
Mengurutkan, atau menysusn data menurut karaktersitiknya. d.
Mengelompokkan atau mengumpulkan transaski sejenis. e.
Menggabungkan atau mengkombinasikan dua atau lebih data atau arsip.
f. Melakukan penghitungan.
g. Peringkasan, atau penjumlahan data kuantitatif.
h. Membandingkan data untuk mendapatkan persamaan atau
perbedaan yang ada. 3.
Manajemen data Fungsi manajemen data terdiri atas tiga tahap, yaitu: penyimpanan,
pemutakhiran dan pemunculan kembali retrieving. Tahap penyimpanan merupakan penempatan data dalam penyimpanan atau
basis data yang disebut arsip. Pada tahap pemutakhiran, data yang tersimpan diperbaharui dan disesuaikan dengan peristiwa terbaru.
Kemudian pada tahap retrieving, data yang tersimpan diakses dan diringkas kembali untuk diproses lebih lanjut atau untuk keperluan
pembuatan laporan. Manajemen data akan menunjang pencapaian efisiensi aktivitas dalam proses menghasilkan informasi dan
Universitas Sumatera Utara
mendorong dipatuhinya kebijakan manajemen terutama mengenai informasi aktivitas dan informasi kebijakan manajemen.
4. Pengendalian data
Fungsi pengendalian data mempunyai dua tujuan dasar: 1 untuk menjaga dan menjamin keamanan aset perusahaan, termasuk data, dan
2 untuk menjamin bahwa data yang diperoleh akurat dan lengkap serta diproses dengan benar. Berbagai teknik dan prosedur dapat
dipakai untuk menyelenggarakan pengendalian dan keamanan yang memadai.
5. Penghasil informasi
Fungsi penghasil informasi ini terdiri atas tahapan pemrosesan informasi seperti penginterprestasian, pelaporan dan
pengkomunikasian informasi.
2.1.1.8 Manfaat dan Tujuan Sistem Informasi Akuntansi
Wilkinson 1993 dalam Riasetiawan 2012 menyatakan manfaat dan tujuan Sistem Informasi Akuntansi adalah sebagai berikut:
1. Pemrosesan Transaksi
Transaksi memungkinkan perusahaan melakukan operasi, menyelenggarakan arsip dan catatan yang up to date dan
mencerminkan aktivitas perusahaan. 2.
Pemrosesan Informasi
Universitas Sumatera Utara
Menyediakan informasi yang diperlukan dalam pengambilan keputusan yang dilaksanakan oleh aktivitas perusahaan.
3. Pertimbangan Perancangan Sistem Pemrosesan
Konsep perancangan sistem seharusnya mencerminkan prinsip-prinsip perusahaan.
a. Tujuan perencanaan sistem seharusnya dicapai untuk
menghasilkan kemajuan dan kemampuan sistem yang lebih besar.
b. Mempertimbangkan trade off yang memadai antara manfaat dari
tujuan perancangan. c.
Berfokus pada permintaan fungsional dari sistem. d.
Melayani berbagai macam tujuan. e.
Perancangan sistem memperhatikan keberadaan dari pengguna user sistem.
2.1.1.9 Kualitas Sistem Informasi Akuntansi
Salah satu fungsi dari Sistem Informasi Akuntansi adalah memberikan informasi yang berguna bagi manajemen atas keseluruhan
kegiatan perusahaan, informasi ini sangat dibutuhkan oleh manajemen karena dengan informasi ini dapat diketahui seluruh aktivitas perusahaan
Ompusunggu, 2002.
Universitas Sumatera Utara
Wilkison 2000 dalam Jogiyanto 2005:227 dalam Wahyuni 2013, menjelaskan bahwa Sistem Informasi Akuntansi mempunyai tiga tujuan
utama, antara lain:
1. Untuk mendukung operasi-operasi sehari-hari.
2. Untuk mendukung pengambilan keputusan manajemen.
3. Untuk memenuhi kewajiban-kewajiban yang berhubungan dengan
pertanggung jawaban.
Salah satu pelaku utama dalam penggunaan dan pengembangan Sistem Informasi Akuntansi adalah pengguna. Pengguna harus mampu
menggunakan sistem informasi yang diterapkan oleh perusahaan agar memperoleh kontribusi sesuai dengan harapan pengguna.
Suatu sistem informasi dianggap efektif apabila bisa memberikan kepuasan bagi para penggunanya. Banyak profesional sistem yang menjadikan
kriteria kepuasan pemakai ini sebagai acuan utama penyusunan sistem informasi Wahyuni, 2013
.
Kepuasan pengguna ditunjukkan oleh terpenuhinya kebutuhan pengguna dan kemudahan pengguna dalam mengoperasikan sistem informasi
sehingga kinerja sistem informasi semakin tinggi Anggarsari, 2007. Semakin efektif dan efisien kualitas sistem informasi yang dihasilkan, maka
akan semakin meningkatkan kepuasan pengguna, dan sebaliknya. Tingkat kepuasan pengguna juga akan mengacu kepada peningkatan kinerja pengguna
dan kesediaan pengguna menggunakan sistem informasi yang diterapkan.
Universitas Sumatera Utara
Perkembangan dari sistem informasi juga membutuhkan berbagai faktor pendukung, seperti partisipasi dari pengguna. Partisipasi pengguna
diharapkan mampu mendukung kesuksesan dari sistem informasi yang mencerminkan kepuasan dari para pengguna sistem informasi Anggarsari,
2008. Dalam pengembangan sistem informasi apabila pengguna diajak
berpartisipasi, maka akan membawa pengaruh yang cukup baik terhadap organisasi. Hal ini dapat terjadi karena pengguna terlibat secara langsung
dalam penggunaan sistem informasi dan pengguna juga dapat menyampaikan keinginan-keinginan mereka berkaitan dengan proses pengembangan sistem
informasi Wahyuni, 2013. Jadi dapat dikatakan partisipasi pengguna yang dibekali oleh
pelatihan dan pendidikan menjadi salah satu penunjang dalam menghadapi tantangan dan mempertahankan kelangsungan perusahaan sehingga
penerapan dan pengembangan Sistem Informasi Akuntansi merupakan langkah yang tepat yang diambil oleh suatu perusahaan yang ingin
berkembang.
2.1.2 Dukungan Manajemen Puncak Top Management Support
2.1.2.1 Pengertian Dukungan Manajemen Puncak
Dukungan manajemen puncak sangat dibutuhkan oleh setiap perusahaan yang ingin berkembang. Manajemen puncak harus mampu
Universitas Sumatera Utara