1. Jika r
hitung
positif dan
r
hitung
r
tabel
maka butir pertanyaan dinyatakan
valid. 2.
Jika r
hitung
positif dan
r
hitung
r
tabel
maka butir pertanyaan dinyatakan tidak
valid.
3.9.2 Pengujian Reliabilitas Data Uji reliabilitas menurut Riyadi 2000 dilakukan untuk mengetahui
seberapa jauh hasil pemgukuran tetap apabila dilakukan dua kali atau lebih terhadap gejala yang sama dengan menggunakan alat pengukur yang sama.
Dalam melihat reliabilitas masing-masing instrument yang digunakan, maka peneliti menggunakan koefisien cronbanch alpha, yaitu suatu instrument
dikatakan reliable jika memilki nilai cronbanch alpha lebih besar dari 0,5 atau bila r
positif
, r
hitung
r
tabel
maka butir pertanyaan valid. Nunnaly : 1967 dalam Ghozali 2005 : 42 .
3.10 Uji Asumsi
Klasik
Sebelum dilakukan pengujian hipotesis dengan menggunakan analisis regresi, maka diperlukan pengujian asumsi klasik yang meliputi uji
normalitas, uji multikolinearitas dan uji heteroskedastisitas.
3.10.1 Uji Normalitas
Menurut Erlina 2008 : 102,” tujuan uji normalitas adalah ingin mengetahui apakah dalam model regresi variabel penganggu atau residual
Universitas Sumatera Utara
memiliki distribusi normal”. Data dengan distribusi normal, yakni distribusi data dengan bentuk lonceng dan distribusi data tersebut tidak menceng ke kiri
atau menceng ke kanan.Data yang baik adalah data yang mempunyai pola seperti distribusi normal.
Pedoman pengambilan keputusan dengan uji Kolmogrov-Smirov tantang data tersebut mendekati atau merupakan distribusi normal dapat
dilihat dari : 1.
Nilai Sig. Atau signifikan atau probabilitas 0,05, maka distribusi data adalah tidak normal.
2. Nilai Sig. Atau signifikan atau probabilitas 0,05, maka distribusi
data adalah normal
3.10.2 Uji Multikolinearitas
Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi di antara variabel independen. Jika terjadi
korelasi, berarti terjadi masalah multikolinearitas. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel independen. Untuk melihat
ada atau tidaknya multikolinearitas dalam model regresi dilihat dari nilai tolerance
dan lawannya Variance Inflation Factor VIF. Batasan yang umum dipakai untuk menunjukkan adanya multikolinearitas adalah nilai
Tolerence 0,10 atau sama dengan VIF 10 Ghozali,2005:91
Universitas Sumatera Utara
3.10.3 Uji Heteroskedastisitas
Menurut Erlina 2008:106, “uji ini bertujuan untuk melihat apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variabel dari residual pengamatan
ke pengamatan lain”. Jika varians dari residual dari suatu pengamatan ke pengamatan lainnya tetap, maka disebut Homoskedastisitas. Dan jika varians
berbeda, maka disebut Heteroskedastisitas.Model regresi yang baik adalah tidak terjadi heteroskedastisitas Erlina 2007:108. Pengujian dilakukan
dengan Uji Gletser, dengan cara meregres seluruh variabel independen dengan nilai absolute residual sebagai variabel independenya. Perumusan
Hipotesis adalah : 1.
Ho : tidak ada heteroskedastisitas 2.
Ha : ada heteroskedastisitas 3.
Jika signifikan 0,05 maka Ha diterima ada heteroskedstisitas dan jika signifikan 0,05 maka H0 diterima tidak ada heteroskedstisitas.
3.11 Analisis Regresi Linier Berganda