lxxii
lxxii yang disanggupi oleh orang tua. Setelah sepakat, maka
orang tua siswa membuat pernyataan kesanggupan membayar. kemudian komite sekolah dan pihak
sekolah membuat rancangan RAPBS, setelah disahkan rancangan tersebut maka segera direalisasikan
berdasarkan dana yang ada.” Berdasarkan pendapat yang disampaikan oleh
beberapa informan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa orang tua siswa dengan SMK Negeri 6 Surakarta
terjalin dengan baik. Adanya transparasi program- program yang dilakukan oleh komite sekolah dan pihak
sekolah, maka masyarakat menanggapinya dengan positif.
2. Faktor-faktor yang Mendukung SMK Negeri 6 Surakarta dalam
Memberdayakan Sekolahnya Melalui Sistem Manajemen Mutu SMM ISO 9001:2000
Ada beberapa faktor pendorong dalam pemberdayaan SMK melalui Sistem Manajemen Mutu
SMM ISO 9001:2000 di SMK Negeri 6 Surakarta. Faktor-faktor pendorong tersebut adalah sebagai
berikut :
1 Adanya permintaan dari Dirjen Dikdasmen
Dirjen Dikdasmen menghimbau agar SMK mempunyai manajemen sekolah yang bermutu. Dan
untuk merealisasikan himbauan tersebut maka perlu diadakannya pendidikan dan pelatihan tentang
lxxiii
lxxiii manajemen sekolah. Hal ini sesuai dengan yang
diungkapkan oleh informan 5 wawancara Tanggal 14 Februari 2010 sebagai berikut :
”Untuk menanggapi himbauan dari Dirjen, pada tahun 2004 kepala sekolah mengadakan rapat internal dengan
wakasek dan guru membicarakan tentang hal itu dan hasilnya semua sepakat. Kepala sekolah menunjuk
saya agar mempelajari tentang ISO saya dibimbing tentang ISO di STM Michael pada saat itu dan kepala
sekolah ikut penataran tentang manajemen sekolah di Jakarta.”
Hal senada juga diungkapkan oleh informan 4 wawancara 20 Tanggal Februari 2010 sebagai berikut
: ”Ketika itu guru yang ditunjuk adalah Pak Rully untuk belajar tentang ISO, dan akhirnya kita berhasil
memperoleh sertifikat ISO dari PT. TUV dengan QMRnya Pak Rully sampai sekarang.”
Berdasarkan pendapat yang disampaikan oleh beberapa informan di atas, maka dapat disimpulkan
bahwa faktor pendorong dalam pelaksanaan Sistem Manajemen Mutu SMM ISO 9001:2000 di SMK
Negeri 6 Surakarta salah satunya adalah himbauan dari Dirjen Dikdasmen. Dan pada saat itu kepala
sekolah menunjuk salah satu guru untuk belajar mengenai ISO sedangkan kepala sekolah mengikuti
penataran tentang manajemen sekolah di Jakarta.
lxxiv
lxxiv
2 Adanya sumber dana
Sumber dana adalah salah satu faktor penting baik dalam mendapatkan sertifikat ISO 9001:2000
maupun dalam pelaksanaannya. Karena dalam mendapatkan sertifikat ISO 9001:2000 maupun dalam
pelaksanaannya itu membutuhkan biaya yang mahal. Hal ini sesuai dengan yang diungkapkan oleh informan
3 wawancara Tanggal 15 Februari 2010 sebagai berikut : “Kami dalam mendapatkan sertifikat ISO
9001:2000 menghabiskan dana sekitar 100 juta lebih termasuk untuk pembangunan dan pengembangan
sarana dan prasarana.” Hal senada juga diungkapkan oleh informan 1
wawancara Tanggal 11 Februari 2010 sebagai berikut : ”Memang membutuhkan biaya yang besar untuk
mendapatkan sertifikat ISO tersebut. Tetapi meskipun begitu, sekolah kami berhasil mendapatkan sertifikat
tersebut.” Berdasarkan pendapat yang disampaikan oleh
beberapa informan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa dengan adanya sumber dana yang cukup maka
SMK Negeri 6 Surakarta berhasil memperoleh sertifikat ISO 9001:2000, karena dibutuhkan biaya yang besar
dalam mendapatkan sertifikat ISO 9001:2000.
3 Adanya komitmen dan kesadaran bersama untuk meningkatkan kualitas
sekolah
lxxv
lxxv Sistem manajemen yang bermutu ini tidak
akan berjalan lancar tanpa peran kepala sekolah leader untuk mempengaruhi warga sekolah memiliki
komitmen agar mencapai visi dan misi yang sama serta kesadaran akan pentingnnya dalam meningkatkan
kualitas sekolah. Hal ini sesuai dengan yang diungkapkan oleh informan 1 wawancara Tanggal 11
Februari 2010 sebagai berikut : “pada akhir tahun 2004 kepala sekolah berinisiatif untuk menyebarkan
angket yang hasilnya 95 lebih setuju untuk menerapkan ISO 9001:2000 dan yang kurang lebih 5
tidak setuju karena mereka tidak paham.” Hal senada juga diungkapkan oleh informan 5
wawancara 14 Tanggal Februari 2010 sebagai berikut : ”Dari awal disosialisasikannya ISO tersebut pada
tahun 2004 mendapat respon yang baik sekali dari seluruh warga sekolah yang kemudian sekolah
menetapkan untuk menerapkan SMM ISO 9001:2000 tersebut.”
Berdasarkan pendapat yang disampaikan oleh beberapa informan di atas, maka dapat disimpulkan
bahwa dengan adanya komitmen dan kesadaran akan pentingnnya dalam meningkatkan kualitas sekolah
adalah faktor pendorong dalam pelaksanaan Sistem Manajemen Mutu SMM ISO 9001:2000 di SMK
Negeri 6 Surakarta.
4 Adanya SDM yang berkualitas
lxxvi
lxxvi SDM yang berkualitas dan sadar akan
pentingnya mutu serta senantiasa memiliki keinginan untuk maju adalah merupakan modal awal dalam
menerapkan SMM ISO 9001:2000. SMK Negeri 6 Surakarta bidang keahlian bisnis manajemen dan
pariwisata yang berstandar internasional memiliki SDM yang berkualitas dan keahlian sesuai dengan
bidangnya. Hal ini sesuai dengan yang diungkapkan oleh informan 6 wawancara Tanggal 19 Februari
2010 sebagai berikut : “Modal utama kita dalam mendapatkan sertifikat ISO 9001:2000 adalah SDM
yang cukup berkualitas dan berkomitmen pada visi misi sekolah.”
Hal senada juga diungkapkan oleh informan 3 wawancara 15 Tanggal Februari 2010 sebagai berikut
: ”Profesionalitas telah ditunjukkan oleh guru dalam rangka mendapatkan sertifikat ISO 9001:2000.”
Berdasarkan pendapat yang disampaikan oleh beberapa informan di atas, maka dapat disimpulkan
bahwa dengan adanya SDM berkualitas yang dimiliki oleh SMK Negeri 6 Surakarta terbukti telah
mengantarkan SMK tersebut untuk memperoleh sertifikat ISO 9001:2000.
3. Kendala yang Dihadapi SMK Negeri 6 Surakarta dalam Pemberdayaan