Pembiayaan Lingkungan sekolah Implementasi Sistem Manajemen Mutu SMM ISO 9001:2000 dalam

cvi cvi aktifTOEIC Test of English in Convesation dengan minimal standart nilai yang telah ditetapkan. Kemudian penerimaan tenaga pendidik guru melalui pengangkatan PNS dari BKD dan dapat juga melaluai GTT guru tidak tetap, mutasi. Sedangkan tenaga kependidikan seperti kepala sekolah minimal berpendidikan minimal S2. Secara kuantitas, guru di SMK Negeri 6 Surakarta dikatakan sudah mencukupi dari segi kuantitas baik dari mata pelajaran produktif, adaptif ataupun normatif. Kemudian dalam upaya meningkatkan kualitas kompetensi yang dimiliki oleh tenaga pendidik guru, sekolah memberikan fasilitas yang berupa kursus-kursus dan pelatihan diklat. Kondisi tersebut menunjukkan bahwa adanya suatu peningkatan yang terjadi, karena sistem manajemen yang digunakan SMK Negeri 6 Surakarta sebelumnya dalam hal penerimaan tenaga pendidik tidak ada persyaratan kompetensi lain yang dimiliki oleh seorang tenaga pendidik dan pihak sekolah lebih menekan biaya untuk program diklat dan kursus sehingga mengakibatkan peningkatan kualitas guru tidak merata.

e. Pembiayaan

SMK Negeri 6 Surakarta sebagai SBI InVESt memperoleh dana dari pinjaman asing Asia Development Bank ADB dan bantuan dari pemerintah kota atau pusat. Termasuk juga orang tua peserta didik melalui pembayaran Sumbangan Pengembangan Pendidikan SPP untuk kelas X dan XI sebesar Rp 120.000,- dan kelas XII Rp 100.000,- dan uang gedung bagi peserta didik baru. Dana yang diperoleh secara cvii cvii bertahap dan tersusun dalam RAPBS. Dengan adanya kondisi tersebut, maka sekolah mengalami suatu peningkatan karena sebelum menerapkan SMM ISO 9001:2000 sekolah hanya mendapat bantuan dana dari pemerintah pusat, pemerintah kota, dan sumbangan dari orang tua peserta didik.

f. Lingkungan sekolah

SMK Negeri 6 Surakarta telah melaksanakan 7 tujuh K yaitu kebersihan, keindahan, kenyamanan kerindangan, kesehatan, keamanan dan kekeluargaan yang tercermin melalui program sekolah yaitu Green School dan penyediaan fasilitas-fasilitas seperti kantin, security . Sebelum SMK Negeri 6 Surakarta berstandar internasional, sekolah kurang memperhatikan lingkungan sekolah. Kemudian keadaan kantin yang tidak layak dan sampah-sampah plastik minuman berserakan di halaman dan di ruangan kelas karena ulah dari siswa-siswa yang malas. Peningkatan terjadi sejak SMK Negeri 6 Surakarta ber- title sebagai sekolah yang berstandar internasional, sejak itu sekolah menjadi peduli terhadap lingkungan sekolah, dimulai dari tuntutan sekolah standar internasional yang harus melaksanakan program penghijauan sekolah green school . Selain itu sekolah menghimbau kantin-kantin yang ada di dalam lingkungan SMK Negeri 6 Surakarta untuk lebih menjaga kebersihan. Bagi peserta didik, adanya sanksi yang cukup berat bagi mereka yang tidak dapat disiplin dan tidak menjaga kebersihan lingkungan cviii cviii sekolah. Dikalangan tenaga pendidik juga dihimbau untuk menjaga keindahan, kebersihan dan kenyamanan sekolah dan semua warga sekolah membina rasa kekeluargaan.

g. Institusi pasangan