10
B. Kerangka Berfikir
Tantangan global yang dihadapi dunia tidak dapat dihindari baik dari sektor pemerintah maupun swasta, mau
tidak mau semua pihak dituntut untuk mempersiapkan diri untuk mampu bertahan survive dalam menghadapi kondisi
tersebut. Seiring dengan globalisasi ini, maka Bangsa Indonesia perlu meningkatkan kualitas SDM. Pendidikan
memegang peranan penting dalam proses peningkatan kualitas SDM.
Jalur pendidikan formal di Indonesia dilaksanakan dalam tiga jenjang yaitu jenjang pendidikan dasar, jenjang
pendidikan menengah, dan jenjang pendidikan tinggi. Pada jenjang pendidikan menengah ada dua jenis yaitu
pendidikan menengah umum dan pendidikan menengah kejuruan. Pendidikan menengah kejuruan atau biasa
disebut Sekolah Menengah Kejuruan SMK merupakan jenjang pendidikan yang menghasilkan tenaga kerja siap
pakai. Di era globalisasi seperti sekarang ini, SMK harus
berusaha untuk meningkatkan kualitasnya agar dapat menciptakan lulusan yang berkompeten di bidangnya.
Untuk meningkatkan kualitas pendidikan, maka sekolah hendaknya dapat memberdayakan sekolahnya secara
optimal sesuai dengan standar internasional sehingga menciptakan lulusan yang dapat bersaing di era globalisasi
seperti sekarang ini. Sistem Manajemen Mutu SMM ISO 9001:2000 yang diterapkan dalam memberdayakan sekolah
merupakan suatu langkah alternatif dalam rangka meningkatkan kualitas lulusan. Pemberdayaan sekolah
SMK terdiri dari 8 delapan komponen, yaitu : 1.
Kurikulum dan proses pembelajaran,
ii
ii
2. Organisasi dan manajemen sekolah,
3. Sarana dan prasarana,
4. Ketenagaan,
5. Pembiayaan,
6. Lingkungan sekolah,
7. Institusi pasangan,
8. Peran serta masyarakat.
Adapun faktor-faktor
yang mempengaruhi
implementasi SMM ISO 9001:2000, yaitu: a.
Faktor pendorong dalam implementasi SMM ISO 9001:2000, yaitu:
1. Adanya pemahaman yang cukup tentang Sistem Manajemen Mutu ISO
9001:2000, 2.
Adanya komitmen dari manajemen puncak dan staf, 3.
Adanya budaya kerja mutu di dalam organisasi, 4.
Terjadinya komunikasi yang baik dari seluruh komponen organisasi baik internal maupun eksternal,
5. Tersedianya dana.
b. Kendala-kendala dalam implementasi SMM ISO 9001:2000, yaitu:
1. Kurangnya komitmen,
2. Kurangnya sumber daya,
3. Kurangnya partisipasi,
4. Ketterbatasan waktu,
5. Kurangnya pemahaman,
6. Kurangnya pengawasan
iii
iii
Untuk memudahkan
penelitian, maka
digambarkan skema pemikiran sebagai berikut :
Gambar 1. Skema Kerangka Berfikir
S M
SMM Pemberdaya
an SM
K,
yait u :
1. Kurikulum dan proses
pembelajaran, 2.
Organisasi dan manajemen sekolah,
L u
F a
K e
iv
iv
BAB III METODOLOGI
Penelitian merupakan suatu aktivitas ilmiah yang harus dilakukan secara sistematis, teratur, tertib,
baik mengenai prosedurnya maupun dalam proses berpikir
tentang materinya.
Sifat ilmiah
menitikberatkan kegiatan penelitian sebagai usaha menemukan
kebenaran yang
objektif. Dalam
penelitian untuk memperoleh kebenaran dari suatu pengetahuan diperlukan tata caraprosedur tertentu.
Sebelum penelitian dilakukan perlu ditentukan terlebih dahulu metodologi penelitian yang digunakan.
Ketepatan dalam menentukan metodologi disesuaikan dengan jenis data yang akan mengantar penelitian ke
parah tujuan yang diinginkan. Menurut Sutrisno Hadi 1993:4, “Metodologi
penelitian berasal dari dua istilah methods berarti cara dan logos yang berarti ilmu yang memperbincangkan
cara-cara metode ilmiah”. Sedangkan menurut Narbuko dan Achmadi 1999:2 bahwa “Metodologi
penelitian adalah “suatu cabang ilmu pengetahuan yang membicarakan atau mempersoalkan mengenai
cara-cara melaksanakan penelitian yaitu meliputi kegiatan
mencari, mencatat,
merumuskan, menganalisa,
sampai menyusun
laporannya berdasarkan fakta-fakta atau gejala-gejala secara
alamiah”.