Tabel 17. Hasil Uji Linearitas Variabel
Linearity Deviation from Linearity
Keterangan
Regulasi Emosi Kebahagiaan
0.000 0.855
Hubungan Linier
2. Hasil Utama Penelitian a. Hubungan Regulasi Emosi dengan Kebahagiaan pada Lansia
Tujuan utama penelitian ini adalah untuk melihat apakah ada hubungan antara regulasi emosi dengan kebahagiaan pada lansia. metode analisa data yang
digunakan dalam penelitian ini adalah korelasi parsial dengan bantuan SPSS 16.0 for windows. Metode ini dipilih karena adanya kontrol terhadap variabel bebas
lainnya yaitu kesehatan. Hasil analisa data yang diperoleh menunjukkan bahwasanya hipotesis
pertama penelitian ini diterima dengan p0.05 yang menunjukkan adanya hubungan antara regulasi emosi dengan kebahagiaan pada lansia dengan
mengendalikan status kesehatan. Adapun koefisien korelasi r yang diperoleh adalah sebesar 0.540 yang menunjukkan hubungan yang positif, artinya semakin
tinggi regulasi emosi seseorang maka semakin tinggi kebahagiaannya dan sebaliknya, semakin rendah regulasi emosi seseorang maka semakin rendah pula
kebahagiannya. Nilai koefisien korelasi yang diperoleh yaitu sebesar 0.540, sehingga dapat
ditafsirkan bahwasanya hubungan antara regulasi emosi dengan kebahagiaan berada dalam kategori sedang Sugiyono, 2012. Koefesien determinasi R
diperoleh sebesar 0.291. Hal ini menunjukkan regulasi emosi memberikan
Universitas Sumatera Utara
sumbangan sebesar 29.1 terhadap kebahagiaan, sedangkan sisanya yang sebesar 70.9 disebabkan oleh faktor-faktor lain.
b. Hubungan antara Regulasi Emosi dengan Masing-Masing Komponen Kebahagiaan
1. Hubungan antara regulasi emosi dengan komponen kognitif Pengolahan data variabel regulasi emosi dengan data komponen
kognitif menggunakan korelasi parsial. Hasil yang diperoleh adalah koefisien korelasi r sebesar 0.420 dan 0.000 pada nilai signifikansinya.
Karena nilai signifikansi 0.000 kurang dari 0.05 maka Ho ditolak dan H1 diterima, artinya bahwa ada hubungan secara signifikan antara regulasi
emosi dengan komponen kognitif dengan mengendalikan status kesehatan. Koefesien determinasi R diperoleh sebesar 0.18. Hal ini menunjukkan
regulasi emosi memberikan sumbangan sebesar 18 terhadap komponen kognitif, sedangkan sisanya yang sebesar 82 disebabkan oleh faktor-faktor
lain. 2. Hubungan antara regulasi emosi dengan komponen afektif
Pengolahan data variabel regulasi emosi dengan data komponen afektif menggunakan korelasi parsial. Hasil yang diperoleh adalah koefisien
korelasi r sebesar 0.520 dan 0.000 pada nilai signifikansinya. Karena nilai signifikansi 0.000 kurang dari 0.05 maka Ho ditolak dan H1 diterima,
artinya bahwa ada hubungan secara signifikan antara regulasi emosi dengan komponen afektif dengan mengendalikan status kesehatan. Hal ini
Universitas Sumatera Utara
menunjukkan regulasi emosi memberikan sumbangan sebesar 0.27 terhadap komponen afektif, sedangkan sisanya yang sebesar 73
disebabkan oleh faktor-faktor lain.
3. Kategorisasi Data Penelitian