Kategorisasi Data Penelitian HASIL PENELITIAN 1. Hasil Uji Asumsi

menunjukkan regulasi emosi memberikan sumbangan sebesar 0.27 terhadap komponen afektif, sedangkan sisanya yang sebesar 73 disebabkan oleh faktor-faktor lain.

3. Kategorisasi Data Penelitian

Data penelitian dapat dikelompokkan berdasarkan pada kriteria kategorisasi. Kategorisasi ini berdasarkan asumsi bahwa skor subjek penelitian dalam populasinya terdistribusi secara normal. Kategorisasi yang digunakan pada kedua skor skala adalah ketegorisasi jenjang, yaitu menempatkan subjek kedalam kelompok-kelompok yang terpisah secara berjenjang berdasarkan norma kategorisasi Azwar, 1999. Ada 3 kategori yang digunakan pada kedua skor skala yaitu tinggi, sedang dan rendah.

a. Kategorisasi Skor Regulasi Emosi

Sebelum melakukan pengkategorian terhadap skor regulasi emosi, terlebih dahulu dibahas deskripsi umum data penelitian regulasi emosi pada lansia. Deskripsi data penelitian regulasi emosi dapat dilihat pada tabel di bawah ini. Tabel 18. Deskripsi Skor Empirik dan Hipotetik Variabel Regulasi Emosi N Min. Maks. Rata-Rata SD Nilai empirik 94 85 141 114.44 11.065 Nilai hipotetik 94 30 150 90 20 Dari tabel 18 diatas, diperoleh nilai rata-rata empirik regulasi emosi sebesar 114.44 dengan standar deviasi empirik sebesar 11.065 dan nilai rata-rata hipotetik sebesar 90 dengan standar deviasi 20. Jika nilai rata-rata empirik dan hipotetik Universitas Sumatera Utara dibandingkan, maka diperoleh nilai rata-rata empirik lebih besar daripada nilai rata-rata hipotetik dengan selisih sebesar 24.44. Hasil ini menunjukkan bahwa subjek penelitian memiliki regulasi emosi yang lebih tinggi daripada yang diperkirakan alat ukur. Adapun nilai rata-rata hipotetik regulasi emosi adalah sebesar 90 dengan standar deviasi sebesar 20. Sehingga kategorisasi yang diperoleh adalah sebagai berikut : Tabel 19. Kategorisasi Data Variabel Regulasi Emosi Variabel Jenjang Kategorisasi Rentang nilai Kategori N Ragulasi Emosi x µ-SD x 70 Rendah µ- SD ≤ x µ+SD 70 ≤ x 110 Sedang 28 29.79 x ≥ µ+SD x ≥ 110 Tinggi 66 70,21 Berdasarkan tabel 19, dapat diketahui bahwa subjek penelitian yang memiliki regulasi emosi kategori tinggi sebesar 70.21. kemudian diikuti dengan regulasi emosi kategori sedang sebesar 29.79 dan tidak ada subjek penelitian yang memiliki regulasi emosi kategori rendah. Subjek penelitian ini diambil dari perkumpulan arisan pensiunan, puskesmas lansia Tanjung, pengajian Perwiras dan Nurhidayah. Sebagian besar lansia berasal dari pengajian, oleh karena itu data menunjukkan bahwasanya regulasi emosi lansia pada penelitian ini cenderung tinggi, karena ada faktor lainnya yang ikut mempengaruhi regulasi emosi mereka yaitu religiusitas. Jadi, dapat disimpulkan secara umum bahwa tingkat regulasi emosi pada lansia berada pada kategori tinggi. Universitas Sumatera Utara

b. Kategorisasi Skor Kebahagiaan

Sebelum melakukan pengkategorian terhadap data penelitian, terlebih dahulu dibahas deskripsi umum data penelitian Kebahagiaan. Deskripsi data penelitian Kebahagiaan dapat dilihat pada tabel di bawah ini. Tabel 20. Deskripsi Skor Empirik dan Hipotetik Variabel Kebahagiaan N Min. Maks. Rata-Rata SD Nilai empirik 94 76 112 95.19 8.062 Nilai hipotetik 94 23 115 69 15.33 Dari tabel 20 diatas, maka diperoleh nilai rata-rata empirik kebahagiaan sebesar 95.19 dengan standar deviasi sebesar 8.062 dan nilai rata-rata hipotetik sebesar 69 dengan standar deviasi sebesar 15.33. Jika nilai rata-rata empirik dan hipotetik dibandingkan, maka diperoleh nilai rata-rata empirik lebih besar daripada nilai rata-rata hipotetik dengan selisih sebesar 26.19. Hasil ini menunjukkan bahwa subjek penelitian memiliki kebahagiaan yang lebih tinggi daripada yang diperkirakan alat ukur. Adapun nilai rata-rata hipotetik kebahagiaan adalah sebesar 69 dengan standar deviasi sebesar 15.33. Sehingga kategorisasi yang diperoleh adalah sebagai berikut : Tabel 21. Kategorisasi Data Kebahagiaan Variabel Jenjang Kategorisasi Rentang Nilai Kebahagiaan Kategori N Kebahagiaan x µ-SD x 54 Rendah µ- SD ≤ x µ+SD 54 ≤ x 84 Sedang 9 9.57 x ≥ µ+SD x ≥ 84 Tinggi 85 90.43 Berdasarkan tabel 21 dapat diketahui bahwa subjek penelitian yang memiliki kebahagiaan kategori tinggi sebesar 90.43. kemudiaan diikuti dengan Universitas Sumatera Utara kebahagiaan kategori sedang sebesar 9.57, dan tidak ada subjek penelitian yang memiliki kebahagiaan kategori rendah. Subjek penelitian ini diambil dari perkumpulan arisan pensiunan, puskesmas lansia Tanjung, pengajian Perwiras dan Nurhidayah. Sebagian besar lansia yang ada didalam penelitian ini mengikuti aktivitas sosial seperti pengajian dan arisan pensiunan, hal inilah yang mungkin menjadi salah satu faktor yang ikut meningkatkan kebahagiaan pada lansia, dikarenakan Hurlock 1999 mengatakan bahwa orang akan merasa bahagia jika memiliki hubungan sosial dengan seseorang di luar lingkungannya, ketimbang apabila hubungan sosial mereka terbatas pada anggota keluarga. Jadi, dapat disimpulkan secara umum bahwa tingkat kebahagiaan pada lansia berada pada kategori tinggi. C. Hasil Tambahan Penelitian Perbedaan Kebahagiaan ditinjau dari Status Perkawinan, Tingkat Pendidikan, Status Kesehatan, Status Pekerjaan,