81
BAB IV ANALISA PERANCANGAN
4.1 Analisa BentukGubahan
Analisa Bentuk merupakan suatu penyesuaian bangunan terhadap bentuk site maupun karakteristik arsitektur sekitar dengan mengedepankan
estetika, fungsional, serta visionary sehingga menghasilkan bentukan yang menarik dan tidak lekang oleh perkembangan zaman, selain itu bentuk terdiri
atas elemn warna, ukuran, bentuk, orientasi, tekstur, serta massa. Berdasarkan tema yang dipilih yaitu Arsitektur Hijau maka bentukan
dasar massa yang dipilih ialah setengah lingkaran yang diawali dari bentuk
persegi, bentuk ini cukup efisien dalam mengedepankan orientasi view, pemanfaatan cahaya matahari, adaptasi terhadap bentuk site perancangan yang
dikarenakan oleh lokasi site yang bersebelahan dengan danau dan jalur pedestrian TOD maka orientasi view di hadapkan pada dua titik ini serta
bangunan ikut menghadaptasi terhadap bentuk site perancangan yang melengkung.
Berikut ini merupakan prinsip arsitektur hijau yang diterapkan pada bentukan bangunan :
No Prinsip Arsitektur Hijau
Penerapan Prinsip Arsitektur Hijau
Bangunan Teknologi yang
diterapkan
1. Mengurangimeminimalisir
penggunaan energy atau pemanfaatan
energi matahari
Menerapkan konsep
photovoltaic yang di konversi menjadi energi
listrik pada bangunan Panel Surya
2. Pengolahan Air agar
dapat digunakan kembali Penggunaan
sistem IPAL untuk pengelolaan
air pada bangunan IPAL
4.17 Tabel Bentuk Dasar Bangunan Sumber : Olah data pribadi
Universitas Sumatera Utara
82 3.
Memberikan kenyamanan thermalpenghawaan alami
Menerapkan penghawaan alami pada
area public seperti area koridor dan lobby
Memperbanyak bukaanJendela
4. Penerangan alami pada
bangunan Menggunakan
konsep skylight pada bangunan
Skylight pada Rooftop
5. Penggunaan atap rumput
atau green roof Bertujuan
sebagai perantara penyerapan
air hujan untuk di kelola kembali dan mereduksi
thermal yang berasal dari matahari menuju
bangunan Green Roof
pada tiap kantilever dan
Rooftop
6. Mengadaptasi
pada lingkungan alam di sekitar
Menjaga kondisi
eksisting sekitar yaitu danau.
7. Memanfaatkan
kondisi lahan
dengan sebaik-
baiknya Mengadaptasi bentukan
bangunan terhadap site
Bentukan site
melengkung maka
bentuk bangunan
mengadaptasi terhadap
area ini
Merupakan jalur
penghubung antara jalur
pedestrian TOD
dengan Bangunan
perancangan, dan
Pedestrian luar
maka bangunan
perancangan di bagi atas
dua massa
Orientasi bangunan perlu di hadapkan menuju area pergerakan aktivitas manusia pada jalur transit pedestrian
TOD yang merupakan pusat atau Backbone wilayah ini. Area ini merupakan area pintu masuk
maka orientasi bangunan perlu di hadapkan menuju area ini sebagai
point utama pada bangunan.
Gambar 4.1 Gambar Analisis Orientasi Lahan Sumber : Hasil Olah Data Pribadi
Universitas Sumatera Utara
83
Berdasarkan skema analisa diatas maka orientasi bangunan perancangan di desain mengahadap tiga titik utama yaitu diantaranya area
entrance pintu masuk, jalur transit pedestrian TOD, dan area pinggir danau.
Fungsi bangunan perancangan merupakan gelanggang remaja dimana dibagi atas dua fungsi yaitu seni dan dan olahraga, maka demi mendukung kegiatan
berjalan optimal maka massa bangunan perancangan di bagi atas dua massa dan dihubungi oleh jalur penghubung pedestrian yang berfungsi sebagai
penghubung antara bangunan perancangan dengan jalur transit pedestrian TOD.
Universitas Sumatera Utara
84
4.2 Analisa Lokasi Perancangan