70
3.4.4 Studi Banding Tema Sejenis 2.4.5.1 Perpustakaan Universitas Indonesia
Model bangunan menghadirkan bangunan masa depan dengan mengambil sisi danau sebagai orientasi perancangan. Penggunaan bukit buatan sebagai potensi
pemanfaatan atap untuk fungsi penghijauan. Sedangkan pencahayaan alam dilakukan melalui beberapa skylight. Di balik gundukan rerumputan hijau terdapat 5 bangunan
tinggi yang menjulang hingga beberapa ratus meter berisikan ruangan-ruangan kosong yang disiapkan sebagai ruang utama perpustakaan UI. Di punggung bukit
bangunan di timbun tanah dan ditanami rerumputan yang berguna sebagai pendingin suhu ruangan yang ada didalamnya, hingga dapat mereduksi fungsi alat pendingin
udara sampai 15 persen. Di antara punggung rerumputan itu terdapat jaringan- jaringan selokan yang di sampingnya terdapat kaca tebal bening selebar 50
sentimeter. Selokan itu untuk mengalirkan air hujan ke tanah resapan, sedangkan fungsi kaca sebagai sistem pencahayaan.
Gambar 2.18 Bangunan Perpustakaan Universitas Indonesia
Universitas Sumatera Utara
71
Interior bangunannya didesain terbuka dan menyambung antara satu ruang dan ruang yang lain melalui sistem void. Dengan begitu, penggunaan sirkulasi udara
alam menjadi maksimal. Penggunaan energi matahari dilakukan melalui solar cell yang dipasang di atap bangunan.Guna memenuhi standar ramah lingkungan,
bangunan juga dilengkapi sistem pengolahan limbah. Karena itu, air buangan toilet dapat digunakan untuk menyiram di punggung bangunan. Dengan diproses terlebih
dahulu melalui pengolahan limbah atau sewage treatment plant STP.
Gambar 2.19 Perpustakaan UI Dengan Aplikasi Atap Green Roof
Universitas Sumatera Utara
72
Terdiri delapan lantai, Luas bangunan: 30.000m2 atau 3 hektar lantai dasar berisi pusat kegiatan dan bisnis mahasiswa yang terdiri toko buku, toko cenderamata,
ruang internet, serta ruang musik dan TV. Ada juga restoran dan kafe, pusat kebugaran, ruang pertemuan, ruang pameran, dan bank. Lantai 2 hingga 6 akan
dilengkapi fasilitas seperti ruang tamu, ruang pelayanan umum dan koleksi, ruang baca, ruang teknologi informasi, serta unit pelayanan teknis. Lantai 7 terdapat ruang
sidang dan ruang diskusi. Gedung perpustakaan juga dilengkapi plaza dan ruang pertemuan yang menjorok ke danau. Gedung menggunakan panel surya sebagai
sumber energinya. Keunikan yang lain, nanti akan terdapat berbagai huruf aksara dari seluruh dunia yang akan ditulis di kaca gedung sebagai dinding.
Gambar 2.20 Site Plan Perpustakan UI
Universitas Sumatera Utara
73
2.4.5.2 Gedung Teknologi Gas
Salah satu bangunan yang memperoleh peringkat silver oleh GBCI adalah bangunan Gedung Teknologi Gas yang berfungsi sebagai laboratorium dan kantor
milik Pusat Penelitian dan Pengembangan Teknologi Minyak dan Gas Bumi PPPTMGB Lemigas. Gedung ini merupakan gedung pemerintah pertama yang
berhasil mendapatkan sertifikasi bangunan hijau kategori silver. Fokus gedung yang berada di Jalan Ciledug Raya Kav 109 Cipulir, Kebayoran Lama, ini adalah mampu
menghemat energi sampai 30 persen, menghemat air sampai 30 - 50 persen, serta menghemat biaya operasional 50 - 90 persen
Adapun untuk mengurangi penggunaan lampu di ruangan, gedung ini memakai curtain wall pada dindingnya. Sebaliknya, untuk mengurangi penyerapan
panas, gedung ini dilengkapi roof garden di lantai atap. Lobby dan koridor juga telah dilengkapi desain louver sebagai sirkulasi udara.
Dari enam kriteria hijau yang ditetapkan GBCI sebagaimana pada gambar tabel di atas, gedung Laboratorium Teknologi Gas di Jalan Ciledug Raya Kav 109
Cipulir, Kebayoran Lama, ini menerapkan beberapa kategori dan berhasil meraih kategori silver tersebut.Fokus gedung ini adalah pemilihan elemen yang
memperhatikan efek perusakan lingkungan, terutama lapisan ozon dan polusi, studi
Gambar 2.21 Gedung Teknologi Gas
Universitas Sumatera Utara
74
indikasi energi melalui desain selimut bangunan, dan mengurangi ketergantungan listrik.Gedung ini juga dikonsep memadukan sistem aktif dan sistem pasif. Sistem
aktif pada gedung ini adalah teknologi photovoltaic, HVAC, penerangan buatan, sensor dan monitor.Sistem pasifnya adalah dengan adanya dinding insulasi bangunan
bernuansa hijau, penangkal sinar matahari dengan louvre, cat akrab lingkungan, dan cermin reflektor.
Universitas Sumatera Utara
1
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Menurut Peraturan Pemerintah Republik Indonesia nomor 22 tahun 1973 tentang perluasan daerah Kotamadya Medan, menjelaskan bahwa Wilayah
Kotamadya Medan diperluas dengan memasukkan sebagian wilayah Kabupaten Deli Serdang, yaitu kecamatan Medan Tuntungan meliputi Kwala Bekala didalamnya.
Kota Mandiri Kwala Bekala yang terletak pada kecamatan Medan Tuntungan merupakan proyek pengembangan oleh P.T Propenas Nusa Dua yang telah menjadi
rancangan masterplan cikal bakal kota baru Kota Mandiri Kwala Bekala. Perancangan masterplan oleh Propenas ini merupakan proyek perancangan given
telah ada dan kemudian di desain kembali di dalam Studio Perancangan Arsitektur VI.
Wilayah pengembangan Kota Mandiri Kwala Bekala memiliki luas sekitar 101 Ha dengan titik-titik utama diantaranya Pusat Pasar Lau Cih, Terminal tipe A,
Stasiun Kereta Api, serta kampus dua Universitas Sumatra Utara yang merupakan generator aktivitas atau penggerak wilayah ini untuk berkembang. Pada dasarnya
untuk mendukung keberlangsungan wilayah Kota Mandiri agar terus berkembang menjadi kota yang produktif, maka dibutuhkan aspek-aspek penunjang seperti
kegiatan perekonomian, bisnis, kegiatan yang bersifat pendidikan, maupun jasa. Sehingga pembangunan wilayah Kota Mandiri Kwala Bekala dapat berkembang
secara maksimal dan menjadikan kawasan ini sebagai kawasan Transit Oriented Development TOD yang merupakan salah satu proyek rencana tata ruang wilayah
Kota Mebidang-ro. Transit Oriented Development
TOD merupakan sebuah pendekatan pengembangan kota yang bertujuan untuk mengurangi angka penggunaan transportasi
pribadi dan mengubah pola pikir masyarakat untuk beralih kepada penggunaan
Universitas Sumatera Utara