Penelitian Terdahulu Pengaruh Inflasi, Suku Bunga, dan Nilai Tukar Rupiah terhadap Return Saham Perusahaan Perkebunan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

19 harga mata uang ditentukan berdasarkan mekanisme pasar interaksi permintaan dan penawaran. 2. Mekanisme Penetapan Pemerintah. Jika nilai tukar mata uang suatu negara ditetapkan oleh pemerintah, maka negara tersebut menganut nilai tukar kurs tetap fixed exchange rate. Kelebihan dari sistem ini adalah adanya kepastian nilai tukar yang dapat meningkatkan ekspektasi. Tetapi kelemahannya adalah kurs yang berlaku tidak selalu menggambarkan tingkat kelangkaan sebenarnya. Tetapi ada juga negara yang membiarkan nilai tukar mata uangnya berdasarkan mekanisme pasar, yang jika pergerakan nilai tukar mata uangnya melampaui batas, pemerintah melakukan intervensi. Negara yang menempuh cara demikian dikatakan menganut sistem nilai tukar mengambang terkendali managed floating exchange rate.

2.2 Penelitian Terdahulu

Penelitian terdahulu yang relevan dengan penelitian ini adalah: 1. Suyanto 2007 melakukan penelitian dengan judul Analisis Pengaruh Nilai Tukar Uang, Suku Bunga dan Inflasi terhadap Return Saham Sektor Properti yang Tercatat di Bursa Efek Jakarta Tahun 2001–2005. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif. Populasi dari penelitian adalah seluruh perusahaan yang go public disektor properti yang terdaftar di BEJ Bursa Efek Jakarta selama periode penelitian 2001–2005. Pemilihan sampel menggunakan metode purposive sampling, dengan jumlah 21 perusahaan selama periode Januari tahun 2001 sd Desember 2005. Berdasarkan hasil analisis disimpulkan bahwa nilai tukar uang berpengaruh negatif terhadap return saham, suku bunga berpengaruh negatif terhadap return saham, dan inflasi berpengaruh positif terhadap return saham. Universitas Sumatera Utara 20 2. Nasir dan Mirza 2010 melakukan penelitian dengan judul Pengaruh Nilai Kurs, Inflasi, Suku Bunga Deposito dan Volume Perdagangan Saham Terhadap Return Saham pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh nilai kurs, inflasi, suku bunga deposito, dan volume perdagangan saham terhadap return saham pada perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2006-2008. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan metode purposive sampling, sehingga dari 28 perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama periode penelitian, hanya ada 20 perusahaan yang memenuhi syarat untuk dijadikan sampel. Teknik analisis data yang digunakan adalah Regresi Linear Berganda. Hasil penelitian menunjukkan nilai kurs tidak berpengaruh signifikan terhadap return saham pada perusahaan perbankan sedangkan tingkat inflasi, suku bunga deposito dan trading volume activity berpengaruh signifikan terhadap return saham pada perusahaan perbankan. 3. Yaya dan Shittu 2010 melakukan penelitian dengan judul On the impact of inflation and exchange rate on conditional stock market volatility: a re-assessment. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dampak dari inflasi dan nilai tukar pada volatilitas pasar saham bersyarat. Teknik analisis data yang digunakan adalah nonlinear spesifikasi model QGARCH. Hasil penelitian menunjukkan adanya Universitas Sumatera Utara 21 hubungan yang signifikan dari inflasi dan nilai tukar pada volatilitas pasar saham bersyarat. 4. Faoriko 2013 melakukan penelitian dengan judul Pengaruh Inflasi, Suku Bunga dan Nilai Tukar Rupiah, Terhadap Return Saham di Bursa Efek Indonesia. Penelitian ini merupakan jenis penelitian asosiatif dengan hubungan kausal dimana terdapat variabel bebas dan terikat. Sampel dalam penelitian ini adalah perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia BEI periode 2008-2010. Pemilihan sampel menggunakan metode purposive sampling, dengan jumlah 140 seratus empat puluh perusahaan selama periode 2008-2010. Teknik analisis data menggunakan analisis regresi linier sederhana dan analisis regresi berganda. Berdasarkan hasil analisis statistik dapat disimpulkan bahwa Inflasi berpengaruh negatif dan signifikan terhadap return saham, suku bunga berpengaruh negatif dan signifikan terhadap return saham, nilai tukar rupiah tidak berpengaruh negatif dan signifikan terhadap return saham, dan inflasi, suku bunga dan nilai tukar rupiah secara simultan berpengaruh signifikan terhadap return saham. 5. Purnomo dan Widyawati 2013 melakukan penelitian dengan judul Pengaruh Nilai Tukar, Suku Bunga, dan Inflasi terhadap Return Saham pada Perusahaan Properti di Bursa Efek Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh nilai tukar uang, suku bunga, dan inflasi baik secara simultan maupun parsial terhadap return saham pada perusahaan properti yang tercatat di Bursa Efek Indonesia. Sampel Universitas Sumatera Utara 22 dalam penelitian ini adalah 6 perusahaan properti di Bursa Efek Indonesia tahun 2009 sampai 2012. Teknik analisis yang digunakan analisis regresi linear berganda yang diuji dengan uji F dan uji t. Berdasarkan hasil uji F diketahui bahwa nilai tukar, suku bunga, dan inflasi secara simultan berpengaruh terhadap return saham. Berdasarkan hasil uji t diketahui bahwa suku bunga secara parsial berpengaruh terhadap return saham, sedangkan nilai tukar dan inflasi secara parsial tidak berpengaruh terhadap return saham. Dari hasil uji t juga dapat diketahui bahwa pengaruh dominan terhadap return saham ditunjukkan oleh variabel suku bunga. 6. Mahilo dan Parengkuan 2015 melakukan penelitian dengan judul Dampak Risiko Suku Bunga, Inflasi, dan Kurs Terhadap Return Saham Perusahaan Makanan dan Minuman yang Go Public di Bursa Efek Indonesia. Penelitian bertujuan untuk mengetahui dampak risiko suku bunga, inflasi, dan kurs terhadap return saham perusahaan makanan dan minuman yang go public di Bursa Efek Indonesia periode penelitian 2010-2014. Jenis penelitian adalah penelitian asosiatif dengan menggunakan teknik Regresi Linear Berganda. Teknik pemilihan sampel adalah purposive sampling dan diperoleh 17 perusahaan sebagai sampel penelitian. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa risiko suku bunga, inflasi, dan kurs tidak berpengaruh signifikan terhadap return saham. Secara singkat penelitian terdahulu dapat dilihat pada tabel berikut: Universitas Sumatera Utara 23 Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu No. Nama Peneliti Tahun Judul Penelitian Hasil Penelitian 1. Suyanto 2007 Analisis Pengaruh Nilai Tukar Uang, Suku Bunga dan Inflasi terhadap Return Saham Sektor Properti yang Tercatat di Bursa Efek Jakarta Tahun 2001–2005. Nilai tukar uang berpengaruh negatif terhadap return saham, suku bunga berpengaruh negatif terhadap return saham, dan inflasi berpengaruh positif terhadap return saham. 2. Nasir dan Mirza 2010 Pengaruh Nilai Kurs, Inflasi, Suku Bunga Deposito dan Volume Perdagangan Saham Terhadap Return Saham pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Nilai kurs tidak berpengaruh signifikan terhadap return saham pada perusahaan perbankan sedangkan tingkat inflasi, suku bunga deposito dan trading volume activity berpengaruh signifikan terhadap return saham pada perusahaan perbankan. 3. Yaya dan Shittu 2010 On the impact of inflation and exchange rate on conditional stock market volatility: a re- assessment. Hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan yang signifikan dari inflasi dan nilai tukar pada volatilitas pasar saham bersyarat. 4. Faoriko 2013 Pengaruh Inflasi, Suku Bunga dan Nilai Tukar Rupiah, Terhadap Return Saham di Bursa Efek Indonesia. Inflasi berpengaruh negatif dan signifikan terhadap return saham, suku bunga berpengaruh negatif dan signifikan terhadap return saham, nilai tukar rupiah tidak berpengaruh negatif dan signifikan terhadap return saham, dan inflasi, suku bunga dan nilai tukar rupiah secara simultan berpengaruh signifikan Universitas Sumatera Utara 24 terhadap return saham. 5. Purnomo dan Widyawati 2013 Pengaruh Nilai Tukar, Suku Bunga, dan Inflasi terhadap Return Saham pada Perusahaan Properti di Bursa Efek Indonesia. Berdasarkan hasil uji t diketahui bahwa nilai tukar secara parsial tidak berpengaruh terhadap return saham, inflasi secara parsial tidak berpengaruh terhadap return saham, suku bunga secara parsial berpengaruh dominan terhadap return saham. Berdasarkan hasil uji F diketahui bahwa nilai tukar, suku bunga, dan inflasi secara simultan berpengaruh terhadap return saham. 6. Mahilo dan Parengkuan 2015 Dampak Risiko Suku Bunga, Inflasi, dan Kurs Terhadap Return Saham Perusahaan Makanan dan Minuman yang Go Public di Bursa Efek Indonesia. Risiko suku bunga, inflasi, dan kurs secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap return saham.

2.3 Kerangka Konseptual