53 Hasil uji Durbin Watson menunjukkan nilai sebesar 1,498. Sesuai
dengan ketentuan pengambilan keputusan dengan Durbin Watson dimana jika angka D-W diantara -2 sampai +2, berarti tidak ada autokorelasi.
Maka dari hasil uji Durbin Watson di atas dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat autokorelasi.
4.4 Hasil Regresi Linear Berganda
Regresi linier berganda merupakan suatu persamaan yang menggambarkan hubungan antara dua atau lebih variabel independen dengan
satu variabel dependen. Regresi linier berganda diterapkan pada penelitian ini untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh antara variabel bebas inflasi,
suku bunga, dan nilai tukar rupiah terhadap variabel terikat return saham, serta mengetahui besar pengaruhnya. Hasil analisis regresi linear pada
penelitian ini dapat dilihat pada tabel dibawah ini: Tabel 4.5
Hasil Regresi Linear Berganda
Coefficients
a
Model Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
T Sig.
B Std. Error
Beta
1 Constant
-,134 ,393
-,340 ,736
INFLASI ,265
5,331 ,010
,050 ,961
SB 38,062
15,918 1,007
2,391 ,022
NTRp ,000
,000 -1,228
-3,179 ,003
a. Dependent Variable: RS
Dari tabel hasil analisis regresi linear berganda diatas diperoleh persamaan berikut:
Universitas Sumatera Utara
54 RETURN SAHAM = -0,134 + 0,265 INFLASI + 38,062 SUKU
BUNGA + 0,000 NILAI TUKAR + e Berdasarkan model regresi diatas dapat dijelaskan bahwa:
1. Konstanta a sebesar -0,134 menyatakan bahwa jika variabel independen
inflasi, suku bunga, dan nilai tukar rupiah dianggap konstan, maka rata- rata return saham adalah sebesar -0,134.
2. Koefisien regresi b
1
sebesar 0,265 menyatakan bahwa jika variabel independen inflasi X
1
meningkat satu satuan maka akan akan menaikkan return saham sebesar 0,265.
3. Koefisien regresi b
2
sebesar 38,062 menyatakan bahwa jika variabel independen suku bunga X
2
meningkat satu satuan maka akan akan menaikkan return saham sebesar 38,062.
4. Koefisien regresi b
3
sebesar 0,000 menyatakan bahwa jika variabel independen nikai tukar X
2
meningkat satu satuan maka akan akan menaikkan return saham sebesar 0,000.
4.5 Hasil Uji Hipotesis
1. Uji Parsial uji t
Uji t bertujuan untuk mengetahui apakah suatu variabel independen secara parsial berpengaruh nyata atau tidak terhadap variabel dependen.
Hasil uji t dapat dilihat pada tabel dan hasil perhitungan dengan rumus dibawah ini:
Universitas Sumatera Utara
55 Tabel 4.6
Hasil Uji t
Coefficients
a
Model T
Sig.
1 Constant
-,340 ,736
INFLASI ,050
,961 SB
2,391 ,022
NTRp -3,179
,003 a. Dependent Variable: RS
Dari tabel output SPSS hasil uji parsial dengan membandingkan t hitung dan t tabel:
1 Berdasarkan uji parsial t antara variabel independen inflasi
terhadap return saham dengan nilai t hitung 0,050 sedangkan t tabel adalah sebesar 2,02809 dan nilai sig 0,961. Karena nilai t
hitung t tabel dan nilai sig 0,05, maka hipotesis pertama ditolak dan H0 diterima yang berarti bahwa inflasi secara parsial tidak
berpengaruh terhadap return saham. 2
Berdasarkan uji parsial t antara variabel independen suku bunga terhadap return saham dengan nilai t hitung 2,391
sedangkan t tabel adalah sebesar 2,02809 dan nilai sig 0,022. Karena nilai t
hitung t tabel nilai sig 0,05, maka hipotesis kedua diterima dan H0 ditolak yang berarti bahwa suku bunga secara parsial
berpengaruh signifikan terhadap return saham. 3
Berdasarkan uji parsial t antara variabel independen nilai tukar rupiah terhadap return saham dengan nilai t hitung -3,179
Universitas Sumatera Utara
56 sedangkan t tabel adalah sebesar 2,02809 dan nilai sig 0,003.
Karena nilai t hitung t tabel, maka Hipotesis ketiga diterima dan H0 ditolak yang berarti bahwa nilai tukar rupiah secara parsial
berpengaruh signifikan terhadap return saham. 2.
Uji Simultan uji F Uji F-statistik digunakan untuk menguji besarnya pengaruh dari
seluruh variabel independen secara bersama-sama simultan terhadap variabel dependen. Hasil uji F dapat dilihat pada tabel dan hasil
perhitungan dengan rumus dibawah ini: Tabel 4.7
Hasil Uji F
ANOVA
a
Model Sum of Squares
df Mean Square
F Sig.
1 Regression
,745 3
,248 3,676
,021
b
Residual 2,432
36 ,068
Total 3,177
39 a. Dependent Variable: RS
b. Predictors: Constant, NTRp, INFLASI, SB
Uji F dilakukan untuk menguji hipotesis ke empat Inflasi, Suku Bunga, dan Nilai Tukar Rupiah berpengaruh secara simultan terhadap
Return Saham pada perusahaan perkebunan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2012-2015. Dari hasil perhitungan uji F, nilai F
hitung adalah 3,676 dan nilai F tabel sebesar 2,87 dan sig sebesar 0,021. Jika Fhitung
≥ Ftabel, maka Ho ditolak, yang berarti variabel independen secara simultan berpengaruh secara signifikan terhadap
variabel dependen. Dari hasil perhitungan tersebut dapat dilihat bahwa
Universitas Sumatera Utara
57 nilai Fhitung 3,676 Ftabel 2,87 dan sig 0,021 0.05 yang berarti
bahwa hipotesis ke empat diterima yaitu bahwa Inflasi, Suku Bunga, dan Nilai Tukar Rupiah berpengaruh signifikan secara simultan
terhadap Return Saham pada perusahaan perkebunan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2012-2015.
3. Uji Koefisien Determinasi r
2
Koefisien determinasi adalah kemampuan variabel X variabel independen mempengaruhi variabel Y variabel dependen. Semakin
besar koefisien determinasi menunjukkan semakin baik kemampuan X menerangkan Y. Hasil perhitungan uji Koefisien Determinasi r
2
dapat dilihat pada tabel dibawah ini:
Tabel 4.8 Hasil Uji Koefisien Determinasi r
2
Model Summary
b
Model R
R Square Adjusted R
Square Std. Error of the
Estimate 1
,484
a
,234 ,171
,2599369 a. Predictors: Constant, NTRp, INFLASI, SB
b. Dependent Variable: RS
Dari tampilan output SPSS besarnya adjusted R
2
adalah 0,171, hal ini berarti hanya 17,10 Return Saham dapat dijelaskan oleh ke tiga
variabel independen Inflasi, Suku Bunga, dan NilaiTukar Rupiah, sedangkan sisanya 100-17,10 = 82,90 dijelaskan oleh variabel lain
diluar model.
Universitas Sumatera Utara
58
4.6 Pembahasan