Metode Pengumpulan Data Gambaran Umum Penelitian Statistik Deskriptif

39

3.6.2 Sumber Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh dari situs resmi Bursa Efek Indonesia BEI yaitu www.idx.co.id , Bank Indonesia BI yaitu www.bi.go.id , situs www.finance.yahoo.com , dan www.sahamok.com .

3.7 Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah melalui 2 cara yaitu : 1. Studi Dokumentasi Studi dokumentasi merupakan teknik pengumpulan data yang tidak langsung ditujukan kepada subjek penelitian. Dokumen dapat dibedakan menjadi dokumen primer dokumen yang ditulis oleh orang yang langsung mengalami suatu peristiwa, dan dokumen sekunder jika peristiwa dilaporkan kepada orang lain yang selanjutnya ditulis oleh orang ini. Ketika menggunakan metode ini sebagai metode pengumpulan data, maka peneliti bisa menggunakan data yang ada dengan hanya membuat salinan atau menggandakannya. 2. Penelitian Kepustakaan Library Research Metode ini dilakukan dengan cara mengumpulkan bahan atau data-data yang berhubungan dengan objek yang akan diteliti. Metode ini bisa dilakukan dengan cara mengkaji, mempelajari serta menelaah Universitas Sumatera Utara 40 berbagai macam literatur seperti buku, jurnal, koran, dan berbagai sumber tertulis lainnya yang berkaitan dengan objek yang akan diteliti.

3.8 Teknik Analisa Data

Teknik analisa data yang digunakan dalam penelitian ini adalah Statistik Deskriptif, Uji Asumsi Klasik, Analisis Regresi Berganda Multiple Regression Analysis, dan pengujian hipotesis dengan menggunakan Uji Parsial uji t, Uji Simultan uji F, dan Uji Koefisien Determinasi r 2 . 3.8.1 Statistik Deskriptif Analisis statistik deskriptif bertujuan menjelaskan deskripsi data dari seluruh variabel yang akan dimasukkan dalam model penelitian. Hasil dari tabulasi data Return Saham, Inflasi, Suku Bunga dan Nilai Tukar Rupiah diinterpretasikan dalam nilai minimum, maksimum, mean dan standar deviasi untuk masing-masing variabel. 3.8.2 Uji Asumsi Klasik Saat peneliti akan menggunakan regresi linear, peneliti harus terlebih dahulu melakukan uji asumsi klasik sebelum melakukan pengujian hipotesis yang meliputi: 1. Uji Normalitas Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal Ghozali, 2013: 160. Dalam uji t dan uji F diasumsikan bahwa nilai residual mengikuti distribusi normal. Universitas Sumatera Utara 41 Jika asumsi ini dilanggar atau tidak dipenuhi maka uji statistik menjadi tidak valid. Metode yang lebih handal adalah dengan melihat normal probablity plot yang membandingkan distribusi kumulatif dari distribusi normal. Distribusi normal akan membentuk satu garis lurus diagonal, dan ploting data residual akan dibandingkan dengan garis diagonal Ghozali, 2013: 161. Dasar pengambilan keputusan: - Jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas. - Jika data menyebar jauh dari diagonal danatau tidak mengikuti arah garis diagonal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas. 2. Uji Multikolinearitas Model regresi berganda yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi yang tinggi diantara variabel-variabel independen karena akan menyebabkan nilai koefisien regresi berfluktuasi tinggi sehingga mengurangi keyakinan akan hasil pengujian. Uji Multikolinearitas dimaksudkan untuk mendeteksi gejala korelasi antara variabel independen yang satu dengan variabel independen yang lain. Pada model regresi yang baik seharusnya tidak terdapat korelasi antara variabel independen. Universitas Sumatera Utara 42 Untuk mendeteksi ada atau tidaknya gejala multikolinearitas adalah dengan melihat nilai Variance Inflation Factor VIF. Dasar pengambilan keputusan: a. Bila VIF 10, terdapat masalah multikolinearitas b. Bila VIF 10, tidak terdapat multikolinearitas c. Bila Tolerance 0,10, maka diduga mempunyai masalah multikolinearitas. 3. Uji Heteroskedatisitas Uji Heteroskedastisitas bertujuan untuk melihat apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variabel dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap disebut Homoskedastisitas dan jika berbeda disebut Heteroskedastisitas Indrawati, 2015: 191. Model regresi yang baik adalah tidak terjadi heteroskedastisitas. Uji ini dapat dilakukan dengan uji Glejser, yaitu dengan melihat nilai signifikansi, jika variabel independen signifikan secara statistik mempengaruhi variabel dependen sig 0,05, maka ada indikasi heteroskedastisitas. 4. Uji Autokorelasi Uji ini memiliki tujuan untuk menguji apakah dalam suatu model regresi linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pada periode t-1 atau sebelumnya Indrawati, 2015 : 191. Model regresi yang baik, Universitas Sumatera Utara 43 tidak terjadi autokorelasi. Untuk mendiagnosis adanya autokorelasi dalam suatu model regresi, maka dilakukan pengujian terhadap nilai uji Durbin Watson. Menurut Indrawati 2012 : 191, Pengambilan keputusan ada tidaknya autokorelasi adalah dengan melihat besaran Durbin Watson D-W sebagai berikut : - Angka D-W dibawah -2, berarti ada autokorelasi positif. - Angka D-W diantara -2 sampai +2, berarti tidak ada autokorelasi. - Angka D-W di atas +2, berarti ada autokorelasi negatif.

3.8.3 Analisis Regresi Berganda Multiple Regression Analysis

Analisis ini digunakan untuk mengetahui hubungan antara dua atau lebih variabel independen X 1 , X 2 , X 3 ... X n terhadap variabel dependen Y. Model yang digunakan dalam analisis regresi linear berganda adalah sebagai berikut: Y = a + b 1 X 1 + b 2 X 2 + b 3 X 3 + e Keterangan: Y = Return Saham a = Nilai Konstanta b 1,2,3 = Nilai Koefisien Regresi X 1 = Inflasi X 2 = Suku Bunga X 3 = Nilai Tukar Rupiah e = Standard Error Universitas Sumatera Utara 44

3.8.4 Pengujian Hipotesis

Tujuan pengujian hipotesis dimaksudkan untuk memutuskan apakah akan menerima dan menolak hipotesa berdasarkan pada data yang diperoleh dari sampel. Suharyadi dan Purwanto 2004: 390 menyatakan bahwa pengujian hipotesa adalah “prosedur yang didasarkan pada bukti sampel yang dipakai untuk menentukan apakah hipotesa merupakan suatu pernyataan yang wajar dan oleh karenanya tidak ditolak, atau hipotesa tersebut tidak wajar dan oleh karena itu harus ditolak”. Pengujian statistik baik menerima atau menolak hipotesis tidak dimaksudkan untuk membuktikan bahwa sesuatu benar secara absolut, tetapi pengujian statistik memberikan bukti yang cukup untuk menerima atau menolak suatu hipotesis. Adapun uji statistik yang digunakan dalam menguji hipotesis penelitian ini adalah uji t dan uji F. 1. Uji Parsial uji t Untuk mengetahui apakah suatu variabel secara parsial berpengaruh nyata atau tidak maka digunakan uji t. Cara melakukan uji t adalah dengan mebandingkan nilai statistik t dengan titik kritis menurut tabel. Jika nilai t-hitung ≥ t-tabel, maka Ha hipotesis alternatif diterima, yang berarti variabel independen secara parsial mempengaruhi variabel dependen. Jika nilai t-hitung t-tabel, Universitas Sumatera Utara 45 maka Ho diterima, berarti variabel independen secara parsial tidak berpengaruh terhadap variabel dependen. 2. Uji Simultan uji F Uji F-statistik digunakan untuk menguji besarnya pengaruh dari seluruh variabel independen secara bersama-sama simultan terhadap variabel dependen. Kriteria pengambilan keputusan uji F adalah dengan membandingkan nilai F statistik dengan nilai F menurut tabel. Jika nilai Fhitung ≥ Ftabel, maka Ho ditolak dan menerima Ha, yang berarti variabel independen secara simultan berpengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen. Jika nilai Fhitung Ftabel maka Ho diterima, berarti variabel independen secara bersama-sama tidak berpengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen. 3. Uji Koefisien Determinasi r 2 Koefisien determinasi merupakan ukuran untuk mengetahui kesesuaian atau ketepatan antara nilai dugaan atau garis regresi dengan data sampel. Suharyadi dan Purwanto 2004: 390 menyatakan bahwa, ”Koefisien determinasi adalah kemampuan variabel X variabel independen mempengaruhi variabel Y variabel dependen. Semakin besar koefisien determinasi menunjukkan semakin baik kemampuan X menerangkan Y”. Universitas Sumatera Utara 46 Nilai r 2 digunakan untuk mengetahui besarnya sumbangan variabel bebas yang diteliti terhadap variabel terikat. Jika r 2 semakin besar mendekati satu, maka sumbangan variabel bebas terhadap variabel terikat semakin besar. Sebaliknya apabila r 2 semakin kecil mendekati nol, maka besarnya sumbangan variabel bebas terhadap variabel terikat semakin kecil. Jadi besarnya r 2 berada diantara 0 – 1 atau 0 r 2 1. Universitas Sumatera Utara 47 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Penelitian

Pengolahan data dalam penelitian ini dilakukan dengan microsoft excel dan menggunakan software Statistical Package for Social Sciences SPSS. Data yang diolah adalah return saham tahunan dari setiap emiten selama tahun 2012-2015, inflasi Indonesia rata-rata pertahun dari tahun 2012- 2015, suku bunga BI rate rata-rata pertahun dari tahun 2012-2015, dan nilai tukar rupiah terhadap US rata-rata pertahun selama tahun 2012-2015. Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan perkebunan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2012-2015 yaitu sebanyak 16 perusahaan. Dari 16 perusahaan yang memenuhi kriteria untuk dijadikan sampel penelitian ada sebanyak 10 perusahaan.

4.2 Statistik Deskriptif

Analisis statistik deskriptif bertujuan menjelaskan deskripsi data dari seluruh variabel yang akan dimasukkan dalam model penelitian. Hasil dari tabulasi data Return Saham, Inflasi, Suku Bunga dan Nilai Tukar Rupiah diinterpretasikan dalam nilai minimum, maksimum, mean dan standar deviasi untuk masing-masing variabel. Hasil perhitungan output statistik deskriptif 10 perusahaan perkebunan tahun 2012-2015 dapat dilihat pada tabel berikut ini: Universitas Sumatera Utara 48 Tabel 4.1 Statistik Deskkriptif Descriptive Statistics N Minimum Maximum Mean Std. Deviation INFLASI 40 ,0428 ,0700 ,060200 ,0104729 SB 40 ,0577 ,0754 ,068275 ,0075554 NTRp 40 9466,0000 13525,0000 11387,750000 1533,0523224 RS 40 -,6577 ,6319 -,122512 ,2854363 Valid N listwise 40 Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa jumlah data penelitian N ada 40. Nilai rata-rata inflasi dari tahun 2012-2015 adalah sebesar 0,060200 6,02 dan standar deviasi 0,0104729. Nilai minimum inflasi adalah sebesar 0,0428 4,28 terjadi pada tahun 2012, sedangkan nilai maksimum inflasi adalah 0,0700 7,00 terjadi pada tahun 2013. Suku bunga BI rate rata-rata tahun 2012-2015 adalah 0,068275 6,8275 dan standar deviasi 0,0075554. Nilai minimum suku bunga adalah sebesar 0,0577 5,77 terjadi pada tahun 2012, sedangkan nilai maksimum suku bunga adalah sebesar 0,0754 7,54 terjadi pada tahun 2014. Nilai tukar rupiah terhadap US dari tahun 2012-2015 memiliki nilai rata-rata sebesar Rp 11387,750000 dan standar deviasi 1533,0523224. Nilai minimun nilai tukar rupiah adalah sebesar Rp 9.466 terjadi pada tahun 2012, sedangkan nilai maksimum sebesar Rp 13.525 terjadi pada tahun 2015. Return saham perusahaan perkebunan dari tahun 2012-2015 memiliki nilai rata-rata sebesar -0,122512 dan standar deviasi sebesar 0,2854363. Nilai minimun return saham perusahaan perkebunan adalah sebesar -0,6577 terjadi Universitas Sumatera Utara 49 pada tahun 2012, sedangkan nilai maksimum return saham perusahaan perkebunan adalah 0,6319 sebesar terjadi pada tahun 2014.

4.3 Hasil Uji Asumsi Klasik