Uji Normalitas Uji Multikolinearitas

investasinya Z 2 Tingkat Inflasi Inflasi adalah peningkatan secara umum dari harga-harga barang dan jasa, yang merupakan kebutuhan dasar masyarakat, atau pengurangan daya beli dari mata uang negara tersebut. Rata-rata persentase tingkat Inflasi Z 3 Tingkat Nilai Tukar Nilai tukar merupakan nilai tukar mata uang suatu negara terhadap mata uang negara lain Rata-rata persentase tingkat nilai tukar

3.5 Metode Analisis Data

Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisis data dengan menggunakan dibantu dengan program pengelolaan statistika data. Penelitian ini terlebih dahulu melakukan uji asumsi klasik sebelum melakukan pengujian hipotesis.

3.5.1 Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif berfungsi untuk mengetahui karakteristik sampel yang digunakan dalam penelitan. Untuk melihat data statistik secara umum, penelitian ini menggunakan deskriptif untuk variabel yang diukur dengan sekala rasio dan frekuensi untuk variabel yang diukur dengan skala nominal.

3.5.2 Pengujian Asumsi Klasik

3.5.2.1 Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi variabel penganggu atau residual memiliki distribusi normal Ghozali, 2006 : 110. Model yang baik adalah model yang dibentuk oleh variabel yang mempunyai atau mendekati distribusi normal. Dalam penelitian ini, Uji Universitas Sumatera Utara normalitas data dilakukan dengan menggunakan uji Kolmogrov Smirnov pengujian dua arah two-tailed test. Uji ini dilakukan dengan membandingkan nilai signifikansi yang diperoleh dengan taraf signifikansi yang sudah ditentukannya yaitu 0,05. Apabila nilai signifikansi p-value 0,05 maka distribusi data tidak normal. Bila nilai signifikan 0,05 maka distribusi data normal. Jika data berdistribusi tidak normal maka akan digunakan metode trimming, yaitu membuang data yang bersifat outliers tersebut. Selain itu, dapat digunakan tranformasi data dengan menggunakan bentuk log sehingga nilai transformasi tersebut dapat memenuhi data yang ditentukan.

3.5.2.2 Uji Multikolinearitas

Multikolinearitas mempunyai arti adanya hubungan yang sempurna atau pasti, diantara beberapa atau semua variabel independen dari model regresi Gujarati, 1994 : 157. Multikolinearitas merupakan suatu keadaan dimana satu atau lebih variabel bebas lainnya atau dengan kata lain suatu variabel bebas merupakan fungsi linear dari variabel bebas lainnya. Akibat adanya multikolinearitas adalah estimasi akan terafiliasi sehingga menimbulkan bias. Uji ini dilakukan dengan melihat variance Inflation Factor VIF. Apabila nilai VIF melebihi angka 10, maka disimpulkan telah terjadi multikolinearitas, sedangkan jika nilai VIF dibawah angka 10, maka disimpulkan tidak terjadi multikolinearitas. Secara terinci dalam mendeteksi ada atau tidaknya multikolinearitas di dalam model regresi adalah sebagai berikut : Universitas Sumatera Utara a. Nilai R 2 yang dihasilkan oleh suatu estimasi model regresi empiris sangat tinggi, tetapi secara individual variabel-variabel independen banyak yang tidak signifikan mempengaruhi variabel dependen. b. Menganilisis matrik korelasi variabel-variabel independen. Jika antara variabel independen ada korelasi yang cukup tinggi umumnya dia atas 0.90, maka hal ini merupakan indikasi adanya multikolinearitas. Tidak adanya korelasi yang tinggi antar variabel independen tidak berarti bebas dari multikolinearitas. Multikolinearitas dapat disebabkan karena adanya efek kombinasi dua atau lebih variabel independen. c. Multikolinearitas dapat juga dilihat dari 1 nilai tolerance dan lawannya, 2 variance inflation factor VIF seperti dijelaskan sebelumnya. Kedua ukuran ini menunjukkan setiap variabel independen manakah yang dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Dalam pengertian sederhana setiap variabel independen menjadi variabel dependen terikat dan diregress terhadap variabel independen lainnya. Tolerance mengukur variabilitas variabel independen yang terpilih yang tidak dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Jadi nilai tolerance yang rendah sama dengan nilai VIF tinggi karena VIF=1Tolerance. Nilai cut-off yang umum dipakai untuk menunjukkan adanya Universitas Sumatera Utara multikolinearita adalah nilai Tolerance L 0.10 atau sama dengan VIF10.

3.5.2.3 Uji Autokorelasi

Dokumen yang terkait

Analisis Hubungan Variabel Makro Ekonomi Dengan Resiko Kebangkrutan (ALTMAN Z-SCORE) Pada Perusahaan Perbankan Di Bursa Efek Indonesia

1 23 94

ANALISIS PREDIKSI KEBANGKRUTAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE ALTMAN Z-SCORE Analisis Prediksi Kebangkrutan Dengan Menggunakan Metode Altman Z-Score Pada Pt. Indofood Sukses Makmur, Tbk (Studi Kasus Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Bei Tahun 2012-2015)

3 12 17

ANALISIS PREDIKSI KEBANGKRUTAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE ALTMAN Z-SCORE Analisis Prediksi Kebangkrutan Dengan Menggunakan Metode Altman Z-Score Pada Pt. Indofood Sukses Makmur, Tbk (Studi Kasus Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Bei Tahun 2012-2015).

0 2 15

ANALISIS PENGGUNAAN MODEL ALTMAN (Z SCORE) UNTUK MEMPREDIKSI KONDISI FINANCIAL DISTRESS PADA Analisis Penggunaan Model Altman (Z Score) Untuk Memprediksi Kondisi Financial Distress Pada Perusahaan Sektor Properti Dan Real Estate Yang Terdaftar Di Bursa

0 3 19

ANALISIS PENGGUNAAN MODEL ALTMAN (Z SCORE) UNTUKMEMPREDIKSI KONDISI FINANCIAL DISTRESS PADA Analisis Penggunaan Model Altman (Z Score) Untuk Memprediksi Kondisi Financial Distress Pada Perusahaan Sektor Properti Dan Real Estate Yang Terdaftar Di Bursa Efe

0 4 16

NASKAH PUBLIKASI Analisis Prediksi Kebangkrutan Perusahaan Dengan Menggunakan Metode Altman Z-Score Pada Pt. Telekomunikasi Indonesia Tbk.

0 5 15

SKRIPSI Analisis Prediksi Kebangkrutan Perusahaan Dengan Menggunakan Metode Altman Z-Score Pada Pt. Telekomunikasi Indonesia Tbk.

0 2 16

Analisis Prediksi Kebangkrutan Perusahaan Dengan Menggunakan Model Altman Z-Score pada Subsektor Rokok yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

4 12 29

ANALISIS FINANCIAL DISTRESS MENGGUNAKAN MODEL ALTMAN Z-SCORE PADA PERUSAHAAN ASURANSI YANG LISTING DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2011 – 2014 Icha Cahyaningtyas

0 0 7

PREDIKSI KEBANGKRUTAN DENGAN MODEL ALTMAN Z-SCORE PADA PERUSAHAAN FARMASI YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2012-2016

1 0 18