Klasifikasi perusahaan yang sehat dan bangkrut didasarkan pada nilai Z- score model Altman Modifikasi yaitu:
a. Jika nilai Z” 1,1 maka termasuk perusahaan yang bangkrut. b. Jika nilai 1,1 Z” 2,6 maka termasuk grey area tidak dapat
ditentukan apakah perusahaan sehat ataupun mengalami kebangkrutan. c. Jika nilai Z” 2,6 maka termasuk perusahaan yang tidak bangkrut.
2.2 Penelitian Terdahulu
Studi mengenai kebangkrutan perusahaan pertama kali dikemukakan oleh Braver 1966 di Amerika Serikat yang menggunakan 29 rasio keuangan
perusahaan pada lima tahun sebelum kebangkrutan. Sampel yang digunakan sebanyak 79 perusahaan gagal dan 79 perusahaan sehat. Tujuan penelitiannya
yaitu mengetahui apakah rasio-rasio keuangan terpilih bisa digunakan untuk mendeteksi kebangkrutan dan berapa lama kebangrutan tersebut terjadi sejak
rasio-rasio keuangan mengalami penurunan atau menjadi tidak sehat. Beaver membuat enam kelompok rasio, yaitu : cash flow ratios, net income rasio, debt-
to-total asset ratio, liquid asset-to-current ratios, turn over ratios dan liquid asset-to-total asset ratios. Dari keenam kelompok rasio tersebut, Breaver
mengemukakan bahwa rasio dari aliran kas cash flow terhadap kewajiban total total debt merupakan prediktor yang baik untuk menentukan tingkat
kebangkrutan sebuah perusahaan. Altman 1968 merupakan metode penelitian awal yang mengkaji
pemanfaatan analisis rasio keuangan sebagai alat untuk memprediksi kebangkrutan perusahaan memasukkkan rasio-rasio keuangan sebagai berikut :
Universitas Sumatera Utara
working capital total assets, retained earnings total assets, earning before interest and tax total assets, market value equity book value of total debt, sales
total assets. Secara umum disimpulkan bahwa rasio-rasio keuangan tersebut bisa digunakan untuk memprediksi kebangkrutan perusahaan, dengan pendekatan
multivariate. Penelitian-penelitian lain mengenai financial distress semakin berkembang
baik di dalam maupun di luar negeri. Secara terinci penelitian terdahulu dapat dilihat melalui tabel berikut ini :
Tabel 2.2.1 Hasil Penelitian Terdahulu
No PENELITI
DAN TAHUN
JUDUL VARIABEL
HASIL PENELITIAN
1 Djumahir
2007 Pengaruh
Variabel- VARIABEL
Mikro Variabel-VARIABEL
Makro TERHADAP Financial Distress PADA
Perusallaan Industri
FOODAND Beverages. Yang Terdaftar DI Bursa
Efek Jakarta
Variabel Independen: Faktor Internal
Variabel Mikro 1.EkuitasX,
2.LabaDitahanX2 3.Laba OperasiX3
4.Modal KerjaX4 Faktor Eksternal
Variabel Makro 1 .Suku BirngaX5
2.Nilai TukarX6 3.1nflasiX7
Variabel Dependen:
Financial Distress Y
Variabel mikro dan variabel-variabel secara
simultan dapat memprediksi financial
distress perusahaan. Secara pasial variabel
ekuitas, laba ditahan, laba operasi, suku bunga,
inflasi dan nilai tukar masing-masing tidak
berpengaruh terhadap financial distress
perusahaan dan hanya variabel modal yang
mempunyai pengaruh terhadap financial
distress perusahaan.
Universitas Sumatera Utara
2 Muhammad Ilman, dkk 2011
The Influences Of Micro And Macro
Variables Toward Financial Distress
Condition
On Manufacture
Companies Listed In
Indonesia Stock
Exchange IN 2009
Variabel Indepeden :
1. Current ratio X1
2. Debt to asset ratio
X2 3.
Inventory turn
over X3 4.
Profit margin on sales X4
5. Inflasi X5
6. Suku Bunga BI
X6 7.
IHSG X7 Variabel depeden:
Financial Distress rasio
likuiditas yang
diidentifikasi dengan Current Ratio , Leverage Variabel
yang diidentifikasi dengan Debt to Ratio Asset, dan
Variabel yang diidentifikasi dengan margin keuntungan
dari penjualan masing-masing secara signifikan ber-pengaruh
terhadap
financial distres,
rasio aktivitas Variabel yang diidentifikasi
dengan perputaran persediaan tidak
signifikan berpengaruh
terhadap kondisi
kesulitan keuangan. Mikro dan makro
variabel secara
simultan berpengaruh terhadap kondisi
kesulitan keuangan. 3 Arnab
Bhattacharjee Jie Hany 2010
Financial Distress in
Chinese Industry:
Microeconomic, Macroeconomic
and Institutional Infuences
Variabel Independen: Ekonomi Mikro
X1.Ukuran perusah-
aan profitabilitas X2.Struktur Financial
X3. Cash flow Variabel Makro:
X4. Siklus Bisnis X5.Tingkat suku bunga
X6.Kurs Variabel Dependen:
Financial Distress Y Hasilnya
mengindi-kasikan bahwa
variabel makro
ekonomi dan faktor institute berdampak
pada financial
distress.
Universitas Sumatera Utara
2.3 Kerangka Konseptual