2.3 Kerangka Konseptual
Untuk menggambarkan penelitian yang dilakukan yaitu prediksi financial distress dengan menggunakan model Altman Z-Score dengan ekonomi makro
sebagai variabel moderasi maka dapat dilihat pada bagan kerangka pemikiran sebagai berikut :
2.3.1 Gambar Kerangka Konseptual
WCTA X1
Atlaman Z-Score
Nilai Z” RETA
X2
EBITTA X3
BVEBVD X4
Z Ekonomi Makro Z
1
Suku Bunga Z
2
Inflasi Z
3
Nilai Tukar Financial
Distress Non
Financial Disrss
Nilai Z”
Universitas Sumatera Utara
Dari kerangka pemikiran teoritis diatas dapat diuraikan sebagai berikut : 1.
Financial distress adalah kondisi perusahaan yang mengalami kesulitan keuangan dan terancam bangkrut. Penilaian tingkat kesulitan keuangan
perusahaan pada penelitian ini menggunakan metode Altman Z- Score’
yang menggunakan ratio Working capital to total asset, Retained earnings to total asset, Earning Before Interest and Taxes to total asset, Book value
of equity to total liabilities. 2.
Penelitian ini menguji keberadaan makro Suku Bunga, Nilai Tukar dan Inflasi sebagai variabel moderasi yang memiliki atau tidak memiliki
hubungan dalam mengetahui tingkat kesulitan keuangan perusahaan. 3.
Menyimpulkan keadaan setiap perusahaan dalam tingkat kesulitan keuangan berdasarkan analisis dengan model Altman Z-
Score’ dalam kategori Financial Distress atau non-financial Distress.
2.4 Hipotesis Penelitian
Berdasarkan teori dan hasil penelitian terdahulu mengenai akurasi prediksi kebangkrutan perusahaan dengan menggunakan berbagai macam metode Altman
Z- Score’. Menghasilkan penilaian terhadap perusahaan yang diteliti dalam kondisi
Financial distress atau non-financial distress dengan variabel makro sebagai moderasi yang akan diuji.maka perumusan hipotesis dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut:
Universitas Sumatera Utara
H1: Diduga secara parsial ada pengaruh Net Working Capital to Total Asset, Retained Earnings to Total Asset, Earning Before Interest and Taxes to Total
Asset dan Book Value of Equity to Book Value of Debt terhadap Financial Distress.
H2: Diduga secara simultan ada pengaruh Net Working Capital to Total Asset, Retained Earnings to Total Asset, Earning Before Interest and Taxes to Total
Asset dan Book Value of Equity to Book Value of Debt terhadap Financial Distress.
H3: Diduga memiliki hubungan moderasi dalam memprediksi Financial Distress.
Universitas Sumatera Utara
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Setiap perusahaan didirikan dengan harapan akan menghasilkan profit sehingga mampu untuk bertahan dan berkembang dalam jangka waktu panjang.
Hal ini berarti dapat diasumsikan bahwa perusahaan akan terus hidup dan diharapkan tidak akan mengalami likuidasi. Kenyataan yang ada pada saat ini
tidak sesuai yang asumsi tersebut. Perusahaan bisa dide-listing dari Bursa Efek Indonesia BEI disebabkan karena perusahaan tersebut berada pada kondisi
financial distressatau sedang mengalami kesulitan keuangan Pranowo, 2010 yang berujung pada kebangkrutan.
Di Indonesia terdapat fenomena perusahaan-perusahaan yang masuk kategori mengalami financial distresskhususnya perusahaan non-keuangan yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia bahkan financial distress yang sudah mencapai tataran yang memiliki ekuitas sudah pada kondisi negatif insolvency bankcrupt.
Dibawah ini digambarkan kondisi perusahaan-perusahaan yang mengalami kondisi ekuitas negatif akibat masalah financial distress.
Universitas Sumatera Utara