berpengaruh signifikan terhadap financial distress pada kelima perusahaan telekomunikasi.
d. Pengaruh BVE to BVD terhadap Financial Distress
Untuk variabel bebas Book Value of Equity to Book Value of Debts atau X
4
dengan nilai probabilitas sebesar 0,621. Berdasakan perhitungan di atas yang menunjukkan bahwa nilai
signifikansi dari t hitung lebih besar daripada level of significance, maka dapat disimpulkan bahwa variabel bebas Book Value of
Equity to Book Value of Debts atau X
4
, secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap financial distress pada kelima
perusahaan telekomunikasi.
4.2.1.4 Hasil Pengujian Simultan Uji F
Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara bersama-sama variabel Net Working Capital to Total Assets, Retained Earning to
Total Assets, Earning before Interest and Tax, dan Book Value of Equity to Total Liabilities perusahaan berpengaruh secara positif dan
signifikan terhadap ZScore pada Perusahaan Jasa Telekomunikasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2012-2014, yang
diperoleh melalui pengujian signifikansi simultan Uji F yang menunjukkan nilai F
hitung
18.930 F
tabel
2.6 , dan juga signifikansi sebesar 0.000 0.05.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa apabila Net Working Capital to Total Assets, Retained Earning to Total Assets,
Universitas Sumatera Utara
Earning before Interest and Tax, dan Book Value of Equity to Total Liabilities meningkat, maka akan meningkatkan ZScore perusahaan
tersebut. Hasil pengujian koefisien determinasi menunjukkan nilai Adjusted R Square sebesar 0.733 atau 73.3 yang artinya bahwa
73.3 ZScore ditentukan oleh Net Working Capital To Total Assets, Retained Earning to Total Assets, EBIT to Total Assets, Book Value of
Equity to Book Value of Debts.
4.2.2
Hasil Pengujian Makro sebagai Variabel Moderasi
Berdasarkan hasil analisis regresi linear dengan variabel moderating yang digunakan untuk menguji variabel moderating apakah
menguatkan hubungan variabel independen terhadap variabel dependen. Berdasarkan Tabel 4.20 , dapat diketahui bahwa variabel interaksi
memiliki signifikansi sebesar 0.344 0.05 sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel makro tidak mampu memoderasi hubungan antara Net
Working Capital to Total Assets, Retained Earning to Total Assets, Earning Before Interest and Tax, dan Book Value of Equity to Total Assets
dengan Financial Distress. Dengan kata lain, ketika perusahan telekomunikasi mengalami penurunan atau kenaikan kondisi keuangan
pengaruh variabel baik memperkuat ataupun memperlemah tidak dapat dibuktikan pada metode altman Z-Score dalam penelitian ini.
Universitas Sumatera Utara
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis data laporan keuangan perusahaan telekomunikasi di bursa efek Indonesia tahun 2012 sampai 2014 dengan
menggunakan rumus Altman Z- Score Z”Score maka penulis menarik
kesimpulan : 1.
Rata-rata nilai rasio keuangan X
1
– X
4
perusahaan Telekomunikasi Indonesia tahun 20012 sampai 2014 yaitu :
a. Telkom mempunyai rata-rata nilai X
1 -
X
4
positif selama 3 tahun
b. XL mempunyai nilai rata-rata X
1
negatif, sedangkan X
2,
X
3
dan, X
4
rata-rata mempunyai nilai positif selama 3 tahun. c.
Indosat mempunyai rata-rata nilai X
1
dan X
3
Negatif , sedangkan X
2
dan X
3
rata-rata mempunyai nilai positif selama 3 tahun.
d. Bakrie Telecom mempunyai nilai rata-rata X
1 –
X
3
negatif, sedangkan X
4
mempunyai rata-rata nilai positif dalam 3 tahun. e.
Smartfren mempunyai rata-rata nilai X
1
-X
3
negatif, sedangkan X
4
mempunyai nilai rata-rata positif dalam tiga tahun. Disimpulkan bahwa keempat perusahaan mempunyai masalah moda
kerja yang negatif atau masalah likuiditas. Perusaahan PT. Telkom menjadi satu-satunya perusahaan jasa telekomunikasi yang memiliki modal kerja yang
Universitas Sumatera Utara