b. Laba ditahan total aktiva Retained earning Total assets
c. Laba sebelum Bunga dan Pajak total aktiva EBIT Total
assets d.
Harga pasar ekuitas total uang Market value equity Book Value of Total Debt
e. Penjualan total aktiva Sales Total Assets
2.1.4 Kebangkrutan Salah satu aspek pentingnya analisis terhadap laporan keuangan dari
sebuah perusahaan adalah kegunaannya untuk meramal kontinuitas atau kelangsungan hidup perusahaan. Prediksi akan kontinuitas perusahaan sangat
penting bagi manajemen dan pemilik perusahaan untuk mengantisipasi kemungkinan adanya potesi kebangkrutan, karena kebangkrutan berarti
menyangkut terjadinya biaya-biaya, baik biaya langsung maupun biaya tidak langsung. Kebangkrutan perusahaan banyak membawa dampak yang begitu
berarti, bukan Cuma untuk perusahaan itu sendiri tetapi juga terhadap karyawan, investor dan pihak-pihak lain yang terlibat dalam kegiatan operasi
perusahaan Wulandri Syaputri : 2012 Kebangkrutan biasanya diartikan sebagai kegagalan perusahaan dalam menjalankan operasi perusahaan untuk
menghasilkan laba. Kebangkrutan juga sering disebut likuiditas perusahaan atau penutupan perusahaan atau insolvabilitas. Kebangkrutan sebagai
kegagalan didefinisikan dalam beberapa arti Martinet.al, 1995 : 376 : 1. Kegagalan ekonomi economic failure
Kegagalan dalam arti ekonomi biasanya berarti bahwa perusahaan kehilanganuang atau pendapatan perusahaan tidak menutup biayanya
sendiri, ini berartiTingkat labanya lebih kecil dari biaya modal atau nilai sekarang dari arus kasperusahaan lebih kecil dari kewajiban. Kegagalan
Universitas Sumatera Utara
terjadi bila arus kas sebenarnya dari perusahaan tersebut jatuh di bawah arus kas yang diharapkan. Bahkan kegagalan dapat juga berarti bahwa
pendapatan atas biaya historis dari investasinya lebih kecil daripada biaya modal perusahaan.
2. Kegagalan keuangan financial failure Kegagalan keuangan bisa diartikan sebagai insolvensi yang
membedakan antaradasar arus kas dan dasar saham. Insolvensi atas dasar arus kas ada dua bentuk :
a. Insolvensi teknis technical insolvency Perusahaan dapat dianggap gagal jika perusahaan, tidak dapat
memenuhikewajiban pada saat jatuh tempo. Walaupun total aktiva melebihi total utangatau terjadi bila suatu perusahaan gagal memenuhi
salah satu atau lebih kondisidalam ketentuan hutangnya seperti rasio aktiva lancar terhadap utang lancar yang telah ditetapkan atau rasio
kekayaan bersih terhadap total aktiva yang disyaratkan. Insolvensi teknis juga terjadi bila arus kas tidak cukup untuk memenuhi
pembayaran bunga pembayaran kembali pokok pada tangga tertentu.
b. Insolvensi dalam pengertian kebangkrutan Dalam pengertian ini kebangkrutan didefinisikan dalam ukuran
sebagaikekayaan bersih negatif dalam neraca konvensional atau nilai sekarang dari aruskas yang diharapkan lebih kecil dari kewajiban.
Likuidasi merupakan suatu proses yang berakhir pada pembubaran
Universitas Sumatera Utara
perusahaan sebagai suatu perusahaan.Likuidasi lebih menekankan pada aspek status yuridis perusahaan sebagai suatubadan hukum dengan
segala hak-hak dan kewajiban. Likuidasi atau pembubaranperusahaan senantiasa berakibat penutupan usaha akan tetapi likuidasi tidakselalu
berarti perusahaan bangkrut. Menurut Suwarsono tahun 1996 Adnan dan Taufiq, 2001 : 187 ada
beberapa tanda atau indikator manajerial dan operasional yang muncul ketika perusahaan akan mengalami kebangkrutan yaitu :
1 Indikator dari lingkungan bisnis
Pertumbuhan ekonomi dan aktivitas ekonomi pembentuknya memberikan indikasi bagi manajemen dalam melakukan pengambilan
keputusan ekspansi usaha. Pertumbuhan ekonomi yang rendah menjadi indikator cukup penting pada lemahnya peluang bisnis. Tersedianya kredit
dan aktivitas pasar modal dapat digunakan sebagai indikator mudah atau sulitnya, mahal atau murahnya dana yang diperlukan. Meningkatnya
populasi bisnis dapat digunakan sebagai indikator meningkatnya persaingan dan semakin berkurangnya laba potensi yang dijanjikan karena
adanya perubahan struktur pasar. 2
Indikator Internal Sinyal kegagalan yang dapat ditemukan pada variabel internal
dapat dijumpai pada setiap tahapan daur kehidupan organisasi, awal pertumbuhan, pertengahan dan kedewasaan. Untuk disebut sebagai
perusahaan yang sakit manajemen tidak perlu menunggu munculnya
Universitas Sumatera Utara
semua indikator. Adanya beberapa indikator sudah cukup tanda tidak sehatnya perusahaan. Tidak berbeda dengan indikator yang berasal dari
lingkungan bisnis, permasalahan akan menjadi lebih kompleks jika terjadi interaksi antar indikator.
3 Indikator Kombinasi
Seringkali perusahaan yang sakit disebabkan oleh interaksi atau kombinasi antara ancaman yang datang dari lingkungan bisnis dan
kelemahan yang berasal dari variabel internal yang mengakibatkan perusahaan berkemungkinan mengalami kebangkrutan.
2.1.4.1 Faktor-Faktor Penyebab Kebangkrutan