15
terpenuhi kebutuhan tersebut akan meningkat kinerja karyawan. Semakin tinggi motivasi karyawan akan semakin tinggi pula kinerja karyawan.
Semakin tinggi tingkat intensitas kerjanya, semakin karyawan memahami tujuan organisasi dan semakin tekun kerjanya maka motivasi karyawan
semakin tinggi.
2.1.4 Komitmen Organisasional
Menurut William dan Hazer 1986 komitmen organisasional merupakan respon afektif pada organisasi secara menyeluruh, yang kemudian
menunjukkan suatu respon afektif pada aspek khusus pekerjaan sedangkan kepuasan kerja merupakan respon afektif individu di dalam organisasi
terhadap evaluasi masa lalu dan masa sekarang, serta penilaian yang bersifat individual bukan kelompok atau organisasi.
Komitmen Organisasional menurut Luthans, 2006 merupakan sikap yangmerefleksikan loyalitas karyawan pada organisasi dan proses
berkelanjutan dimana anggota organisasi mengekspresikan perhatiannya terhadap organisasi dan keberhasilan serta kemajuan yang berkelanjutan.
Komitmen organisasi terbangun apabila setiap individu mengembangkan tiga sikap yang saling berhubungan berikut terhadap organisasi atau profesi.
1. Identifikasi identification, yaitu pemahaman dan penghayatan terhadap tujuan organisasiyang mewujud dalam bentuk kepercayaan karyawan
terhadap organisasi, dapat dilakukan dengan memodifikasi tujuan organisasi, sehingga mencakup beberapa tujuan pribadi para karyawan
ataupun dengan kata lain perusahaan memasukkan pula kebutuhan dan
Universitas Sumatera Utara
16
keinginan karyawan dalam tujuan organisasinya. Sehingga akan membuahkan suasana saling mendukung diantara para karyawan dengan
organisasi. 2. Keterlibatan involvement, yaitu perasaan terlibat dalam suatu pekerjaan
atau perasaan bahwa pekerjaan tersebut adalah menyenangkan.keterlibatan atau partisipasi karyawan dalam aktivitas-aktivitas keorganisasian juga
penting untuk diperhatikan karena adanya keterlibatan karyawan menyebabkan mereka akan mau dan senang bekerja sama baik dengan
pimpinan ataupun dengan sesama teman kerja. Salah satu cara yang dapat dipakai untuk memancing keterlibatan karyawan adalah dengan
memancing partisipasi mereka dalam berbagai kesempatan pembuatan keputusan, yang dapat menumbuhkan keyakinan pada karyawan bahwa
apa yang telah diputuskan adalah merupakan keputusan bersama 3. Loyalitas loyality, yaitu perasaan bahwa organisasi adalah tempatnya
bekerja dan tinggal. Loyalitas karyawan terhadap organisasi memiliki makna kesediaan seorang untuk melanggengkan hubungannya dengan
organisasi, kalau perlu dengan mengorbankan kepentingan pribadinya tanpa mengharapkan apapun
Romzek 1990, menyebutkan bahwa peningkatan komitmen organisasi merupakan suatu hal yang sangat penting bagi motivasi dan kualitas pegawai
yang bekerja disektor publik karena pelayanan publik membutuhkan tingkat komitmen yang baik apabila komitmen yang dimiliki seorang pegawai baik
maka pelayanan publiknya juga baik begitu pula sebaliknya sedangkan
Universitas Sumatera Utara
17
pelayanan publik tersebut telah dipengaruhi oleh kultural yang ada. Sedangkan Meyer dan Allen, 1991 menyatakan bahwa pada dasarnya karyawan itu ingin
berkontribusi untuk mencapai tujuan organisasi dimana untuk mencapai tujuan organisasi ini telah dipengaruhi oleh sifat komitmen yang berbeda-beda,
sehingga tuntutan tersebut diatasmenjadi semakin mendesak pada saat fleksibelitas fiskal mulai menurun seperti sekarang ini, sementara manajer
pada lingkungan pemerintah memiliki kemampuan yang sangat terbatas untuk memberikan penghargaan ekstrinsik seperti promosi dan kenaikan gaji
pangkat Nyhan,2000.
2.1.5 Pemahaman Akuntansi