48
Tabel 4.9 Uji t Parsial
Coefficients
a
Model Unstandardized
Coefficients Standardized
Coefficients T
Sig. B
Std. Error Beta
1 Constant
.993 .342
2.900 .007
KOMPENSASI -.109
.160 .352
-.684 .499
MOTIVASI .319
.129 -.008
2.473 .019
KOMITMEN ORGANISASIONAL
.014 .109
.360 .128
.899 PEMAHAMAN
AKUNTANSI .212
.157 .360
1.354 .186
a. Dependent Variable:
KINERJA KARYAWAN
Sumber : Data Primer diolah, 2016 Berdasarkan tabel 4.9 menunjukkan:
a. Pengujian Hipotesis Pengaruh Kompensasi terhadap Kinerja Karyawan Bagian Akuntansi
Nilai signifikansi variabel kompensasi sebesar 0,499. Hal menunjukkan bahwa nilai signifikansi variabel ini lebih besar dari 0,05. Seperti yang
telah dijelaskan sebelumnya, hipotesis akan diterima jika nilai signifikansi kurang dari 0,05. Maka dapat disimpulkan bahwa hipotesis
ditolak yang berarti kompensasi tidak berpengaruh terhadap kinerja karyawan bagian akuntansi.
b. Pengujian Hipotesis Pengaruh Motivasi terhadap Kinerja Karyawan Bagian Akuntansi
Nilai signifikansi variabel motivasi sebesar 0,019. Hal ini berati bahwa nilai signifikansi variabel motivasi lebih kecil dari 0,05. Yang
Universitas Sumatera Utara
49
mengindikasikan bahwa yang berbunyi motivasi berpengaruh terhadap kinerja karyawan bagian akuntansi dapat diterima.
c. Pengujian Hipotesis Pengaruh Komitmen Organisasional terhadap Kinerja Karyawan
Nilai signifikansi variabel komitmen organisasinal sebesar 0,899, nilai tersebut dapat dilihat dalam tabel 4.9. Nilai signifikansi variabel
komitmen organisasional lebih besar dari 0,05. Hal ini menunjukkan hipotesis tersebut ditolak yang berarti bahwa komitmen organisasional
tidak memiliki pengaruh terhadap kinerja karyawan.
d. Pengujian Hipotesis Pengaruh Pemahaman Akuntansi terhadap Kinerja Karyawan
Nilai signifikansi variabel pemahaman akuntansi sebesar 0,186, nilai tersebut dapat dilihat dalam tabel 4.9. Nilai signifikansi variabel
pemahaman akuntansi lebih besar dari 0,05. Hal ini menunjukkan hipotesis tersebut juga ditolak yang berarti bahwa pemahaman akuntansi
tidak memiliki pengaruh terhadap kinerja karyawan.
4.2 Pembahasan
Dari hasil persamaan regresi linear berganda dapat dilihat bahwa variable kompensasi tidak memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap
kinerja karyawan pada Kantor PT. Pertamina Persero Medan. Hal ini dapat disebabkan karena sebagian besar pengisian kuisioner adalah karyawan
kontrak, kompensasi yang mereka dapatkan sudah tertera di dalam kontrak.
Universitas Sumatera Utara
50
Maka ada atau tidaknya kompensasi tambahan, tidak ada pengaruh bagi mereka. Hasil penelitian ini tidak konsisten dengan penelitian yang dilakukan
oleh Damayanti 2013, Suprana 2012 dan Saputra 2010 yang menunjukkan bahwa kompensasi berpengaruh positif terhadap kinerja
karyawan bagian akuntansi. Akan tetapi sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Murty 2012 bahwa kompensasi tidak berpengaruh terhadap
kinerja karyawan bagian akuntansi. Berdasarkan hasil pengujian hipotesa diketahui bahwa variable motivasi
berpengaruh terhadap kinerja karyawan bagian akuntansi. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa motivasi kerja yang tinggi berpengaruh terhadap
kinerja karyawan bagian akuntansi. Hal ini disebabkan motivasi berupa pemberian penghargaan yang di apresiasikan dalam bentuk gelar sebagai
karyawan terbaik sehingga pegawai lebih disiplin dan bersemangat untuk melakukan pekerjaannya.
Hasil pengujian ini tidak konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh Saputra 2010, dengan hasil motivasi tidak berpengaruh sigifikan terhadap
kinerja karyawan dan konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh Muty 2012 dan Damayanti 2013 yang menunjukkan bahwa motivasi
berpengaruh terhadap kinerja karyawan. Motivasi merpakan dorongan seseorang untuk melakukan tindakan yang
mengarah pada tujuan. Motivasi yang kuat akan mendorong semangat karyawannya agar lebih tekun dan disiplin dalam menyelesaikan pekerjaan
Universitas Sumatera Utara
51
yang telah dibebankan. Semakin besar motivasi yang dimiliki karyawan, semakin loyal juga karyawan pada perusahaan tempat bekerja.
Komitmen organisasional tidak berpengaruh secara parsial dan signifikan terhadap kinerja karyawan karena nilai sig lebih besar dari 0,05. Hal ini
berarti, tinggi atau rendahnya komitmen organisasional yang dimiliki oleh karyawan bagian akuntansi tidak berpengaruh terhadap kinerjanya. Hasil
penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Murty 2012 bahwa komitmen oganisasional secara parsial tidak berpengaruh signifikan.
Komitmen itu sendiri adalah sikap loyalitas karyawan terhadap perusahaan dimana karyawan tersebut bekerja. Komitmen organisasional juga merupakan
keyakinan yang kuat terhadap nilai sasaran yang ingin dicapai serta keinginan untuk melibatkan diri dengan organisasi tempat bekerja. Oleh karena itu,
tingkat komitmen organisasional yang baik antara perusahaan dengan karyawan, maupun karyawan dengan perusahaan akan sangat mendukung
dalam menciptakan iklim kerja yang profesional dan bersahabat. Berdasarkan hasil uji hipotesa terbukti bahwa variable pemahaman
akuntansi tidak berpengaruh terhadap kinerja karyawan bagian akuntansi karena sebagian besar karyawan tidak menerapkana pemahaman akuntansi
yang baik berdasarkan hasil dari pengisian kuisioner yang disebar oleh peneliti, atau pada saat penyebaran kuisioner waktunya tidak tepat karena
responden sibuk untuk menyusun anggaran tengah tahun sehingga tidak fokus untuk mengisi kuisioner yang disebar oleh peneliti. Hal ini dapat disimpulkan
Universitas Sumatera Utara
52
bahwa tinggi rendahnya pemahaman akuntansi tidak berpengaruh terhadap kinerja karyawan bagian akuntansi di PT. Pertamina Persero Medan. Hal
ini tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh
Dahlyafni
2014.
Universitas Sumatera Utara
53
BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan