53
BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis data dan pengujian hipotesis yang telah diuraikan pada bab sebelumnya, beberapa kesimpulan yang diperoleh dari
penelitian ini adalah: 1. Kompensasi, motivasi, komitmen organisasional dan pemahaman
akuntansi berpengaruh simultan terhadap kinerja karyawan pada Kantor PT. Pertamina Persero Region I Medan. Jadi dapat
disimpulkan bahwa variabel-variabel kompensasi, motivasi, komitmen organisasional dan pemahaman akuntansi dapat meningkatkan kinerja
karyawan pada Kantor PT. Pertamina Persero Region I Medan.. 2. Secara parsial hanya motivasi yang berpengaruh terhadap kinerja
karyawan pada Kantor PT. Pertamina Persero Region I Medan. Dapat dipahami bahwa jika dilihat secara individu hanya motivasi yang dapat
meningkatkan kinerja karyawan, sementara kompensasi, komitmen organisasional dan pemahaman akuntansi tidak.
5.2. Kelemahan dan Keterbatasan Penelitian
Peneliti menyadari bahwa hasil penelitian ini masih memiliki beberapa
kelemahan atau keterbatasan sebagai berikut:
1. Data dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner yang didasarkan pada persepsi responden. Hal ini mungkin menimbulkan masalah jika persepsi
responden berbeda dengan keadaan sesungguhnya.
Universitas Sumatera Utara
54
2. Variabel independen dalam penelitian ini hanya terdiri dari kompensasi, motivasi, komitmen organisasional dan pemahaman akuntansi.
5.3 Saran
Beberapa saran yang dapat diberikan dengan hasil penelitian ini untuk peneliti selanjutnya, yaitu :
1. Bagi peneliti selanjutnya diharapkan mengambil data dengan cara yang berbeda, misalnya wawancara, agar responden lebih jujur dalam
menjawab pertanyaan-pertanyaannya, sehingga mendapatkan hasil yang lebih nyata dan akurat.
2. Peneliti selanjutnya diharapkan menambahkan variabel-variabel lain yang diperkirakan ikut mempengaruhi kinerja karyawan.
Universitas Sumatera Utara
10
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Kinerja Karyawan
Secara etimologi, kinerja berasal dari kata prestasi kerja performance.Sebagaimana dikemukan oleh Mangkunegara 2007 bahwa
isitilah kinerja dari kata kata job performance atau actual performance prestasi kerja atau prestasi sesungguhnya yang dicapai oleh seseorang yaitu
hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan
padanya. Lebih lanjut Mangkunegara 2007 menyatakan bahwa pada umumnya kinerja dibedakan menjadi dua, yaitu kinerja individu dan kinerja
organisasi. Menurut Mangkunegara 2004 kinerja karyawan adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang karyawan dalam
melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya. Kinerja karyawan yang baik dan berkualitas akan mampu
membawa perusahaannya bersaing dengan perusahaan lain.
Faktor-faktor yang memengaruhi kinerja Prawirosentono, 1999 adalah pemahaman, teknis, ketergantungan terhadap orang lain, kebijakan,
kemampuan karyawan, kehadiran, kepemimpinan, dan minat akan membuat karyawan akan lebih mempunyai kemauan untuk meningkatkan kinerja
mereka dengan baik dan berkualitas. Perusahaan dalam hal ini akan berbeda –
Universitas Sumatera Utara
11
beda dalam memandang faktor-faktor kinerja karyawan, tapi pada dasarnya mereka sama bersandarkan pada teori-teori atau pendapat para ahli, walaupun
dari teori ini ada yang menggunakannya atau sebaliknya. Faktor yang menjadi sandaran dalam kinerja adalah yang dikemukakan oleh
Mangkunegara 2000 yaitu : 1. Kualitas Kerja. Yaitu menunjukkan hasil kerja yang dicapai dari segi
ketepatan, ketelitian dan kerapihan. 2. Kuantitas Kerja. Yaitu menunjukkan hasil kerja yang dicapai dari segi
keluaran atau hasil tugas-tugas rutinitas dan kecepatan dalam menyelesaikan tugas tersebut.
3. Kerjasama. Yaitu menyatakan kemampuan karyawan dalam
berpartisipasi dan bekerjasama dengan orang lain dalam menyelesaikan tugas.
4. Tanggung jawab. Yaitu menyatakan seberapa besar karyawan dalam menerima dan melaksanakan pekerjaannya.
5. Inisiatif. Yakni bersemangat dalam melaksanakan dan
menyelesaikantugas-tugasnya, serta kemampuannya dalam membuat suatu keputusanyang baik, tanpa adanya pengarahan terlebih dahulu.
Faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja karyawan menurut Simanjutak 2005 adalah sebagai berikut:
1. Kualitas dan kemampuan pegawai. Yaitu hal-hal yang berhubungan dengan pendidikan pelatihan, etos kerja, motivasi kerja, sikap mental,
dan kondisi fisik pegawai.
Universitas Sumatera Utara
12
2. Sarana pendukung, yaitu hal yang berhubungan dengan lingkungan kerja keselamatan kerja, kesehatan kerja, sarana produksi, teknologi dan
halhal yang berhubungan dengan kesejahteraan pegawai upah gaji, jaminan sosial, keamanan kerja
3. Supra sarana, yaitu hal-hal yang berhubungan dengan kebijaksanaan pemerintah dan hubungan industrial manajemen.
Menurut Sedarmayanti 2007, faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja antara lain :1 Sikap dan mental motivasi kerja, disiplin kerja, dan etika kerja, 2
Pendidikan, 3 Keterampilan, 4 Manajemen kepemimpinan, 5 Tingkat penghasilan, 6 Gaji dan kesehatan, 7 Jaminan sosial, 8 Iklim kerja, 9 Sarana
dan prasarana, 10 Teknologi, dan 11 Kesempatan berprestasi. Kinerja karyawan dalam penelitian ini khusus karyawan bagian akuntansi
yang kemungkinan berbeda dengan kinerja karyawan secara umum. Kinerja karyawan bagian akuntansi diartikan sebagai kemampuan para karyawan
menghasilkan informasi akuntansi khususnya laporan keuangan.
2.1.2 Kompensasi
Kompensasi merupakan istilah luas yang berkaitan dengan imbalan- imbalan finansial financial reward yang diterima oleh orang-orang melalui
hubungan kepegawaian mereka dengan sebuah organisasi Simamora, 2004. Pemberian kompensasi merupakan fungsi strategik sumber daya manusia
yang mempunyai imbas signifikan atas fungsi-fungsi sumber daya manusia lainnya. Kompensasi menurut Sihotang 2007 adalah pengaturan
Universitas Sumatera Utara
13
keseluruhan pemberian balas jasa bagi pegawai dan para manajer baik berupa finansial maupun barang dan jasa pelayanan yang diterima oleh setiap orang
karyawan. Kompensasi ini dapat digunakan untuk mendorong manajer dan
karyawan bekerja lebih keras demi penerapan strategi yang berhasil. Seberapa besar kompensasi diberikan harus sedemikian rupa sehingga mampu
mengikat para karyawan. Hal ini adalah sangat penting sebab bila kompensasi yang diberikan kepada para karyawan terlalu kecil dibandingkan badan usaha
lain, maka hal ini dapat menyebabkan karyawan pindah ke badan usaha yang lain. Oleh karena itu, perhatian organisasi terhadap pengaturan kompensasi
secara benar dan adil merupakan hal yang sangat penting Mangkuprawira 2004 kompensasi meliputi bentuk pembayaran tunai langsung, pembayaran
tidak langsung dalam bentuk manfaat karyawan dan insentif untuk memotivasi karyawan agar bekerja keras untuk mencapai produktivitas yang
semakin tinggi. Penelitian yang dilakukan oleh Damayanti 2013 dan Saputra 2010
menunjukkan bahwa kompensasi berpengaruh positif signifikan terhadap kinerja karyawan.
2.1.3 Motivasi
Banyak istilah yang digunakan untuk menyebut motivation atau motif, antara lain kebutuhan need, desakan urge, keinginan wish, dan dorongan
drive. Motivasi merupakan kekuatan pendorong yang akan mewujudkan suatu perilaku untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Pemberian motivasi
Universitas Sumatera Utara
14
merupakan salah satu tujuan agar karyawan yang diberi motivasi dapat bekerja sesuai dengan acuan kerja dan tanggung jawab yang diberikan
sehingga tujuan perusahaan dapat tercapai dengan baik. Teori Maslow Lubis, 2010 mengembangkan suatu bentuk teori kelas
yang menjelaskan bahwa setiap individu mempunyai beraneka ragam kebutuhan yang dapat mempengaruhi perilaku mereka. Maslow membagi
kebutuhan-kebutuhan ini ke dalam lima hierarki kebutuhan manusia, yaitu sebagai berikut: 1 Kebutuhan fisiologis, yaitu kebutuhan fisik, seperti
kebutuhan untuk memuaskan rasa lapar dan haus, kebutuhan akan perumahan, pakaian, dan sebagainya; 2 Kebutuhan akan keamanan, yaitu
kebutuhan akan keselamatan dan perlindungan dari bahaya, ancaman, perampasan, atau pemecatan; 3 Kebutuhan sosial, yaitu kebutuhan akan rasa
cinta dan kepuasan dalam menjalin hubungan dengan orang lain, kebutuhan akan kepuasan dan perasaan memiliki serta diterima dalam suatu kelompok,
rasa kekeluargaan, persahabatan, dan kasih sayang; 4 Kebutuhan akan pengharapan, yaitu kebutuhan akan status atau kedudukan, kehormatan diri,
reputasi, dan prestasi; 5 Kebutuhan akan aktualisasi diri, yaitu kebutuhan pemenuhan diri untuk menggunakan potensi ekspresi diri dan melakukan apa
yang paling sesuai dengan dirinya. Menurut Hasibuan 2012 faktor motivasi memiliki hubungan langsung
dengan kinerja karyawan, Beliau menyatakan bahwa motivasi kerja karyawan akan timbul bila ada pemuasan kebutuhan, yaitu: kebutuhan untuk prestasi,
kebutuhan untuk kekuasaan dan kebutuhan untuk berafiliasi. Dengan
Universitas Sumatera Utara
15
terpenuhi kebutuhan tersebut akan meningkat kinerja karyawan. Semakin tinggi motivasi karyawan akan semakin tinggi pula kinerja karyawan.
Semakin tinggi tingkat intensitas kerjanya, semakin karyawan memahami tujuan organisasi dan semakin tekun kerjanya maka motivasi karyawan
semakin tinggi.
2.1.4 Komitmen Organisasional
Menurut William dan Hazer 1986 komitmen organisasional merupakan respon afektif pada organisasi secara menyeluruh, yang kemudian
menunjukkan suatu respon afektif pada aspek khusus pekerjaan sedangkan kepuasan kerja merupakan respon afektif individu di dalam organisasi
terhadap evaluasi masa lalu dan masa sekarang, serta penilaian yang bersifat individual bukan kelompok atau organisasi.
Komitmen Organisasional menurut Luthans, 2006 merupakan sikap yangmerefleksikan loyalitas karyawan pada organisasi dan proses
berkelanjutan dimana anggota organisasi mengekspresikan perhatiannya terhadap organisasi dan keberhasilan serta kemajuan yang berkelanjutan.
Komitmen organisasi terbangun apabila setiap individu mengembangkan tiga sikap yang saling berhubungan berikut terhadap organisasi atau profesi.
1. Identifikasi identification, yaitu pemahaman dan penghayatan terhadap tujuan organisasiyang mewujud dalam bentuk kepercayaan karyawan
terhadap organisasi, dapat dilakukan dengan memodifikasi tujuan organisasi, sehingga mencakup beberapa tujuan pribadi para karyawan
ataupun dengan kata lain perusahaan memasukkan pula kebutuhan dan
Universitas Sumatera Utara
16
keinginan karyawan dalam tujuan organisasinya. Sehingga akan membuahkan suasana saling mendukung diantara para karyawan dengan
organisasi. 2. Keterlibatan involvement, yaitu perasaan terlibat dalam suatu pekerjaan
atau perasaan bahwa pekerjaan tersebut adalah menyenangkan.keterlibatan atau partisipasi karyawan dalam aktivitas-aktivitas keorganisasian juga
penting untuk diperhatikan karena adanya keterlibatan karyawan menyebabkan mereka akan mau dan senang bekerja sama baik dengan
pimpinan ataupun dengan sesama teman kerja. Salah satu cara yang dapat dipakai untuk memancing keterlibatan karyawan adalah dengan
memancing partisipasi mereka dalam berbagai kesempatan pembuatan keputusan, yang dapat menumbuhkan keyakinan pada karyawan bahwa
apa yang telah diputuskan adalah merupakan keputusan bersama 3. Loyalitas loyality, yaitu perasaan bahwa organisasi adalah tempatnya
bekerja dan tinggal. Loyalitas karyawan terhadap organisasi memiliki makna kesediaan seorang untuk melanggengkan hubungannya dengan
organisasi, kalau perlu dengan mengorbankan kepentingan pribadinya tanpa mengharapkan apapun
Romzek 1990, menyebutkan bahwa peningkatan komitmen organisasi merupakan suatu hal yang sangat penting bagi motivasi dan kualitas pegawai
yang bekerja disektor publik karena pelayanan publik membutuhkan tingkat komitmen yang baik apabila komitmen yang dimiliki seorang pegawai baik
maka pelayanan publiknya juga baik begitu pula sebaliknya sedangkan
Universitas Sumatera Utara
17
pelayanan publik tersebut telah dipengaruhi oleh kultural yang ada. Sedangkan Meyer dan Allen, 1991 menyatakan bahwa pada dasarnya karyawan itu ingin
berkontribusi untuk mencapai tujuan organisasi dimana untuk mencapai tujuan organisasi ini telah dipengaruhi oleh sifat komitmen yang berbeda-beda,
sehingga tuntutan tersebut diatasmenjadi semakin mendesak pada saat fleksibelitas fiskal mulai menurun seperti sekarang ini, sementara manajer
pada lingkungan pemerintah memiliki kemampuan yang sangat terbatas untuk memberikan penghargaan ekstrinsik seperti promosi dan kenaikan gaji
pangkat Nyhan,2000.
2.1.5 Pemahaman Akuntansi
Akuntansi adalah suatu proses pencatatan, penggolongan, pengikhtisaran suatu transaksi keuangan dan diakhiri dengan suatu pembuatan laporan
keuangan. Siregar 2009 mendefinisikan akuntansi merupakan suatu ilmu tentang sistem informasi yang menghasilkan laporan keuangan kepada pihak-
pihak yang berkepentingan mengenai aktivitas ekonomi dan kondisi perusahaan. Menurut Suwardjono 2005 pengetahuan akuntansi dapat
dipandang dari dua sisi pengertian yaitu sebagai pengetahuan profesi keahlian yang dipraktekkan di dunia nyata dan sekaligus sebagai suatu disiplin
pengetahuan yang diajarkan di perguruan tinggi. Bukti bahwa pemahaman yang tinggi terhadap tujuan suatu pekerjaan,
dapat memberikan informasi yang relevan terhadap pekerjaan dan motivasi untuk meningkatkan kinerja suatu pekerjaan. Selain itu, sistem pengukuran
kinerja dapat mengkomunikasikan prioritas organisasional dan informasi
Universitas Sumatera Utara
18
kinerja untuk setiap individu yang bisa membantu meningkatkan pemahaman manajer akan peran kerja mereka Simon, 2000.
Pemahaman akuntansi berperan dalam meningkatkan kemampuan kinerja karyawan yang akan menghasilkan suatu informasi. Informasi akuntansi
memberikan penilaian prestasi terhadap suatu kinerja yang dimiliki oleh seseorang yang akan digunakan dalam proses pengambilan keputusan.
2.2 Tinjauan Penelitian Terdahulu
Beberapa penelitian dengan topik yang sama telah dilakukan oleh peneliti- peneliti sebelumnya.
Pada penelitian Damayanti 2013 yang berjudul Pengaruh Kompensasi dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Perusahaan Daerah Air Minum
PDAM Surakarta dengan viriabel dependennya kinerja karyawan dan variable independennya kompensasi dan motivasi kerja.Penelitian tersebut menghasilkan
bahwa ada pengaruh positif yang signifikan kompensasi dan motivasi kerja terhadap kinerja karyawan PDAM Surakarta.
Pada penelitian Saputra 2010 yang berjudul Pengaruh Kompensasi, Kepuasan Kerja, dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Bagian
Akuntansi pada Perusahaan Umum di Surabaya dan Sidoarjo dengan variable dependennya kinerja karyawan dan variable independennya kompensasi,
kepuasan kerja, dan motivasi kerja. Penelitian tersebut menghasilkan bahwa kompensasi dan kepuasan kerja berpengaruh positif signifikan terhadap kinerja
karyawan, sedangkan motivasi kerja tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan.
Universitas Sumatera Utara
19
Pada penelitian Amrullah 2012 yang berjudul Pengaruh Kompensasi Finansial dan Nonfinansial Terhadap Kinerja Karyawan PT. Bank Rakyat
Indonesia persero tbk. Wilayah Makassar dengan variable dependennya kinerja karyawan dan variable independennya kompensasi financial dan nonfinansial.
Penelitian ini menghasilkan bahwa kompensasi finansial dan kompensasi nonfinansial secara simultan berpengaruh positifdan signifikan terhadap kinerja
karyawan. Pada penelitian Saepudin 2013 yang berjudul kepuasan kompensasi dan
komitmen organisasional terhadap kinerja karyawan pada badan usaha yang berbentuk CV dan PT Kota Tasikmalaya dengan variable dependennya kinerja
karyawan dan variable independennya kompensasi dan komitmen organisasional. Penelitian tersebut menghasilkan bahwa pemahaman akuntansi dan ketentuan
perpajakan serta transparansi dalam pajak secara simultan berpengaruh signifikan terhadap kepatuhan wajib pajak badan.
Pada penelitian Suprana 2012 yang berjudul pengaruh kepuasan kompensasi dan komitmen organisasional terhadap kinerja karyawan dengan variable
dependennya kinerja karyawan dan variabelnya independennya kepuasan kompensasi dan komitmen. Penelitian ini menghasilkan bahwa seluruh variabel
independen berpengaruh positif terhadap variabel dependennya. Pada penelitian Dahlyafni 2014 yang berjudul pengaruh kompensasi,
motivasi, komitmen organisasional dan pemahaman akuntansi terhadap kinerja karyawan bagian akuntansi pada industri mikro dan menengah kota Bengkulu.
Penelitian ini mengahasilkan bahwa pemahaman akuntansi berpengaruh positif
Universitas Sumatera Utara
20
signifikan sedangkan kompensasi, motivasi, komitmen organisasional tidak berpengaruh signifikan teerhadap kinerja karyawan.
Tabel 2.1 Ringkasan Penelitian Terdahulu
NAMA PENELITI
JUDUL PENELITI VARIABEL
HASIL PENELITIAN
Damayanti 2013
Pengaruh Kompensasi dan Motivasi Kerja
Terhadap Kinerja Karyawan Perusahaan
Daerah Air Minum PDAM Surakarta
• X1= Kompensasi • X2= Motivasi Kerja
• Y= Kinerja Karyawan Hasil dari penelitian ini
menunjukkan bahwa ada pengaruh positif yang
signifikan kompensasi dan motivasi kerja terhadap
kinerja karyawan PDAM Surakarta.
Saputra 2010
Pengaruh Kompensasi, Kepuasan Kerja, dan
Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Karyawan
Bagian Akuntansi pada Perusahaan Umum di
Surabaya dan Sidoarjo • X1= Kompensasi
• X2= Kepuasan Kerja • X3= Motivasi Kerja
• Y= Kinerja Karyawan ini menunjukkan bahwa
kompensasi dan kepuasan kerja berpengaruh positif
signifikan terhadap kinerja karyawan,sedangkan motivasi
kerja tidak berpengaruh signifikanterhadap kinerja
karyawan.
Amrullah 2012
Pengaruh Kompensasi Finansial dan
Nonfinansial Terhadap Kinerja Karyawan PT.
Bank Rakyat Indonesia persero tbk. Wilayah
Makassar • X1= Kompensasi
finansial • X2= Kompensasi
Nonfinansial • Y= Kinerja Karyawan
Penelitian ini menunjukkan hasil bahwa kompensasi
finansial dan kompensasi nonfinansial secara simultan
berpengaruh positif dan signifikan terhadap
kinerja karyawan
Saepudin 2013
kepuasan kompensasi dan komitmen
organisasional terhadap kinerjakaryawan pada
badan usaha yang berbentuk CV dan PT
Kota Tasikmalaya • X1= Kompensasi
• X2=Komitmen Organisasonal
• Y= Kinerja Karyawan Hasilpenelitiannya
menunjukkan bahwa
pemahaman akuntansi dan ketentuan perpajakan serta
transparansi dalam pajak
secara simultan berpengaruh signifikan terhadap kepatuhan
wajib pajak badan.
Universitas Sumatera Utara
21
Suprana 2012
kinerja karyawan dan kepuasan
kompensasi dan komitmen
organisasional. • X1= Kepuasan
Kompensasi • X2= Komitmen
Organisasional • Y= Kinerja Karyawan
Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa seluruh
variabel independen berpengaruh positif terhadap
variabel dependennya.
NAMA PENELITI
JUDUL PENELITI VARIABEL
HASIL PENELITIAN
Dahlyafni 2014
Pengaruh Kompensasi, Motivasi,
Komitmen Organisasional Dan Pemahaman
Akuntansi Terhadap Kinerja
Karyawan Bagian Akuntansi
Pada Industri Mikro Dan Menengah Kota Bengkulu
• X1= Kompensasi • X2= Motivasi
• X3= Komitmen Organisasional
• X4= Pemahaman Akuntansi
• Y= Kinerja Karyawan
Hasil Penelitian Ini Menunjukan Bahhwa Pemahaman Akuntansi
Berpengaruh Positif Signifikan Sedangkan Kompensasi, Motivasi,
Komitmen Organisasional Tidak Berpengaruh Signifikan Terhadap
Kinerja Karyawan.
2.3 Kerangka Konseptual