Teknik Pengumpulan Data METODOLOGI PENELITIAN

commit to user informal. Secara formal melalui pemerintah, sedangkan secara informal melalui tokoh masyarakat setempat. Dalam penelitian ini, orang yang peneliti anggap sebagai Key Informant atau orang yang dianggap paling mengetahui dan dapat dipercaya secara mendalam tentang data yang diperlukan diantaranya Kepala Desa Sidomukti, Ketua koperasi batik pring, pengrajin batik pring di Sidomukti serta para tokoh yang dapat member masukan berkaitan dengan permasalahan dalam penelitian. 2. Tempat dan Peristiwa Dalam penelitian ini tempat dimana obyek penelitian berada merupakan sumber data yang penting. Dari tempat penelitian akan muncul fenomena dan data yang sangat diperlukan bagi peneliti. Fenomena dan data tersebut diperoleh dari para pengrajin Batik di desa Sidomukti, ketua perkumpulan pengrajin Batik, kepala desa Sidomukti serta Pemkab Kabupaten Magetan. 3. Sumber Tertulis Dokumen di desa Sidomukti, berupa data-data kependudukan yang disebut monografi serta dokumen di pengrajin batik di desa Sidomukti berupa produk-produk batik yang dihasilkan oleh para pengrajin batik dan buku-buku literature serta penelitian-penelitian sejenis.

D. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan cara-cara yang ditempuh untuk memperoleh data yang diperlukan sehingga data yang diperoleh benar-benar sesuai dengan apa yang diharapkan dan dapat dipertanggungjawabkan agar dapat menjadi dasar yang kuat dalam membuktikan penelitian yang dikemukakan secara sistematis sesuai dengan bentuk penelitian kualitatif yang mampu mendiskripsikan secara akurat. Teknik pengumpulan data yang peneliti gunakan adalah sebagai berikut : 1. Wawancara atau interview Menurut Lexy J. Meleong 1990: 135 “Wawancara adalah percakapan yang dilakukan dengan maksud tertentu dan dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara yang mengajukan pertanyaan, yang diwawancarai memberikan commit to user jawaban atas pertanyaan itu’. Hadari Nawawi 1993: 111 mengatakan bahwa interview adalah usaha untuk mengumpulkan informasi dengan mengajukan sejumlah pertanyaan secara lisan dan dijawab secara lisan pula. Ciri utama interview adalah adanya kontak langsung antara peneliti dan sumber informasi. Dalam penelitian ini, wawancara yang dilakukan oleh peneliti bekerjasama dengan kepala desa sidomukti, pengurus koperasi dan pengrajin batik setempat dengan menggunakan teknik wawancara terbuka, wawancara terstruktur, wawancara berencana dan tak berencana. Wawancara terbuka karena dalam wawancara tersebut para subyeknya mengetahui maksud dan tujuan dari wawancara yang dilakukan oleh peneliti. Wawancara terstruktur adalah wawancara yang pewawancaranya menetapkan sendiri masalah dan pertanyaan yang akan diajukan. Wawancara berencana dilakukan terhadap informan yang diseleksi, sedangkan wawancara tidak berencana dilakukan dengan orang yang peneliti jumpai secara kebetulan. 2. Observasi Observasi dapat diartikan sebagai pengamatan dan pencatatan secara sistematik terhadap gejala yang tampak pada obyek penelitian. Observasi langsung dilakukan terhadap obyek di tempat berlangsungnya kegiatan, sehingga observer berada bersama obyek yang diteliti Hadari Nawawi, 1987. Menurut Koentjaraningrat 1983: 47 “Observasi adalah kegiatan perilaku yang relevan dalam kondisi lingkungan yang tersedia di lokasi penelitian”. Dalam hal ini, pengamat tidak hanya menonton dan mendengarkan apa yang menarik saja, tetapi juga mencatat dan mengumpulkan keterangan- keterangan dari apa yang dilihat dalam obyek pengamatan di lokasi penelitian. Dengan observasi dapat memudahkan bagi peneliti untuk mendapatkan data secara mendalam, sekaligus peneliti dapat menangkap fenomena-fenomena yang muncul pada saat itu. HB. Sutopo 1990: 25 mengatakan bahwa observasi membuat peneliti tidak bersifat pasif tetapi memainkan berbagai peran yang mungkin dalam berbagai situasi dari peristiwa-peristiwa yang diteliti. commit to user Data pada dasarnya bahan mentah yang dikumpulkan dari lapangan, yang merupakan catatan pengamatan, tidak semuanya dapat dimengerti dlengkap. Maka peneliti berusaha memindahkan apa yang diperoleh ke dalam kertas selengkap mungkin dan menghindari dari penyingkatan kata-kata serta menghindari kata- kata abstrak. Pengamatan diperoleh secara langsung tentang lokasi, asal-usul kerajinan batik, produksi batik dan perkembangan kerajinan batik di kabupaten Magetan. 3. Analisis Dokumentasi Dokumentasi digunakan untuk mengumpulkan data dan menganalisis dokumen dari arsip. Tehnik ini sering disebut sebagai Content analysis yang cenderung mengamati, mencatat dan menyimpulkan dari apa yang tersurat dan tersirat dalam setiap arsip dan dokumen yang terdapat di desa Sidomukti Kecamatan Plaosan Kabupaten Magetan. Menurut Winarno Surakhmad 1994: 125 “ Metode dokumentasi yaitu laporan tertulis dari suatu peristiwa yang isinya terdiri dari penjelasan dan pemikiran terhadap peristiwa itu dan ditunjukan dengan sengaja untuk menyimak keterangan peristiwa tersebut”. Sedangkan menurut Suharsini Arikunto 1992: 182 metode dokumentasi adalah suatu metode pengumpulan data dengan catatan atau dokumen yang dijadikan keterangan sesuai dengan maksud dan tujuan di dalam penelitian. Metode dokumentasi digunakan untuk mencari data yang akan digunakan dan data tersebut masih valid atau tidak sehingga pengumpulan data dengan tehnik dokumentasi perlu diperhatikan orisinil atau tidaknya dokumen tersebut. Dengan metode ini peneliti dapat mengumpulkan data dengan cara mengambil catatan-catatan yang penting tentang keadaan sumber data yang tersedia misalnya lokasi kerajinan batik, riwayat kerajinan batik, produksi kerajinan batik, pengaruh kerajinan batik terhadap perkembangan kerajinan batik di Kabupaten Magetan.

E. Teknik Sampling