commit to user 96
mungkin diidentifikasi pula penyebab kurang berhasilnya mahasiswa dalam belajar  Sanjaya, 2008 : 193 .
Bantuan  perbaikan  atau  remedi  yang  diberikan  harus  berdasarkan  pada informasi yang digali dosen ini. Apabila kegagalan yang terjadi dikarenakan
faktor akademik, maka perlu dicermati aspek mana dan butir apa yang masih memerlukan remidi.
4.  Pelaksanaan pembelajaran  remedial Blok sistem Pencernaan di STIKes Annur Purwodadi
Pembelajaran  remidial  di  STIKES  Annur  Purwodadi    menunjukkan bahwa  pelaksanaan  pengajaran  atau  pembelajaran    remidial  dilakukan  oleh
dosen pada blok atau departemen mata ajar masing-masing, dengan melalui tatap  muka  maupun  tugas  mandiri  atau  tugas  terstruktur,  Pemberian  beban
tugas kepada dosen  masing-masing tersebut atas pertimbangan bahwa dosen yang  paling  mengetahui  kekurangan  dari  peserta  didik,  dan  dosen  tersebut
yang mengetahui indikator yang belum dituntaskan atau yang belum dicapai oleh    peserta  didik.  Pelaksanaan  pengajaran  remedial  mempunyai  tujuan
untuk  mendongkrak  nilai  atau  membantu  mahasiswa  yang  belum  mencapai nilai  kelulusan  maupun  belajar  secara  tuntas  dalam  indikator  tertentu.
Dengan  remedial  peserta  didik  dapat  membangun  pengetahuan  secara menyeluruh  dengan  memproses  informasi  secara  baik  dan  merespon
informasi tersebut dengan baik dan bermakna melalui tatap muka dengan tim atau  dosen    maupun  melalui  penugasan  secara  mandiri  atau  terdapat
pendekatan dosen
melalui coaching.
Hasil penelitian tersebut sesuai dengan teori  dan  pengertian  pengajaran  remedial  yang  dikemukakan  oleh  Arnie
commit to user 97
Fajar 2004 : 236 sebagai berikut: tujuan pengajaran remedial adalah untuk membantu  peserta  didik  atau  siswa  dalam  membangun  pengetahuan  secara
menyeluruh  dengan  memproses  informasi  secara  baik  dan  merespon informasi  tersebut  dengan  baik  dan  bermakna.  Dilaksanakan  untuk
membantu  peserta  didik  atau  siswa  yang  terlambat  memahami  standar kompetensi  dan  memberi  kesempatan  untuk  memahami  lebih  baik  dari
pembelajaran  yang  dilaksanakan  secara  biasa
original  instruction.
Pelaksanaan  pembelajaran  remedial  dapat  dilakukan  dalam  proses pembelajaran  pada  jam  pelajaran  biasa  danatau  di  luar  jam  pelajaran  biasa
yang  dikoordinasikan  kepada  ketua  program  studi  dan  pembantu  ketua  I bidang akademik.
Pelaksanaan  penilaian  pengajaran  remedial  dilakukan  oleh  dosen  atau guru dengan cara menjawab pertanyaan, membuat resume mata kuliah, atau,
mengerjakan  tugas  mengumpulkan  data.  Hal  ini  sesuai  dengan  teori  yang dikemukakan  oleh  Arnie  Fajar  2004:  237,  yang  menyatakan  bahwa
penilaian remedial dapat dilakukan dengan cara : tes ulang, pemberian tugas tambahan,  pembelajaran  ulang  penjelasan-penjelasan  ulang,  belajar
mandiri kemudian tes, belajar kelompok dengan bimbingan ‘’
coaching
‘’. Dari  uraian  diatas  dapat  dimaknai  bahwa  pelaksanaan  pembelajaran
ataupun  pengajaran  remedial  di  STIKES  Annur  Purwodadi  mempunyai tujuan  untuk  memberikan  pengayaan  kepada  mahasiswa  atau    peserta  didik
dan  membantu  peserta  didik  mahasiswa  dalam  membangun  pengetahuan secara  menyeluruh  dengan  memproses  informasi  secara  baik  dan  merespon
informasi  tersebut  dengan  baik  dan  bermakna  melalui  bantuan  guru  atau
commit to user 98
dosen  baik dengan cara tatap muka maupun belajar mandiri yang bobotnya sama dengan proses di
problem based learning
. 5.
Hasil  Pelaksanaan
Problem  based  Learning
Blok  sistem  Pencernaan  di STIKES Annur Purwodadi.
Model  pembelajaran  problem  based  learning    dosen  tim  pengajar  blok  sistem pencernaan  yamapaikan  belum  100    yang  di  capai,  umumnya  mengatakan  2
tahun  berjalan  sudah  75    dapat  memicu  motivasi  mahasiswa.    Model pembelajaran  ini  dilandasi  pemikiran  bahwa  kegiatan  belajar    di  pendidikan
Tinggi  dapat mendorong dan membantu peserta didik untuk terlibat secara aktif dalam  membangun  pengetahuan  sehingga  mencapai  pemahaman  yang
mendalam  terhadap  materi  kuliah.    Disamping  itu    metode  pembelajaran Problem  based  learning  dapat  menjadi  pembangkit  motivasi  yang  dapat
merangsang  peserta  didik  untuk  berpikir.  Hal  ini  sesuai  dengan  teori  yang dikemukakan  oleh  Billings  dan  halstead    1998  ,  dimana  model    ini  lebih
melibatkan  proses  menstimulasi  level  kognitif  tinggi  dan  membiasakan mahasiswa  untuk  berpikir  kritis  dan  memotivasi  diri  untuk  belajar.    Hal  ini
sangat  penting    untuk  menghadapi  dunia  yang  penuh  tantangan  dan  cepat berubah.
6. Hambatan-  hambatan  pelaksanaan