commit to user 75
dan langkah-langkah pembelajaran yang berisikan pendahuluan, kegiatan inti dan penutup.
2. Pelaksanaan melakukan metode dan media pembelajaran
Langkah kelima yaitu menentukan metode pembelajaran, perencanaan metode pembelajaran, khusus untuk mata kuliah Blok sistem pencernaan
menggunakan proses problem based learning dengan 7 tujuh langkah atau seven jumps kecuali mata kuliah- mata kuliah lain seperti Agma, bahasa
indonesia metode bervariasi, metode penugasan dan metode diskusi atau small group discussion SGD .
Kasus pemicu :
Tn. Ogah 33 tahun telah dilakukan laparatomi edcausa appendicitis hari ke-3. pasien masih merasakan nyeri pada area yang dioperasi nyeri semakin
bertambah dan menyatakan sering keluar rembesan cairan dari luka operasi. Hasil pemeriksaan perawat warna dasar luka tampak kuning terdapat slough, dan
terdapat maserasi dan evicerasi. Pasien enggan untuk makan karena takut jahitan tidak jadi
.
Berikut adalah langkah- langkah problem based learning : 1. klarifikasi terminology dan konsep yang belum dipahami, 2
mendefinisikan permasalahan, 3. Menganalisis permasalahan dan menawarkan penjelasan sementara, 4. Menginventarisir berbagai penjelasan
yang dibutuhkan, 5. Memformulasi tujuan belajar, 6. Mengumpulkan informasi melalui belajar Mandiri, 7. Mensintesis informasi
baru dan menguji serta mengevaluasinya untuk permasalahan yang sedang dikemukakan dan melakukan refleksi penguatan hasil belajar.
Terkait dengan metode pembelajaran Eli isnaeni, S.Kp, wawancara tanggal 26 November 2010 mengatakan bahwa :
commit to user 76
Metode pembelajaran yang paling banyak digunakan oleh dosen di STIKES Annur Purwodadi pada blok- blok mata kuliah khususnya sistem
Pencernaan dengan seven jump. Karena dengan PBL seven jump pemahaman mahasiswa lebih luas dan mehasiswa masing- masing memiliki argumentasi dan
usaha untuk menjawab. Hal ini amat kami akui selama perkuliahan semester ini berjalan’’.
Langkah keenam berikutnya sesudah menentukan metode dalam penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP Blok sistem pencernaan
adalah menentukan media dan sumber belajar. Untuk menentukan media pembelajaran seven jump pada blok sistem pencernaan ini, dosen dan bersama-
sama mahasiswa memilih media yang sesuai dengan mata kuliahnya, media pembelajaran yang dipilih dosen dan digunakan oleh mahasiswa dalam
perencanaan pembelajaran antara lain : papan tulis Flip chart , gambar-gambar yang menunjang dengan mata kuliah misalnya adalah lembar booklet
pencernaan, contoh menu seimbang, Torso manusia, audiovisual termasuk media komputer multimedia dan free hot spot area untuk browsing dan
pelacakan referensi, hal ini disesuaikan dengan kebutuhan pembelajaran. Sedangkan sumber belajar yang digunakan adalah fasilitasi modul pembelajaran
Lihat buku modul pembeljaran I.a Blok sistem Pencernaan buku tambahan yang tersedia di perpustakaan. Selain dalam perencanaan dosen merencanakan
sumber belajar dari internet sebagai tugas tambahan. Terkait dengan penggunaan media pembelajaran melalui akses internet Eli Isnaeni, S.Kp mengatakan
bahwa : “ mahasiswa di fasilitasi free hot spot area yang bisa diakses secara gratis, ini
dimaksudkan supaya mahasiswa bila menjalankan proses PBL seven jump bisa mengakses secara langsung gambar anatomi pencernaan, masalah- masalah
dalam pencernaan, tehnik prosedur perawatan dll, hal ini akan menambah pengetahuan yang bagus dan pola pikir mahasiswa akan lebih luas karena
langsung melacak jurnal- jurnal illmiah secara gratis, gitu ya pak........ ’’
commit to user 77
Penggunaan media pembelajaran yang tepat bertujuan untuk membantu dosen dalam melaksanakan proses turorial, hal ini seperti disampaikan oleh
Etika dwi Winahyu yang menyatakan bahwa : Untuk membantu proses tutorial denga Problem based Learning
PBL kami sering menggunakan papan tulis kecil- kecil perkelompok sebagai media pembelajaran, mengenai sumber belajar juga masih
terbatas pada modul karena sejak 2 tahun berjalan ini modul belum ada revisi dan beberapa buku tambahan literatur yang ada di perpustakaan
pada mata ajar pencernaan masih terbatas sehingga perlu sekali untuk akses di internet, tepai juga manakala papan putih atau papan flip chart
terkadang terbatas, maka inisiatif mahasiswa memakai kertas manila dan itu belaku pada seluruh kelompok tutorial.
Keterbatasan media pembelajaran yang dimiliki oleh kampus menyebabkan Tim dan mahasiswa menggunakan media pembelajaran seadanya.
Lebih- lebih kelas, terkadang aula dijadikan sebagai tempat pembelajaran seven jump.
Langkah ketujuh adalah menentukan waktu pembelajaran, waktu pembelajaran ditentukan setelah dosen menentukan standar kompetensi, materi
standar, tujuan pembelajaran, kegiatan pembelajaran, metode pembelajaran, dan media pembelajaran. Waktu pembelajaran direncanakan sesuai dengan
kebutuhan yang tertera pada kegiatan pembelajaran, waktu yang digunakan oleh tim teaching seven jumps dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran berkisar
200 menit. Langkah kedelapan dalam menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
RPP adalah merancang penilaian. Setiap RPP yang dibuat selalu dilengkapi dengan rencana penilaian, rencana penilaian dibuat direncanakan secara tertulis,
dalam bentuk isian, dan objektif. Penilaian dilakukan sesudah proses
commit to user 78
pembelajaran dengan alokasi waktu 5-10 menit. Teknik penilaian yang direncanakan ada yang dibuat secara lisan, tetapi ada pula yang dibuat secara
tertulis, tergantung dari kesiapan tim dan kondisi mahasiswa, serta alokasi waktu. Bila waktunya memungkinkan, rencana penilaian dibuat dalam teknik
tertulis dalam bentuk isian maupun objektif, tetapi jika waktunya sedikit, rencana penilaian dibuat dalam bentuk lisan atau oral quiz.
Langkah kesembilan adalah merencanakan daya dukung lainnya. Pemanfaatan daya dukung seperti fasilitas, situasi dan kondisi yang tepat untuk
pembelajaran, berdasarkan data yang ada tidak direncanakan oleh dosen, dari data yang ada tidak satupun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP yang
mencantumkan fasilitas pembelajaran, situasi pembelajaran dan lain-lainnya. Padahal perencanaan daya dukung pembelajaran sangat mendukung
keberhasilan pembelajaran,
selanjutnya Meity
MS, Ns
mengatakan “pembelajaran akan kondusif, membuat mahasiswa nyaman dan menyenangkan
apabila didukung oleh ruang kelas yang tidak pengap, terang dan ventilasi udara yang cukup karena ada beberapa kelas yang hanya memiliki ventilasi terbatas
akan tetapi fan kipas angin hanya ada 1 satu dan itu berfungsi tidak optimal. Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa, dalam melaksanakan
Pembelajaran yang mengacu pada kompetensi KBK mempunyai pola perencanaan dalam bentuk program tahunan, program tengah semester,
kurikulum, silabus, dan rencana pelaksanaan pembelajaran RPP, RPP telah dibuat oleh dosen tim pengampu sistem pencernaan melalui kegiatan forum
ilmiah antar dosen antar tim atau departemen keilmuan. Penyusunan RPP melalui beberapa tahap. RPP memuat identitas mata kuliah, standar kompetensi,
commit to user 79
kompetensi dasar, indikator, tujuan pembelajaran, materi pembelajaran, metode pembelajaran, langkah-langkah kegiatan, sumber belajar, dan penilaian hasil
belajar.
3. Pelaksanaan Tim Dosen Blok sistem Pencernaan dalam memilih model