Karakteristik Kurikulum Berbasis Kompetensi KBK Konsep Metode Pembelajaran Problem Based Learning PBL .

commit to user 43

5. Karakteristik Kurikulum Berbasis Kompetensi KBK

Depdiknas 2002 dalam Mulyasa 2008 mengemukakan bahwa kurikulum berbasis kompetensi memiliki karakteristik sebagai berikut ; a. Menekankan pada ketercapaian kompetensi peserta didik baik secara individual maupun klasikal. b. Berorientasi pada hasil belajar learning outcomes dan keberagaman, c. Penyampaian dalam pembelajaran menggunakan pendekatan dan metode yang bervariasi, d.sumber belajar bukan hanya guru, tetapi juga sumber belajar lainya yang memenuhi unsur edukatif, 5. Penilaian menekankan pada proses dan hasil belajar dalam upaya penguasaan atau pencapaian suatu kompetensi. a. Sistem belajar dengan modul KBK menggunakan modul sebagai sistem pembelajaran. Modul adalah suatu proses pembelajaran mengenai suatu satuan bahasan tertentu yang disusun secara sistematis, operasional dan terarah untuk digunakan oleh peserta didik, disertai dengan pedoman penggunaanya untuk para Dosen. Pada umumnya sebuah modul terdiri atas beberapa komponen sebagai berikut. 1. Lembar kegiatan peserta didik 2. Lembar kerja 3. Kunci lembar kerja 4. Lembar soal 5. Kembar jawaban ; dan 6. Kunci jawaban commit to user 44 Berbagai komponen tersebut selanjutnya dikemas dalam format modul yaitu , pendahuluan, tujuan pembelajaran, tes awal, pengalaman belajar, sumber belajar, tes akhir. b. Menggunakan keseluruhan sumber belajar c. Pengalaman lapangan d. Strategi individual personal e. Kemudahan belajar f. Belajar tuntas

6. Pendekatan Pembelajaran dan Metode Pembelajaran a. Pendekatan Pembelajaran

Abin Syamsudin Makmun 2000 menyatakan bahwa “Pendekatan secara umum dapat didefinisikan sebagai suatu garis besar dalam bertindak untuk mencapai sasaran yang telah ditetapkan”. Menurut Nana Sudjana 2000 menyatakan bahwa ; Pendekatan adalah cara atau upaya yang dilakukan untuk mencapai sasaran tertentu. Pendekatan pembelajaran adalah tindakan guru melaksanakan rencana mengajar. Artinya, usaha guru dalam menggunakan beberapa variabel pengajaran tujuan, bahan, metode dan alat, serta evaluasi agar dapat mempengaruhi para siswa mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Pendekatan adalah cara menyikapi sesuatu dan cara pandang seseorang terhadap sesuatu yang menjadi landasan untuk tindak lanjutnya. commit to user 45 Atwi Suparman 2000 berpendapat bahwa pendekatan pembelajaran merupakan perpaduan dari urutan kegiatan dan cara pengorganisasian materi pelajaran, siswa, peralatan, bahan, serta waktu yang digunakan dalam proses pembelajaran untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan. Dimyati dan Mujiono 2006 menyatakan bahwa : Belajar dapat dilakukan di semabarang tempat, kondisi, dan waktu. Cepatnya informasi lewat radio, televisi ,film, wisatawan, surat kabar, majalah, dapat mempermudah belajar. Meskipun informasi dengan mudah dapat diperoleh, tidak dengan sendirnya seseorang terdorong untuk memperoleh, pengalaman dan ketrampilan dari padanya. Guru profesional memerlukan pengetahuan dan ketrampilan pendekatan pembelajaran agar mampu mengelola berbagai pesan sehingga siswa berkebiasaan belajar sepanjang hayat. Pendekatan pembelajaran dapat berarti anutan pembelajaran yang berusaha meningkatkan kemampuan-kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotorik siswa dalam pengolahan pesan sehingga tercapai sasaran belajar. Dalam belajar tentang pendekatan pembelajaran tersebut, orang dapat melihat 1 pengorganisasian siswa, 2 posisi guru-siswa dalam pengelolaan pesan, dan 3 pemerolehan kemampuan dalam pembelajaran.

b. Metode Pembelajaran

Menurut Smaldino, Russel, et al 2005 menyatakan bahwa : Methods are the procedures of instruction selected to help leaner achieve the objectives of to internalize the content or massage. The student- directed methods include discrussion, cooperative learning garning, simulation, discovery and problem solving. commit to user 46 Menurut gaberson 2002 dalam AIPNI 2010 Pembelajaran pada pendidikan Ners dengan kurikulum berbasis Kompetensi menggunakan berbagai metoda pembelajaran yang berfokus pada mahasiswa. Metode pembelajaran pada program pendidikan sarjana keperawatan dan program pendidikan Profesi Ners adalah sebagai berikut : a. Small group discussion ; mempelajari dan menjalankan suatu peran yang ditugaskan kepadanya atau mempraktekan mencoba berbagai model computer yang telah disiapkan. b. Role –Play Simulation c. Case study : mengkaji kasus dengan mencermati karakteristik kondisi kasus tersebut d. Discovery learning : mencari, mengumpulkan dan menyusun informasi yang ada untuk mendeskripsikan suatu pengetahuan. e. Self directed Learning : merencanakan kegiatan belajar, melaksanakan dan menilai pengalaman belajarnya sendiri f. Cooperative Learning : membahas dan menyimpulkan masalah tugas yang diberikan Dosen secara berkelompok. g. Collaborative learning : bekerjasama dengan anggota kelompoknya dalam mengerjakan tugas serta membuat rancangan proses dan bentuk penilaian berdasarkan consensus kelompoknya sendiri. h. Contextual instruction : membahas konsep teori kaitanya dengan situasi nyata dan melakukan studi lapangan terjun didunia nyata untuk mempelajari kesesuaian teori. commit to user 47 i. Project based Learning : mengerjakan tugas berupa proyek yang telah dirancang secara sistematis dengan menunjukan kinerja dan mempertanggungjawabkan hasil kerjanya di forum. j. Problem based learning and Inquiry : belajar dengan menggali atau mencari informasi inquiry serta memanfaatkan informasi tersebut untuk memecahkan masalah factual atau yang dirancang oleh dosen.

7. Konsep Metode Pembelajaran Problem Based Learning PBL .

a. Definisi PBL Alder dan milne 1997 dalam nursalam 2008 mendefinisikan PBL dengan metode yang terfokus kepada identifikasi permasalahan serta penyusunan kerangka analisis dan pemecahan. Metode ini dilakukan dengan membentuk kelompok kelompok kecil, banyak kerjasama dan interaksi, mendiskusikan hal- hal yang tidak atau kurang difahami, serta berbagai peran untuk melaksanakan tugas dan saling melaporkan. Menurut Peterson 2004 metode ini memberikan mahasiswa permasalahan yang tidak terstruktur dengan baik dan pemecahan masalah yang tidak satu saja karena terfokus pada pembelajaran sendiri self- learning serta sangat jauh dari penjelasan yang langsung ke inti atau jawaban atau isi dqan atau penjelasan yang langsung diberikan oleh dosen. Sikap dan ketrampilan umum yang perlu dikembangkan dalam PBL diantaranya : kerjasama tim, ketua kelompok, mendengarkan, menghargai pendapat teman, berpikir kritis, belajar mandiri dan penggunaan berbagai sumber, kemampuan presentasi. Metode Problem Based Learning , dimana pembelajaran dimulai dari commit to user 48 pemunculan suatu masalah, kemudian mahasiswa bersama dosen akan menyelesaikan permasalahan tersebut dengan tujuh langkah yang dikenal sebagai Seven Jump Methode SJM . Sesuai dengan namanya, pada metode ini terdapat tujuh langkah pembelajaran yang harus dialami oleh peserta didik, yaitu 1 klarifikasi terminology dan konsep yang belum dipahami, 2 mendefinisikan permasalahan, 3 Menganalisis permasalahan dan menawarkan penjelasan sementara, 4 Menginventarisir berbagai penjelasan yang dibutuhkan, 5 Memformulasi tujuan belajar, 6 Mengumpulkan informasi melalui belajar Mandiri, 7 Mensintesis informasi baru dan menguji serta mengevaluasinya untuk permasalahan yang sedang dikemukakan dan melakukan refleksi penguatan hasil belajar. b. Penulisan skenario dalam PBL PBL bisa berhasil jika skenario yang digunakan berkualitas tinggi. Pada sebagian besar kurikulum PBL, fakultas mengidentifikasi tujuan pembelajaran dengan cermat. Skenario harus mengarahkan mahasiswa menuju area khusus dari pembelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran. Menurut Dolman et al. 1997 ada beberapa langkah yang bias dilakukan dalam membuat skenario yang efektif yaitu ; 1. Tujuan pembelajaran yang dicapai oleh mahasiswa setelah mereka mempelajari skenario seharusnya konsisten dengan tujuan pembelajaran dari fakultas. 2. Masalah yang diberikan seharusnya sesuai dengan tahapan kurikulum dan tingkat pemahaman mahasiswa, 3. Skenario menarik bagi mahasiswa atau relevan dengan praktik dimasa mendatang, 4. Ilmu- ilmu dasar dimasukan dalam konteks skenario klinik untuk mendorong integrasi pengetahuan, 5. commit to user 49 Skenario seharusnya mngandung petunjuk clue guna memberi stimulus diskusi dan memotivasi mahasiswa untuk mencari penjelasan dari isu-isu yang dipresentasikan, 6. Masalah seharusnya benar- benar terbuka sehingga diskusi tidak berhenti ditengah jalan, 7. Skenario seharusnya mendorong partisipasi mahasiswa dalam mencari informasi dari berbagai referensi. c. Peran partisipasi dalam PBL Selama berlangsungnya proses belajar dalam PBL, mahasiswa akan mendapat bimbingan dari fasilitator, bergantung pada tahapan kegiatan yang dijalankan suradijono, 2004 dalam nursalam 2008. Tiap – tiap elemen dalam PBL memiliki peran spesifik sebagai berikut : 1. Narasumber a. Menyusun kasus pemicu trigger problem b. Sebagai sumber pembelajaran untuk informasi yang tidak ditemukan dalam sumber pembelajaran berupa bahan cetak atau elektronik. c. Melakukan evaluasi hasil pembelajaran. 2. Tutor fasilitator Pada pertuman pertama, mengatur kelompok, memastikan bahwa sebelum proses pembelajaran dimulai setiap kelompok telah memiliki seorang anggota yang bertugas membaca materi dengan suara dikeraskan. Memberikan materi atau informasi pada saat yang tepat, sesuai dengan perkembangan kelompok, memastikan bahwa setiap sesi diskusi kelompok diakhiri dengan self evaluation, menjaga agar kelompok terus memusatkan perhatian pada pencapaian tujuan, memantau jalanya diskusi dan membuat catatan tentang berbagai commit to user 50 masalah yang muncul dalam proses belajar, menjaga motivasi mahasiswa, memberikan pengarahan agar dapat membantu mahasiswa keluar dari kesulitanya, mengevaluasi penerapan PBL yang telah dilakukan.

8. Evaluasi

Dokumen yang terkait

Perbandingan Kepuasan Mahasiswa Dengan Pembelajaran Metode Problem Based Learning Dan Konvensional Pada Program Studi Ilmu Keperawatan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Di Medan

4 102 133

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN SKILL LABORATORY (STUDI KASUS DI PROGRAM STUDI D III KEPERAWATAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN AN NUR PURWODADI)

0 2 67

IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MODEL PROBLEM BASED Implementasi Kurikulum 2013 Dalam Pembelajaran Matematika Dengan Model Problem Based Learning (PBL) Dan Discovery Learning (DL) Pada Siswa Kelas VII Semester Genap SMP

0 1 18

IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MODEL PROBLEM BASED Implementasi Kurikulum 2013 Dalam Pembelajaran Matematika Dengan Model Problem Based Learning (PBL) Dan Discovery Learning (DL) Pada Siswa Kelas VII Semester Genap SMP

0 2 11

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) BERBASIS ASSESSMENT FOR Implementasi Model Pembelajaran Problem Based Learning (Pbl) Berbasis Assessment For Learning (Afl) Dalam Pembelajaran Matematika Ditinjau Dari Komunikasi Matematik Sis

0 3 16

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS E-LEARNING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MAHASISWA PADA MATA KULIAH PENGEMBANGAN KURIKULUM.

0 1 48

Implementasi Model Pembelajaran Problem Based Learning pada Mata Pelajaran Matematika Siswa Kelas V SD Negeri 4 Purwodadi. 1. COVER TESIS

0 0 1

PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING DALAM IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DI SMK.

0 0 18

PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING DALAM IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DI SMK.

0 2 82

Perbandingan Kepuasan Mahasiswa Dengan Pembelajaran Metode Problem Based Learning Dan Konvensional Pada Program Studi Ilmu Keperawatan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Di Medan

0 0 20